Bulan Keamanan Pangan 2016
Jakarta, KOWANI — Pangan yang aman dan bermutu merupakan salah satu kebutuhan esensial yang berpengaruh besar bagi kesehatan manusia.
World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 200 jenis penyakit dapat timbul akibat mengonsumsi pangan yang tidak sehat.
Salah satu penyakit akibat pangan adalah diabetes, yaitu suatu kondisi ketidakmampuan tubuh memetabolisme glukosa (gula) yang diasup oleh tubuh, sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Masih tingginya angka prevalensi pengidap diabetes di dunia menjadi latar belakang diusungnya tema “Beat Diabetes” pada peringatan Hari Kesehatan Dunia 2016 (World Health Day 2016) yang jatuh pada tanggal 7 April 2016.
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia tersebut, Badan POM berpartisipasi aktif menyelenggarakan kegiatan Bulan Keamanan Pangan Nasional dengan mengangkat tema
“Pangan Aman Investasi Masa Depan”. Kegiatan yang berlangsung sejak bulan April hingga Mei 2016 ini bertujuan meningkatkan budaya keamanan pangan di kalangan masyarakat, sehingga setiap individu diharapkan dapat secara mandiri memastikan bahwa pangan yang dikonsumsi selalu aman.
Pengurus Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), antara lain:
- Hj. Oni Jafar Hafsah, SE mewakili Ketua Umum Kowani
- Chamsiar AR, SE. (Wasekjen)
- Ibu Artiah
- Ibu Esther dari Bidang Soskeskel
- Ibu Eva Irianti dari Bidang LH
- Ibu Rohaeni Suganda
- Ibu Rulia dari Bidang Humas
mereka menghadiri puncak acara Kick Off Bulan Keamanan Pangan pada hari ini, Senin, 9 Mei 2016.
Foto bersama Kepala BPOM, Dr. Roy Alexander Sparringa, M.App.Sc
Pada acara yang diresmikan oleh Kepala BPOM, Dr. Roy Alexander Sparringa, M.App.Sc ini diadakan Jejaring Promosi Keamanan Pangan yang melibatkan anggota Jejaring Keamanan Pangan Terpadu, Fasilitator Keamanan Pangan Sekolah dan masyarakat dan pembukaan Food Festival Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah/UMKM (Pasar Pangan Aman). Hari ini juga diumumkan pemenang Lomba Penulisan Power Branding BPOM 2016 yang mengangkat topik “Mengawal BPOM di Era MEA”.
Melalui kegiatan yang diselenggarakan selama Bulan Keamanan Pangan ini, diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang efektif bagi pelaku usaha pangan dan masyarakat sehingga pemahaman akan prinsip-prinsip keamanan pangan lebih mendalam. Dengan demikian, praktik keamanan pangan yang baik dapat secara konsisten diterapkan mulai dari tingkat individu hingga industri untuk menjamin tersedianya pangan yang aman, bermutu, dan bergizi di Indonesia.
para undangan