Bertempat di Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA (LPJA), Launching yang dihadiri oleh:
Berikutnya, Ibu Lia Tono Suratman selaku Ketua Kowani menyampaikan Sambutan Ketua Umum Kowani DR. Ir. Hj. Giwo Rubianto Wiyogo. Mengawali sambutannya, Ketua Umum Kowani menyatakan bahwa Launching berikut Pelatihan Menulis Kreatif tersebut merupakan kelanjutan dari komitmen Kowani tentang Gerakan Menulis, berangkat dari even Lomba Menulis yang diadakan pada Peringatan Hari Ibu Desember 2015 yang lalu.
Lebih lanjut Ketua Umum Kowani menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Kantor Berita Antara dan Dompet Dhuafa Republika serta Bapak Parni Hadi, sehingga acara dapat terlaksana. Kowani sebagai organisasi federasi tertua dan terbesar yang mewadahi 86 organisasi perempuan di tingkat Nasional, berdiri pada tanggal 22 Desember 1928, memiliki anggota yang tersebar di seluruh Nusantara. Dengan jumlah anggota sebesar lebih dari 52 juta orang, Kowani sangat concern dan peduli akan pendidikan serta kesejahteraan perempuan dan anak Indonesia.
Kowani menyambut baik Nota Kesepahaman (MoU) antara Kowani dengan Kantor Berita ANTARA dan Dompet Dhuafa. Beliau berharap, dengan adanya nota kesepahaman ini maka “GERAKAN PEREMPUAN MENULIS”dapat bermanfaat bagi seluruh perempuan Indonesia pada khususnya.
Ketua Umum Kowani juga berharap bahwa budaya perempuan menulis yang telah dilaksanakan oleh Kowani melalui kegiatan Lomba Menulis dalam rangka Peringatan Hari Ibu 2015 lalu dan Pelatihan Menulis itu merupakan kelanjutan untuk mengupayakan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas Perempuan Indonesia.
“Menulis dapat memotivasi perempuan. Walaupun tidak mudah, tapi menulis bisa dilakukan karena akan menjadi suatu kebiasaan yang dapat berkembang menjadi sebuah perilaku dan kemudian berkembang menjadi kebutuhan,” lanjut Ketua Umum Kowani dalam sambutannya.
Lebih jauh disampaikannya, bahwa menulis dapat dimulai dari hal-hal yang mudah, dari yang kita lihat dan alami. Menulis dapat mencerminkan pengetahuan dan tingkat kecerdasan juga dapat melatih orang untuk dapat berpikiran jernih serta dapat menjadi suatu proses ekspresi jiwa dan penyembuhan batin (healing therapy), karena dengan menulis kita dapat mengungkapkan segala bentuk perasaan dan juga pikiran dalam bentuk kata yang terangkai.
Selain itu, masih lanjut beliau, menulis juga dapat membawa beberapa manfaat, antara lain memberikan pengetahuan kepada pembacanya, memperluas pengetahuan, memperluas pertemanan, melatih komunikasi, dan lain-lain.
Akhirnya, beliau berharap bahwa dari Launching yang dilanjutkan dengan Pelatihan Menulis tersebut, Kowani akan menggerakkan perempuan untuk menulis dan turut serta mencerdaskan Bangsa melalui “Gerakan Perempuan Menulis”.
Sambutan berikutnya, disampaikan oleh Tim Ahli Kowani Bapak Parni Hadi, selaku inisiator dari Gerakan Perempuan Menulis. Beliau menyampaikan bahwa melalui Pelatihan Menulis Kreatif sebagai awal dari Gerakan Perempuan Menulis, kaum perempuan dapat belajar menulis dengan serius.
Selaku Pendiri Yayasan Dompet Dhuafa, beliau menyampaikan bahwa perempuan harus cerdas. “Kaum miskin di negara ini kebanyakan adalah perempuan. Untuk memberdayakan bangsa ini, maka perempuan harus cerdas. Jika perempuan cerdas, maka Bangsa Indonesia cerdas,” demikian tandasnya.
Pada kesempatan berikutnya, Dirjen Informasi dan Komunikasi Kemkominfo Ibu Niken Widiastuti mengungkapkan alasan mengapa hanya Ibu R.A. Kartini saja yang memiliki Hari Peringatan, dari sekian banyaknya Pahlawan Wanita di masa Perjuangan Bangsa Indonesia. “Perbedaan Kartini dengan Pahlawan Pejuang Wanita lainnya adalah menulis. Kartini mengungkapkan cita-cita dan harapannya melalui kegiatan menulis,” jelasnya.
Lebih lanjut Ibu Niken menyampaikan, “Warisan Kartini adalah warisan yang terus-menerus, warisan yang abadi. Perempuan bisa menjadi Blogger, bisa juga menjadi Penulis Buku. Tulisan bersifat abadi, bisa memberikan inspirasi bagi orang lain.”Akhirnya beliau berharap bahwa kasus kejahatan kepada anak-anak, hendaknya dapat mendorong perempuan membuat gerakan untuk melindungi anak-anak.
Perbedaan Kartini dengan Pahlawan Pejuang Wanita lainnya adalah menulis. Kartini mengungkapkan cita-cita dan harapannya melalui kegiatan menulis,”, Ibu Niken Widiastuti