Jakata, KOWANI — Kamis, 30 April 2015, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. menghadiri HUT ke-85 sekaligus Kongres Pasundan Istri (PASI) XXII, bertempat di Ruang Lantai 7 RS Santosa Bandung.
Pada kesempatan ini, Ketua Umum Kowani menyampaikan kata Sambutan, yang didahului oleh Sambutan dari Ibu Popong Otje Djundjunan selaku Ketua Umum Pengurus Pusat PASI. Hadir pula pada acara ini, Bapak Ahmad Heryawan, Gubernur Provinsi Jawa Barat. Adapun tema pada Kongres PASI ini yaitu “Pasundan Istri sebagai Organisasi Tiga Jaman Harus Menjadi Contoh bagi Generasi Muda Penerus Bangsa”.
Dalam sambutannya, Ketua Umum menyampaikan rasa bangga karena KOWANI dapat hadir dalam acara Milangkala PASI yang sudah berkiprah selama 85 tahun, apalagi PASI termasuk anggota tertua KOWANI, yang sudah bergabung sebagai anggota sejak Tahun 1935.
Sejarah mencatat, tokoh PASI Ibu Ema Poeradiredja adalah pimpinan Kongres Perempuan Indonesia III pada Tahun 1938 di Bandung. Salah satu keputusan yang sangat penting saat itu adalah menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, yang hingga hari ini kita peringati sebagai Hari Besar Nasional.
Ketua Umum Kowani juga menyampaikan rasa bangga pada pimpinan PASI saat ini, Ibu Popong Otje Djundjunan. Beliau pada usianya yang tidak muda lagi, tetap mampu menunjukkan kepiawaiannya memimpin Sidang Paripurna waktu yang lalu di DPR RI. Tampilnya Ceu Popong telah menginspirasi dan memberi semangat banyak perempuan lain di Indonesia, termasuk KOWANI. Hal ini menunjukkan bahwa PASI telah dan akan terus menjadi suri tauladan bagi kiprah dan kepemimpinan perempuan di Indonesia.
Seperti diketahui, bahwa tujuan Organisasi Pasundan Istri adalah meningkatkan harkat dan derajat kaum wanita Sunda khususnya dan kaum wanita Indonesia pada umumnya. Pasundan Istri didirikan untuk membela hak dan kewajiban kaum wanita. Sudah tak terhitung perjuangan dan kiprah Pasundan Istri di bidang sosial, pendidikan, ekonomi, maupun politik.
Tujuan organisasi dan kiprah dari tokoh-tokoh Pasundan Istri merupakan kekuatan besar bagi pergerakan perempuan di Indonesia, sejak masa penjajahan hingga saat ini. Jika dulu Pasundan Istri menjadi satu-satunya organisasi wanita yang turut mengadakan Aksi Indonesia Berparlemen dan mengikuti Kongres Rakyat Indonesia yang mempersatukan seluruh potensi Nasional untuk berjuang menuju kemerdekaan, saat ini Pasundan Istri harus siap bahu-membahu bersama 85 organisasi lain di bawah naungan Kowani meneruskan cita-cita perjuangan kaum perempuan menuju kesetaraan dan keadilan.
Tantangan perempuan Indonesia saat ini tentunya berbeda dengan masa lalu. Saat ini kita diresahkan dengan banyak persoalan sosial. Dari mulai maraknya pelecehan seksual terhadap anak, prostitusi online, dan baru-baru ini ada berita rencana pesta bikini untuk merayakan kelulusan sekolah anak-anak SMA. Kita juga khawatir dengan penggunaan narkoba yang semakin tidak terkontrol. Harga-harga sembako dan barang kebutuhan sehari-hari terus melejit. Dan banyak masalah kekinian yang menjadi bagian dari perjuangan kita kaum perempuan.
Pasundan Istri bersama KOWANI harus menanggapi permasalahan ini dengan bijak dan sungguh-sungguh. Nasib generasi muda dan kaum kita ada di tangan kita. Kaum perempuan harus tetap bangkit memperjuangkannya.
Selanjutnya Ketua Umum Kowani juga menyampaikan ucapan terima kasih atas peran aktif perwakilan PASI di KOWANI. Pada saat Kongres XXIV KOWANI bulan Desember 2014 lalu, telah terpilih perwakilan PASI Dr. Ir. Hetifah, MPP. untuk duduk sebagai anggota Dewan Pimpinan Kowani, yaitu menjadi Ketua Bidang Pendidikan, IPTEK, dan Seni Budaya. Bidang ini memiliki 23 orang anggota dari berbagai organisasi dan saat ini sudah aktif menjalankan amanat Kongres untuk meningkatkan akses perempuan Indonesia di Bidang Pendidikan, IPTEK, dan Seni Budaya.
Dalam akhir sambutannya, Ketua Umum Kowani menyampaikan harapan agar kiranya upaya mempertahankan Budaya Sunda akan menjadi salah satu prioritas KOWANI yang sejalan dengan tujuan Pasundan Istri. Juga diharapkan agar pada usia yang ke 85 Tahun, Pasundan Istri akan terus menjadi suri tauladan bagi organisasi perempuan lainnya, dan yakin bahwa PASI akan mampu menghadapi tantangan zaman dan terus mengembangkan organisasinya di berbagai wilayah di Indonesia, dan melibatkan kaum muda dalam aktivitasnya.
[Humas]