SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Persatuan Wanita Keluarga Universitas Gajah Mada (PWK UGM) berdiri
di Yogyakarta pada tanggal 30 Januari 1951 yang dimotori oleh Ny.
Sardjito. Saat itu Ny. Sardjito, isteri Presiden (nama lain untuk Rektor)
pertama Universitas Gadjah Mada, berinisiatif menghimpun para isteri dosen
dalam suatu ikatan yang mereka namakan “Persatuan Wanita Keluarga UGM”,
kadang-kadang disebut Wanita Gadjah Mada saja.

Pada mulanya anggota hanya terdiri dari isteri dosen, tetapi sejalan
dengan berkembangnya organisasi ini, keanggotaannya juga meliputi isteri
Dewan Penyantun, Dewan Penyantun Wanita, dosen wanita, isteri alumni, alumni wanita, isteri pegawai,
pegawai wanita, isteri mahasiswa, mahasiswa putri. Mengenai isteri mahasiswa, hal ini dimungkinkan,
karena pada tahun-tahun lima puluhan, banyak mahasiswa yang telah beristeri, sebab mereka adalah
bapak-bapak yang putus sekolah, karena berjuang dalam perang kemerdekaan.
Keberadaan organisasi PWK UGM juga menarik bagi masyarakat diluar UGM yang bersimpati
terhadap UGM, maka organisasi juga menerima anggota luar biasa.

Almarhum Prof. Dr. Mr. Notonagoro menganjurkan adanya keanggotaan luar biasa ini
karena menurut beliau “UGM bukan milik orang-orang UGM saja, tetapi juga milik dan kebanggaan
masyarakat Yogya”. Seperti tertera dalam AD-ART nya, program PWK-UGM sangat sederhana dan
tidak muluk-muluk, yaitu :
1. Mempererat hubungan antara wanita keluarga UGM.
2. Memberi bantuan, dimana perlu, kepada perkembangan UGM, diluar program pengajaran.
Memang program PWK-UGM sangat sederhana, tetapi kiranya dampaknya sangat bernilai.

Pada Peringatan Satu Windu PWK-UGM Dewan Penyantun UGM menyatakan penghargaan kepada
Persatuan Wanita Keluarga UGM, yang selama ini telah banyak menyumbangkan jasa-jasanya, yang
walaupun tidak secara langsung, namun besar manfaatnya bagi pertumbuhan Universitas Gadjah Mada.
Dalam laporan Ny. Sarjito pada peringatan Tri Windu PWK-UGM disebutkan, bahwa pimpinan
UGM dengan resmi telah memasukkan PWK-UGM dalam lingkungan keluarga besar UGM. Karena
pada masa itu UGM belum mempunyai Gedung Pertemuan, maka pertemuan diadakan di berbagai
tempat berganti-ganti.

VISI DAN MISI ORGANISASI

1. VISI.
Menjadi Organisasi Wanita Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada yang mandiri, bermartabat
dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi pada kepentingan dan kesejahteraan anggota serta
masyarakat.

2. Misi.
Meningkatkan kesejahteraan anggota serta masyarakat.