Jakarta, KOWANI — Senin, tanggal 4 Mei 2015 pagi, rombongan Pengurus Kowani berangkat ke Cirebon mengendarai kereta Cirebon Ekspress dipimpin oleh Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto, M.Pd. dan Ketua Bidang Lingkungan Hidup, Sri Sumiati, S.E.
Tengah hari rombongan langsung mengunjungi masyarakat pengumpul limbah rotan di Desa Tegal Wangi Plered. Dengan mesin tua yang sederhana mereka mengelupas limbah batang-batang rotan yang didatangkan dari Sumatera. Ukuran yang terkecil yaitu 5mm dipakai untuk mengikat kerajinan tangan, di antaranya tempat gelas, piring rotan, dan tatakan meja, yang diekspor ke Korea.
Kemudian Rombongan berkesempatan meninjau pabrik yang membuat perlengkapan rumah tangga dan asesoris terbuat dari limbah laut dan kerang. Multi Dimensi Shellcrafts yang mempekerjakan masyarakat setempat mengkombinasikan teknologi tinggi dan ketrampilan tangan yang indah, sehingga jadilah berbagai pernak-pernik kecil sampai meja, kursi, dan tempat tidur nan cantik yang sudah berhasil merambah ke manca negara.
Pada kunjungan kerja ini Rombongan bertatap muka dengan Walikota Cirebon, Drs.Nasrudin Azis yang baru dilantik pada Bulan April 2015. Kota Cirebon yang luasnya 37 Km2 dengan 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan ini kecil mungil indah dipandang, menyedot hasrat usaha warga kota tetangga seperti Kuningan, Majalengka, dan Indramayu.
Siang hari yang beraktivitas di Kota Cirebon sebanyak 2 Juta Jiwa, sedangkan malam hari hanya ada 360.000 Jiwa. Pabrik-pabrik ada dimana-mana, tetapi Cirebon adalah etalase tempat mempromosikan berbagai produknya.
Ketua Umum Kowani dalam sambutannya membuka peluang bagi Pemerintah Kota Cirebon untuk memasarkan souvenir produksi Cirebon ke Luar Negeri. Pada tanggal 29 Mei s.d. 6 Juni 2015, Kowani akan berangkat ke forum internasional di Kishmir-Turki.
Kowani juga mengajak para pengusaha lokal untuk turut berpartisipasi dalam Kowani Fair 2015. Walikota menyambut simpatik ajakan ini dan akan mengirimkan partisipan dan Dekranasda.
Selanjutnya Ketua Umum Kowani juga menawarkan peluang kepada Kota Cirebon untuk dijadikan sebagai area penanaman mangrove oleh Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara (GPTP) pada Bulan Desember 2015. Pemda Kota Cirebon menyambut baik ajakan tersebut dan siap mendukung apapun yang diperlukan untuk pelaksanaan acara tersebut.
Dengan adanya rencana perluasan 60 Ha Pelabuhan Cirebon mulai Bulan Oktober 2015, akan membuka peluang yang lebih luas bagi Cirebon untuk mengembangan potensinya. Tentunya kita semua optimis bahwa Cirebon akan menjadi daerah kunjungan wisata weekend bagi Warga Jakarta dan sekitarnya, karena jalan tol “double track” sudah ada.
Selamat dan sukses untuk Kota Wali nan Religius.
[Humas]