AKARTA, MENARA62.COM – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) kembali menggelar ajang Kowani Fair. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Kowani Fair kali ini digelar secara online.
Menggandeng platform digital Tokopedia, Kowani Fair 2020 tersebut akan berlangsung selama 4 hari yakni 1-4 September 2020. Lebih dari 250 pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) ambil bagian dalam ajang tersebut. Kegiatan Kowani Fair 2020 dibuka resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki secara virtual, Selasa (1/9/2020).
Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, MPd dalam sambutannya mengatakan Kowani Fair merupakan agenda tetap dan sekaligus agenda unggulan bagi Kowani. Ajang ini merupakan perwujudan dari komitmen, konsistensi dan tekat bulat Kowani untuk ikut serta dalam meningkatkan harkat perempuan melalui kegiatan perekonomian guna pemantapan kesejahteraan keluarga pada khususnya dan kesejahteraan bangsa pada umumnya.
“Kowani Fair sudah digelar sejak tahun 2000. Ini menjadi bagian konsisitensi Kowani untuk memfasilitasi, mediasi serta mengantarkan UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dalam menjalankan perekonomian masyarakat. Dengan demikian UMKM dapat memberikan sumbangsih yang nyata dalam menggerakkan perekonomian bangsa guna menopang dan mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa,” jelas Giwo.
Mengambil tema Gebyar Kemerdekaan Kowani Fair Online di Era New Normal, Giwo menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 memaksa semua orang untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Karena itu, Kowani Fair tahun ini dilaksanakan tidak dengan offline, tetapi melalui online. Penjual dan pembeli bertemu melalui platform digital Tokopedia selama kurun waktu event berlangsung.
Diakui Giwo, belum semua kaum perempuan familiar dengan platform digital. Tetapi dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat membatasi aktivitas di ruang publik, maka para perempuan harus segera beradaptasi.
“Dengan semangat Ibu Bangsa Kowani mempersiapkan generasi masyarakat industri 4.0, salah satunya melalui Kowani Fair online ini,” lanjut Giwo.
Data BPS tahun 2018 mencatat ada 64,2 juta UMKM di Indonesia. Menurut survey yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada Juni 2020, bahwa sebanyak 72,6% pelaku UMKM terdampak oleh pandemi.
Tentunya keadaan yang memprihatinkan ini tidak boleh menyurutkan semangat dan tekad kita semua yakni Kowani bersama-sama dengan segenap komponen bangsa serta Pemerintah sebagai leading sector sekaligus motor/promotor dengan digital pelayanan untuk terus membangun perekonomian dan kesejahteraan bangsa melalui dan dimulai dari keluarga yang memiliki ketahanan keluarga yang sejahtera, menuju Indonesia Maju.
Menurut Giwo sangat disadari bahwa adalah tidak mudah mengajak UMKM untuk masuk dalam Tatanan Kehidupan Baru (New Normal) karena adanya beberapa hal yang menjadi tantangan. Misalnya adanya kendala dalam jaringan, kendala dalam penggunaan perangkat digital, yang biasanya menunggu toko, sekarang “terpaksa” dilakukan dengan menggunakan diperangkat digital, adanya tantangan sekaligus peluang dalam penggunaan waktu, dimana yang dulu terbiasa membuka toko dengan jam tertentu, sekarang “justru bisa” menjadi 24 jam.
“Munculnya kendala sekaligus peluang, atas kemampuan dan pemahaman fungsi media sosial, dimana saat ini kita dipaksa dan terpaksa harus mau dan mampu memanfaatkan banyaknya kemajuan teknologi media sosial yang membuka banyak peluang,” tukas Giwo.
Sementara itu MenKopUKM Teten Masduki saat membuka resmi Kowani Fair 2020 menyampaikan apresiasi kepada Kowani yang secara konsisten terlibat dalam upaya-upaya pemberdayaan ekonomi UMKM. Saat ini pelaku usaha di Indonesia, sekitar 99 persen merupakan koperasi dan UMKM. Pelaku usaha UMKM menyumbang setidaknya 60 persen PDN nasional, menyerap 97 persen tenaga kerja dan berkontribusi 14,7 persen pada ekspor nasional.
Sedangkan data BPS sekitar 43,45 persen pengusaha UMKM non pertanian adalah kaum perempuan . Database KemenkopUKM juga menunjukkan bahwa dari total 123.048 koperasi aktif, 11.458 diantaranya adalah koperasi wanita.
Terkait Kowani Fair 2020, Hadriani Uli T.I Silalahi, Ketua Kowani yang juga sekaligus Ketua Panitia Kowani Fair 2020 menjelaskan tahun ini adalah pertama kalinya Kowani Fair digelar secara online. Meski demikian, minat pelaku UMKM untuk ambil bagian dalam even tahunan ini cukup besar.
“Tercatat yang mendaftar ada 525 peserta. Tetapi setelah diseleksi termasuk persyaratannya, sekitar 200 hingga 250 peserta yang lolos dan berhak ikut Kowani Fair 2020,” jelas Uli.
Kowani Fair Online tahun ini, pihaknya menggandeng platform Tokopedia. Selama Kowani Fair berlangsung, di laman Tokopedia ada office store Kowani Fair secara tersendiri yang bisa dikunjungi konsumen.
Adapun produk-produk yang tersedia pada even Kowani Fair 2020 sangat beragam mulai dari makanan, produk fesyen, produk kerajinan, elekronik dan lainnya. Kowani menargetkan omset dari Kowani Fair selama 4 hari bisa mencapai kisaran Rp3 miliar hingga Rp5 miliar.
SUMBER LINK: https://menara62.com/kowani-fair-2020-hadir-melalui-platform-digital-tokopedia-berlangsung-1-4-september/
BACA JUGA: