SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
Tergerak oleh keinginan luhur yang didasari oleh cinta kasih sebagai perwujudan iman Katolik, Raden Ayu Soejadi Sasraningrat Darmosepoetro dengan dukungan Van Dreissehe SJ pada tanggal 26 Juni 1924 di Yogyakarta membentuk perkumpulan Ibu-ibu Katolik pribumi,dengan susunan pengurus R.Ay.C. Harjadiningrat (Ketua), Yosephine Suratinah
Prawiroadisoemarto (Penulis), C.Moerdoatmodjo (Bendahara). Tujuan pembentukan organisasi wanita Katolik saat itu adalah meningkatkan kedudukan dan upah/kesejahteraan buruh wanita, melalui pendidikan membaca dan menulis serta berbagai keterampilan.
Perkumpulan ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari Ibu-ibu katolik lainnya dan juga dukungan dari kalangan Gereja sehingga tumbuh dan berkembang di Solo, kota lain di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Perkumpulan wanita Katolik ini berkembang terus dan pada tahun 1930 diadakan Konferensi pertama di Yogyakarta. Konferensi ini memutuskan nama perkumpulan yakni “PUSARA WANITA KATOLIK” dan memiliki Anggaran Dasar (dalam bahasa Jawa)
Pada waktu pendudukan Jepang semua organisasi wanita dilarang dan dilebur menjadi satu dengan nama FUJUNKAI, namun demikian kegiatan ibu-ibu Katolik tetap berjalan meskipun hanya dilingkungan sendiri.
Setelah proklamasi kemerdekaan dan atas anjuran Uskup Agung A. Soegijopranoto SJ diupayakan agar organisasi Wanita Katolik bangkit kembali sebagai organisasi sosial yang mandiri. Selesai Kongres Umat Katolik se Indonesia (KUKSI) pada tahun 1949, Ibu Kwari Sosrosoemarto membentuk panitia persiapan untuk menghidupkan kembali organisasi wanita Katolik diseluruh Indonesia. Dengan bangkitnya kembali Wanita Katolik, selanjutnya melalui Kongres I tahun 1952 dan Kongres II tahun 1954 menetapkan beberapa hal mendasar antara lain menyempurnakan Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga dalam bahasa Indonesia, menetapkan Santa Anna sebagai Sang Pelindung, menetapkan keseragaman lambang dan menetapkan status organisasi sebagai Badan Hukum (Tahun 1952).
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
VISI DAN MISI ORGANISASI
1. Visi.
Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia memiliki visi terciptanya organisasi
kemasyarakat wanita katolik yang mandiri, memiliki kekuatan moral dan social yang handal,
demi tercapainnya kesejahteraan bersama serta tegaknya harkat dan martabat manusia.
STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN
IDENTITAS ORGANISASI
Struktur organisasi dari pusat sampai daerah sebagai berikut:
IDENTITAS ORGANISASI
Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia memiliki misi sebagai berikut :
Setelah peristiwa G 30 S PKI pada tahun 1965, dalam upaya mempertahankan Pancasila dan mendukung perjuangan Orde Baru, Wanita Katolik RI di Jakarta menjadi salah satu pemrakarsa dalam mendirikan KAWI ( Kesatuan Aksi Wanita Indonesia). Hasil Kongres Tahun 1964 telah mencantumkan Pancasila dalam Anggaran Dasar. Penanganan masalah pendidikan dan kesehatan mendapatkan perhatian secara khusus dengan pembentukan yayasan diberbagai tempat yang kemudian diresmikan sebagai “Yayasan Dharma Ibu” pada Tahun 1965. Di forum internasional wakil wanita Katolik RI mendapatkan kehormatan memangku jabatan wakil Ketua WUCWO wilayah Asia Pasifik periode 1977-1987 dan pada tahun 1982 memperoleh kepercayaan menyelenggarakan Kongres Regional di Jakarta.