JAKARTA, MENARA62.COM – Delegasi Indonesia melakukan pemetaan proses diplomasi pada Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang Pemberdayaan Perempuan (G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment) yang dilaksanakan di Santa Margherita Ligure, Italia, Kamis (26/8/2021). Pemetaan proses diplomasi tersebut penting sebagai bagian dari persiapan Indonesia yang akan menjadi Presidensi G20 dan tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tahun 2022.
Dalam Konferensi Tingkat Menteri G20 tersebut delegasi Indonesia tediri atas Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Bidang Ekonomi dan Hubungan Luar Negeri, Hadriani Uli Silalahi, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, Direktur & Chief Strategic Transformation dan Information Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, dan Ketua Komite Tetap Bidang Pendidikan IWAPI, Rinawati Prihatiningsih.Masa Indonesia menjadi Presidensi dan tuan rumah KTT G20 tahun 2022 kata Ketua Kowani Hadriani Uli Silalahi memerlukan perencanaan yang matang ditingkat ministerial, working group dan juga engagement group baik dari segi substansi maupun teknis.
Karena itu, sebagai bagian dari engagement group W20, Kowani memiliki tanggungjawab untuk memastikan kelancaran Presidensi G20 di Indonesia pada tahun 2022. Salah satu persiapannya adalah melakukan observasi langsung pada G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment di Italia“Kami didukung kantor Sherpa G20 Indonesia yang mewakili pemerintah Indonesia menghadiri G20 ministerial of women conference untuk melakukan observasi sebagai usaha persiapan presidensi G20 di Indonesia,” kata Uli Silalahi, dalam keterangan persnya secara virtual dari Santa Margherita Ligure, Italia, Jumat (27/8/2021).
Selama di Italia, Uli bersama tim lebih berpusat pada kegiatan pemetaan proses diplomasi yang terjadi selama pertemuan internasional berlangsung. Dengan demikian ke depan dapat mengaplikasikan apa yang dipelajari di Italian ke dalam masa presidensi Indonesia. “Panitia G20 dan lainnya menyambut kami dengan hangat,” lanjut Uli.Ia juga menyaksikan bahwa seluruh delegasi yang hadir pada kegiatan di Italia tersebut memiliki komitmen yang kuat untuk membawa persoalan pemberdayaan gender ke tingkat terdepan tanpa memandang latar belakang yang dimiliki.
Lebih lanjut Uli menjelaskan Kowani yang merupakan federasi dari 97 organisasi perempuan Indonesia yang terbesar dan tertua, memiliki sejarah panjang dalam pencapaian pemberdayaan perempuan sejak tahun 1928. “Kami sangat bangga diundang dan menjadi bagian dari delegasi ini,” tukas Uli.Sebagaimana tema Presidensi G20 tahun 2022 yakni Recover Together, Recover Stronger, Uli mengingatkan pentingnya persatuan untuk mencapai tujuan bersama.
“Kowani berkomitmen akan selalu mengedepankan pengarusutamaan gender dan mengawal pengaplikasiannya,” tutup Uli.Sementara itu, Deputi Menteri PPPA Bidang Kesetaraan Gender Leny Nurhayati Rosalin mengatakan kehadiran 4 delegasi Indonesia pada G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment ke Santa Margherita Ligure, Italia menjadi bagian dari komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesetaraan gender, baik di bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM), memperkuat literasi keuangan dan literasi digital pada perempuan, serta meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan.
Dalam even tersebut Kemen PPPA lanjut Leny, pemerintah Indonesia mengusulkan beberapa upaya, diantaranya mendukung kampanye transformatif, mempromosikan profil perempuan yang menjadi pemimpin di bidang STEM, serta melakukan berbagai inisiasi yang dipimpin perempuan dalam bentuk pelatihan dan mentorship.Leny berharap dukungan nyata dari berbagai pihak untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia.
By Inung Kurnia
Sumber link: https://menara62.com/jadi-delegasi-indonesia-pada…/