Kota Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat kehormatan sebagai tuan rumah kegiatan Nasional sepanjang bulan Desember 2015. Adapun kegiatan itu diantaranya peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Hari Ibu serta Natal Nasional 2015.
Uniknya, kesempatan ini digunakan pemerintah provinsi menjadi momen merayakan HUT NTT bersamaan dengan peringatan HKSN dan Hari Ibu pada Minggu, 20 Desember 2015. Sementara Natal Nasional akan berlangsung pada 28 Desember 2015 mendatang.
Menteri PP-PA, Ibu Yohana Yembise didampingi Ketua Umum Hari Ibu tingkat Nasional, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT, Dra. Erni Usboko, menjelaskan, kegiatan puncak hari Ibu di NTT sesungguhnya merupakan sejarah. Pasalnya, selama ini puncak hari Ibu berpusat di Jakarta dan NTT dinilainya membuka pintu pertama perayaan Hari Ibu di daerah. Untuk itu, dirinya mengharapkan momen ini perlu menjadi refleksi kaum perempuan di NTT untuk terus bangkit dan maju dalam mengembangkan potensi diri. Di momen hari Ibu juga, jelas Menteri Yohana, atas nama pemerintah pusat memberikan perhatian yang ditunjukkan dengan pemberian bantuan sembilan bahan pokok untuk kaum ibu yang tidak mampu. Pemerintah hadir memberikan kado cinta kasih kepada sesama yang membutuhkan bantuan.
“Ini sejarah untuk pertama kali perayaan hari ibu di luar Jakarta dan NTT sebagai provinsi pertama buka pintu. Saya berharap di Hari Ibu ini, kaum perempuan umumnya dan NTT khususnya harus bangkit, karena perempuan punya potensi yang harus dikembangkan untuk membangun provinsi ini. Perasaan minder, tidak percaya diri harus dibuang jauh-jauh karena semua perempuan punya potensi yang sama. semua perempuan di Indonesia harus bangkit mengangkat harkat dan martabat untuk setara dengan kaum laki-laki,” jelasnya.
Sementara Ketua Umum Hari Ibu Nasional di Kupang dan juga Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto Wiyogo, menambahkan, penyelenggaraan Hari Ibu ke 87 ini sesungguhnya atas permintaan Presiden RI dan Ibu Negara agar diselenggarakan di wilayah Indonesia Timur. Dan sesuai arahan Presiden, maka dipilihlah Kupang, NTT sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dengan tema, ‘Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan untuk mewujudkan terjadinya lingkungan yang kondusif bagi perlindungan perempuan dan anak”. Dalam rangkaian kegiatan hari Ibu, jelas Giwo, beberapa kegiatan sudah dilakukan sejak November 2015 terutama pemutaran film mengenai perjuangan perempuan dalam menghadapi tantangan hidup. Selain itu, dilaksanakan sosialisasi tentang upaya menekan angka kematian ibu dan balita karena data menunjukkan bahwa angka kematian ibu cukup tinggi terutama di wilayah Indonesia Timur.
“Di NTT angka kematian ibu juga sangat tinggi. Makanya kita sosialisasi kita lakukan agar sama-sama berkolaborasi dengan bekerja sama menurunkan angka kematian ibu ini. Makanya saya berharap kegiatan hari ibu ini bukan hanya seremonial, tapi kegiatan penuh makna, penuh manfaat untuk keberlanjutannya tidak saja pemerintah tapi DPRD dan semua elemen terkait lainnya terutama hak-hak perlindungan terhadap ibu dan anak,” jelasnya.
Pembukaan HKSN & PHI ke-87 Tahun 2015 di Kupang, 20 Desember 2015
Bersama Tim Dokter untuk pemeriksaan IVA Test
Ketua Umum Kowani menyerahkan bantuan Prenagen kepada Jemaat GPIB Paulus
Pembagian kantong Prenagen kepada Keluarga Tidak mampu
Menteri PP&PA menyerahkan bantuan Prenagen kepada Jemaat GPIB Paulus
Minggu, 20 Desember 2015 17:39
Suksesnya kegiatan Hari Ibu ke-87 tahun 2015 ini tidak lepas dari peran Ketua Umum Hari Ibu Nasional, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. Sebagai Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Nyonya Giwo, membangun komunikasi dengan semua pihak agar acara ini berjalan sukses.
Nyonya Giwo menyambut ramah saat ditemui Pos Kupang di sela-sela mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise, di Gereja Paulus Kupang, Sabtu (19/12/2015). Ia antusias ketika memberikan kesannya terkait kegiatan nasional ini.
Ibu empat orang anak dan satu cucu ini menjelaskan, dalam kehidupan rumah tangga, ada dua peran yang dijalani seorang ibu, yakni bermitra dengan suami dan sama-sama mengasuh anak. “Stigma pada perempuan bahwa urusannya hanya dapur, sumur dan kasur, tidak boleh lagi. Perempuan harus menjadi poros utama dalam kehidupan di rumah tangga dan masyarakat,” kata istri Wiyanto Wiyogo ini.
“Kegiatan di daerah-daerah seperti sekarang ini (di Kupang) dimaksudkan agar kita bisa lihat keterlibatan perempuan. Kita harapkan wilayah Indonesia Timur, Tengah dan Barat harus sama baik kualitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Perempuan harus berani mengambil peran. Pembangunan satu wilayah itu maju kalau memperhatikan kaum perempuan. Kalau kesetaraan gender itu ada pasti pembangunannya maju,” ujar wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 6 Mei 1962 silam. (fredi hayong)
Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2015/12/20/giwo-rubianto-wiyogo-bermitra-dengan-suami
KBRN, Jakarta: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) RI, Yohana Yambise menjelaskan alasan mengapa peringatan Hari Ibu dirayakan di Kupang. Menurut Menteri Yohana, pada peringatan Hari Ibu ke-85 di Jakarta dirinya sempat bersama Presiden Jokowi bersama Ibu Irene dan istri Ahok. Disaat itulah ide peringatan Hari Ibu di Kupang.
“Hari Ibu ke-86 di Jakarta. Saya sempat bersama Pak Presiden, Ibu Presiden, Ibu Ahok dan beliau sampaikan Hari Ibu ke depan jangan hanya dibuat di Jakarta. Harus dibuat di daerah lainnya terutama daerah yang tertinggal. Di sini masih ada masalah,” kata Yohana, Sabtu (19/12/2015).
Jadi, jelasnya, itulah yang menjadi konsentrasi dan disarankan ke Presiden Jokowi. Dan Ibu Irene mengatakan itu di NTT harus hadir dan merasa diperhatikan pemerintah.
“Beliau mengatakan di sana susah mendapatkan air. Sehingga saya akhirnya menyampaikan staf saya di kementerian untuk mengarahkan perhatian ke Kupang,” tuturnya.
Dan Ibu-Ibu di sini masih banyak hal yang perlu dijadikan perhatian pemerintah.
“Hari Ibu momentum bersejarah yang dibuat oleh Kaum Ibu, dan perempuan Indonesia dalam mengingat perjuangan pahlawan perempuan, sehingga muncul kebangkitan perempuan,” pungkasnya. (SAS/AKS)
Sumber foto : antara
Puncak perayaan dua ivent nasional ini dilaksanakan di alun – alun rumah jabatan Gubernur NTT, Minggu (20/12). Acara puncak perayaan HKSN dan Hari Ibu diselenggarakan bersama – sama dengan HUT Nusa Tenggara Timur ke – NTT ke – 57.
Kegiata ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise serta sejumlah petinggi kementerian lainnya.
Hal itu disampaikan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat jumpa pers di ruang rapat Gubernur lantai II, Kantor Gubernur NTT jalan Arif Rachman, Kamis (17/12) siang.
Menurut Lebu Raya, Presiden Jokowidodo selain menghadiri kegiatan perayaan HKSN, Hari Ibu dan HUT NTT juga akan melakukan peletakan batu pertama pembanghunan Rotiklot di Kabupaten Belu. Yang nantinya akan mengairi ratusan hektar sawah di daerah itu.
Adapun agenda kegiatan pokok puncak HKSN, yaitu pada Jumat (18/12) pukul 19.00 Wita panggung gembira Indonesia Setia Kawan di lapangan Penfui Kota Kupang. Kemudian pada Sabtu (18/12) mulai pukul 08.00 Wita, acara pelaksanaan Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS) tingkat Nasional di lapangan Penfui, Kecamtan Maulafa. Yang dihadiri para Menteri, para Gubernur, para bupati/walikota, Jaringan Kesetiakawanan Sosial dan Mitra Kerja.
Setelah selesai acara BKKS akan dilanjutkan dengan peninjauan kegiatan bakti sosial dibeberapa tempat oleh seluruh rombongan ke Kelurahan Naimata, untuk peresmian Rutilahu secara simbolis (bantuan Kementerian Sosial). Kemudian di Kelurahan Kolhua akan dilakukan penandatanganan Prasasti Gedung Serba Guna Program Keserasian Sosial oleh Menteri Sosial untuk Kelurahan Kolhua dan Kelurahan Nunbaun Sabu, Kota Kupang.
Selain itu juga akan dilakukan peresmian Waserda (bantuan dari Bumi Wilis Indonesia), peresmian Instalasi air bersih (bantuan Bumi Wilis Indonesia), persemian gedung MCK (bantuan dari PT. Wijaya Karya).
Selanjutnya Lebu Raya menjelaskan, penyelenggaraan Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaksanakan melalui kegiatan Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) di enam kabupaten/kota yaitu Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, Kota Kupang dari tanggal 13 – 19 Desember 2015.
Dimana kegiatan BBKS ini meliputi yaitu penataan kawasan lingkungan sosial terpadu, bantuan sosial, pengobatan masyarakat, donor darah, nikah massal dan pemberian akte lahir.
Menurutnya, kegiatan penataan kawasan lingkungan sosial terpadu dilaksanakan di Kelurahan Naimata dan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Kegiatan – kegiatannya meliputi yaitu rehabilitasi rumah tinggal layak huni sebanyak 60 unit di Kelurahan Naimata, pembuatan MCK di kelurahan Kolhua, perbaikan instalasi di air di kelurahan Kolhua, pembuatan green house untuk sayuran bergizi.
Sedangkan kegiatan donor darah akan dilaksanakan di Lippo Mall, Kota Kupang sebanyak 500 orang pada tanggal 19 Desember 2015 mendatang. (Ang)
Sumber: http://www.beritalima.com/2015/12/17/4-000-peserta-akan-hadiri-perayaan-hksn-dan-hari-ibu-di-ntt/
Kupang– Puncak acara peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tingkat nasional tahun 2015 akan dilakukan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peringatan HKSN tingkat nasional ini akan diadakan di alun- alun rumah jabatan Gubernur NTT, Jalan El Tari Kota Kupang, Minggu, (20/12) dan dihadiri 11 gubernur serta tamu dari 33 provinsi se – Indonesia.
Hal itu disampaikan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, pada jumpa pers di ruang rapat Gubernur NTT, Kamis (17/12).
Frans Lebu Raya mengatakan, para gubernur yang akan menghadiri puncak peringatan HKSN 2015 itu adalah Gubernur Jawa Timur, Banten, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. “Kepastian kehadiran para gubernur itu berdasarkan hasil konfirmasi panitia,” kata Frans Lebu Raya.
Gubernur Frans Lebu Raya, menyatakan, bulan bhakti kesetiakawanan nasional HKSN penting dilaksanakan dalam membangun negeri ini. HKSN harus didukung dan didengungkan agar tetap ada dan berkelanjutan. Sehingga, tidak sekadar memperingatinya pada tanggal 20 Desember dan selesai tetapi terus berkelanjutan dan melibatkan semua pihak, baik pemerintah maupun swasta.
Frans Lebu Raya menjelaskan, kegiatan HKSN dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Ibu dan HUT NTT, yang kegiatan puncaknya akan berlangsung pada tanggal 20 Desember 2015 di alun- alun rumah jabatan gubernur. Rangkaian kegiatan HKSN sudah dimulai dengan kegiatan Tour de Timor dengan titik start di Atambua, Kabupaten Belu dan finish di Kota Kupang. “Kegiatan Hari Ibu juga mengagendakan berbagai kegiatan ibu-ibu yang akan berlangsung di Kupang,” jelas Frans Lebu Raya.
Puncak acaranya pada Senin, (28/12) di mana NTT dipercaya menjadi tuan rumah Natal Nasional. Acara itu atas permintaan Presiden Joko Widodo sendiri. Sudah pasti Presiden akan hadir pada cara tersebut, karena bertepatan dengan agenda peletakan batu pertama pembangunan bendungan Rotiklot di Atambua, Kabupaten Belu, NTT.
“Tahun ini, ada lima agenda besar yang diselenggarakan di NTT dan kita pantas memberikan apresiasi kepada Presiden atas kepeduliannya terhadap masyarakat NTT. Mari kita sukseskan hari besar di NTT,” tambah Frans Lebu Raya.
Yoseph A Kelen/PCN Suara Pembaruan
Sumber: http://www.beritasatu.com/nasional/333108-kupang-tuan-rumah-acara-puncak-hksn-2015.html