Sejarah

65. WIRAWATI CATUR PANCA

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Dalam peringatan Hari Proklamasi tahun 1974 sewaktu para pejuang berkumpul,
Ibu Negara saat itu Ibu Tien Soeharto mempunyai gagasan untuk mengadakan
reuni antara berbagai ex Kelasykaran. Gagasan ini dirintis beliau bersama Ibu
S. Koempoel, Ibu Arudji Kartawinata dan Ibu Sri Soeyitno untuk mengadakan reuni
nasional.

Reuni terwujudnya pada tanggal 6 Maret 1976 bertempat di Sasono Langen
Budoyo di TMII, yang tampak meriah karena yang hadir meluap, datang dari
segenap penjuru tanah air. Pada bulan Juni 1976 terbentuklah wadah bagi pejuang ex
Kelasykaran wanita dengan nama Wirawati Catur Panca dengan pendiri 4 orang mewakili unsur Kelasykaran
yaitu Ibu Y. Arudji Kartawinata mewakili Laswi, Ibu Dr. Dartiyah Soeripto mewakili LPI, Ibu Yo Chaerul Saleh
mewakili BAPP dan Ibu Yo Paramita Abdulrahman mewakili BPI.

Sebagai tindak lanjutnya mengikutsertakan wanita pejuang 45 yang lain, dalam Munas ke -1 yang
dilaksanakan tanggal 1 s.d. 3 Juni 1983 di Palembang. Dalam Munas ini berhasil dibentuk organisasi Keluarga
Besar Wirawati Catur Panca yang telah mengabdikan dan membaktikan diri dalam tugas-tugas perjuangan selain
kelasykaran, P3K, dapur umum, caraka dan lain-lain baik yang sudah veteran maupun yang mendapat predikat
veteran.

VISI DAN MISI ORGANISASI

1. Visi.
a. Membina kekeluargaan mantan anggota kelaskaran wanita sebagai wadah nasional.
b. Meningkatkan status sosial wanita pejuang.
c. Mengadakan inventarisasi mantan anggota kelaskaran wanita.

2. Misi
1. Meghimpun dan menyusun kisah perjuangan anggota kelaskaran wanita dalam revolusi
fisik 1945.
2. Melestarikan jiwa, semangat dan nilai – nilai juang 45.