Jakarta, KOWANI — Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dalam salah satu programnya di bidang ekonomi adalah membuat peningkatan pemahaman ekonomi kerakyatan melalui pengembangan koperasi, pembinaan usaha kecil tradisional dan sektor informal.
Ketua bidang Ekonomi, Koperasi dan UKM Kowani Ratna Soejoedi mengatakan, banyak masalah yang timbul dalam mengelola koperasi yang mengakibatkan kegiatan mereka jalan di tempat. Bahkan untuk mengadakan Rapat Anggota Tahunan yang wajib dilaksanakan sebagai laporan juga sukar dilaksanakan. Kondisi perkoperasian dimasyarakat kita walaupun ada beberapa yang memiliki tenaga SDM mumpuni dan sistem manajerial yang baik, bisa dibilang perlu diperhatikan lebih baik lagi.
Seminar Pemberdayaan Koperasi Perempuan yang diselenggarakan pada hari Kamis 29 Oktober 2015 di Kantor Kowani – Jakarta merupakan salah satu pembuktian program kerja Kowani dalam bidang perekonomian Guna memberdayakan/menguatkan ekonomi perempuan dan penguatan kelembagaan dan manajemen koperasi untuk memperkuat fondasi perekonomian nasional terutama di kalangan organisasi anggota serta koperasi binaan Kowani.
Koperasi kecil yang bahkan mereka sudah berdiri sejak lama dipastikan mengalami masalah baik dalam keanggotaan, perputaran uang, sistem manajerial bahkan beberapa ada yang belum mendapatkan sertifikat Berbadan Hukum. Ditambah pula hadirnya toko-toko waralaba asing membuat persaingan ekonomi yang ketat terlihat sangat gerah bagi pengusaha mikro. Masalah ini dikemukakan oleh Asisten Deputi Urusan Tatalaksana Koperasi & UKM, Kementerian Koperasi & UKM RI Dra. Sri Istiati.
“Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan program-program strategisnya bersedia membantu merevitalisasi dan memodernisasi Koperasi-koperasi di Indonesia serta memberikan pendampingan bagi usaha Mikro dalam mengakses dan mengelola kredit”.
Seminar tersebut diisi pula dengan pemberian testimoni kegiatan koperasi sukses lainnya seperti yang telah dilakukan oleh Koperasi Wanita Indonesia (KOPWANI) dan Koperasi Peran Serta Wanita (KOPERWAN). Seperti yang dikatakan oleh Ketua Umum KOPERWAN Hj. Andi Idhanursyanty, KOPERWAN sempat mengalami masalah pailit dan kemudian pada akhirnya tahun 2013 mereka merubah mindset dalam mengelola sistem koperasi mereka. Kini banyak pelatihan dan kegiatan sosial lainnya yang digaungkan oleh mereka, salah satunya memberikan pelatihan keamanan (menjadi security) kepada anak-anak kurang mampu yang sudah cukup usia untuk mengurangi angka pengangguran di samping itu kegiatan tersebut juga membantu mengurangi terjadinya kekerasan pada anak.
Ignatia Endang Siregar yang merupakan Ketua Kowani mengatakan dalam sambutannya bahwa wanita adalah roda penggerak perekonomian Indonesia. Maka sudah seyogyanya wanita bangkit membangun masa depan keluarga dan bangsa. Seminar Pemberdayaan Koperasi Perempuan ini diselenggarakan dari pagi hingga siang hari, dihadiri tidak kurang dari 180 peserta yang berkecimpung dalam usaha Mikro maupun Makro yang tersebar di seluruh Indonesia. Seminar dibuka oleh Ignatia Endang Siregar mewakili Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, dihadiri oleh Assisten Deputi Urusan Tatalaksana Koperasi & UKM Dra. Sri Istiati, Ketua Umum KOPERWAN Hj. Andi Idhanursyanty, Ketua KOPWANI Hj. Sutikawati dan dimoderatori oleh Ir. Siti Suprapti, MBA.
Sri Istiati memberikan apresiasi kepada para wanita perkoperasian Indonesia serta menyatakan Kementerian Koperasi dan UKM RI bersedia memberikan fasilitas sesuai dengan program mereka guna mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.