Menteri PPPA Buka KOWANI FAIR 2015
JAKARTA, KOWANI — Kamis, 21 Mei 2015 Pukul 09.00, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI,
Prof. Dr. Yohana Yembise, membuka secara resmi KOWANI FAIR 2015, bertema “
Memperkuat Kemandirian Ekonomi Perempuan dalam Memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”, yang diselenggarakan di Gedung SME Tower – UKM, Jl. Gatot Subroto Kav.94, Jakarta Selatan. Hadir pula pada acara Pembukaan ini,
Ibu Linda Agum Gumelar Ketua Umum Kowani Masa Bakti 2004-2009, Deputi dan Dirjen Kementerian terkait, serta para Tamu Undangan lainnya.
Acara diawali dengan Sambutan Ketua Panitia Kowani Fair 2015, Ibu Ratna Soejoedi, yang menyampaikan Laporan selaku Ketua Panitia, bahwa Kowani siap mendorong para pengusaha untuk menyiapkan diri menghadapi MEA.
Berikutnya, Sambutan Ketua Umum Kowani,
Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., yang menyampaikan tentang ajakan untuk mencintai produksi dalam negeri, serta menyerukan kepada kaum perempuan untuk bersama-sama menjawab tantangan dan mengambil peluang MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).
Diuraikan oleh Ketua Umum Kowani, bahwa Kongres Wanita Indonesia adalah federasi dari 86 organisasi wanita tingkat pusat yang merupakan wadah berhimpunnya organisasi wanita di Indonesia, yang terdiri dari organisasi profesi, keagamaan, sosial, dan kemasyarakatan.
Sejak didirikan pada 22 Desember 1928, Kowani senantiasa berperan aktif dalam mewujudkan pengembangan dan kemajuan perempuan Indonesia di setiap sektor dalam mendukung pembangunan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, hukum, kesehatan, dan politik, untuk kesejahteraan, sebagai kontribusi positif kepada negara.
“Dalam rangka memperkuat ekonomi nasional, Kowani concern mendukung, memfasilitasi dan memberdayakan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tiga hal yang saat ini menjadi perhatian.
- Pertama, peningkatan pemahaman ekonomi kerakyatan melalui pengembangan koperasi, pembinaan usaha kecil tradisional dan sektor informal.
- Kedua, meningkatkan pemberdayaan wanita di bidang ekonomi sebagai pelaku usaha.
- Ketiga, meningkatkan kewirausahaan dan pemberdayaan UKM dan ekonomi kreatif.”
Lebih jauh Ibu Giwo menambahkan, dalam Kowani Fair ini juga memperlihatkan bahwa perempuan dapat menjadi tulang punggung perekonomian bangsa karena sekitar 80% pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Melihat hal ini, sangat penting dilakukan pembinaan dan dorongan bagi perempuan sebagai pelaku usaha.
Sebanyak 120 stand fashion dan 20 stand kuliner memeriahkan Kowani Fair 2015. Berbagai kegiatan juga ikut menyemarakkan even Kowani Fair 2015, seperti seminar nasional, talk show, dan fashion show. Selain itu, ada juga perlombaan tari, busana, dan dance, serta lomba kreativitas anak.
Lebih lanjut Ketua Umum Kowani menyampaikan bahwa pihaknya membekali kaum perempuan dengan keterampilan dalam menghadapi MEA yang akan berlangsung pada akhir 2015.
“Berbagai pelatihan seperti memqbatik, olahan ikan, makanan dan minuman, kami selenggarakan untuk membekali perempuan menghadapi MEA,” ujarnya.
Dengan bekal keterampilan itu, diharapkan perempuan bisa mandiri dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Perempuan sebagai pemain utama dalam mencintai produk-produk dalam negeri. Perempuan harus mendidik anak-anaknya dan keluarganya supaya mencintai produk lokal dalam negeri,” tandasnya.
Perempuan merupakan agen yang memiliki pengaruh kuat bagi lingkungannya. Jika kecintaan pada produk lokal tinggi, maka produk-produk asing akan sulit bersaing di Tanah Air. Kemudian, upaya lainnya adalah memperkuat basis ekonomi kerakyatan. Pengusaha harus punya strategi pemasaran supaya bisa bersaing dengan produk MEA.
“Pada Kowani Fair tidak akan ada produk luar negeri. Kalau sampai ada produk luar negeri akan di-sweeping tak boleh dipamerkan, sebab ini tujuannya adalah mempromosikan produk-produk lokal agar dikenal,” lanjut perempuan penggemar kura-kura itu.
Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Prof. Dr. Yohana Yembise, yang ditandai dengan pemukulan gong dan pengguntingan rangkaian bunga melati bersama Ketua Umum Kowani.
Dalam sambutannya, Menteri PPPA menyampaikan bahwa kaum perempuan sangat berperan dalam membangun dan meningkatkan kualitas hidup bangsa. Mengapa, karena sekitar 40% penduduk Indonesia adalah perempuan, dan selebihnya kaum pria.
“Jumlah perempuan Indonesia sekitar 40% dan sebanyak 30% adalah anak-anak. Jadi sebanyak 70% dari penduduk Indonesia menjadi bagian dari tanggung jawab Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan masyarakat dan organisasi seperti Kongres Wanita Indonesia atau Kowani,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya berharap agar penyelenggaraan Kowani Fair 2015 konsisten diadakan setiap tahun, mengingat dari even itu dapat memberdayakan kaum perempuan dengan keahlian yang dimilikinya. Sebagian besar peserta yang mengikuti Kowani Fair yang rutin diadakan sejak tahun 2000 itu, adalah pelaku UKM, yang juga organisasi anggota Kowani.
Ini menandakan perempuan ikut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup stabil. Kesiapan kaum perempuan dalam bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), memang dibutuhkan komitmen bersama. Tidak saja oleh pemerintah. Bersama-sama berkonsentrasi meningkatkan kapasitas produk-produk Indonesia.
“Harus diakui bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tiap tahun meningkat, namun UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga belum cukup mampu membuat pelakunya jera. Untuk itu kepedulian organisasi kemasyarakatan, jelas sangat dibutuhkan,” tandasnya.
Berikutnya, penyampaian Keynote Speech oleh Staf Ahli Menteri Koperasi dan UMKM, Ir. Woro Setyowati, M.M.
Sebelum acara Pembukaan usai, dilakukan penandatanganan MoU antara Kowani dengan:
1. Panin Asset Management
2. Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM).
Memasuki acara Hiburan, panggung acara dimeriahkan dengan Fashion Show dan penampilan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Ibu-ibu Pengurus Kowani dan para tamu Undangan serta joget bersama.
Stand-stand Kowani Fair kali ini diisi oleh aneka rupa hasil kerajinan/ketrampilan kaum wanita Indonesia, dan akan berlangsung selama 4 hari mulai Kamis 21 Mei s.d. Minggu 24 Mei 2015.
(Humas KOWANI)