Trafficking Menjadi Isu Utama Gerakan Perempuan Dunia
JAKARTA, KOWANI — Trafficking atau kasus perdagangan perempuan dan anak saat ini menjadi isu gerakan perempuan dunia. Data laporan pimpinan organisasi perempuan dari Negara Australia, Greece, Guatemala, Lebanon, France, dan Great Britain (Inggris) yang disampaikan pada 31 Mei 2015 dalam forum General Assembly International Council Of Women (GA ICW) di Izmir Turki, menyebutkan bahwa masalah trafficking saat ini menjadi fokus utama gerakan Negara-negara tersebut.
Di Australia masalah trafficking kian marak. Naiknya angka trafficking seiring dengan meningkatnya upaya yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk di dalamnya aktivis gerakan perempuan dalam menangkal kejahatan trafficking. “Isu ini tetap menjadi isu yang menarik. Semakin tinggi upaya yang dilakukan, justru makin tinggi pula angka trafficking dan modusnya,” ujar
Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (
KOWANI) di sela-sela acara GA ICW.
Di Negara Greece (Monako), upaya yang dilakukan para aktivis perempuannya adalah dengan menggunakan pendekatan keluarga untuk menangkal tindak pidana trafficking. Dengan pendekatan keluarga, aktivis NGO perempuan di Greece melakukan serangkaian program ketahanan keluarga untuk melawan trafficking.
Berbeda dengan Greece, di Guetemala, Negara Bagian Amerika Latin ini kasus trafficking sama besarnya dengan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam rumah tangga. Gerakan perempuan di Geutemala sampai kini masih berfokus dalam mengatasi kemiskinan di tengah masyarakat, yang menjadi penyebab trafficking dan tindak kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence). “Upaya yang mereka lakukan untuk mengurangi angka kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan sosial dan pelatihan kerja”, ungkap Ibu Giwo.
(Humas KOWANI)