Berita

  • Home
  • Berita
  • Kowani sebagai tuan rumah General Assembly Dan Kowani menyelengarakan Temu Nasional

Kowani sebagai tuan rumah General Assembly Dan Kowani menyelengarakan Temu Nasional

  • adminkowani
  • 8 Agustus 2018
News Image

35th General Assembly of UN-ICW

International Council of Woman (ICW) adalah Organisasi kemasyarakatan (Civil Society) yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam hal ini UN-Women yang berdiri sejak tahun 1888 yang saat ini sudah berusia 130 tahun. Misi ICW antara lain memperjuangkan kemajuan perempuan dan mendukung program kegiatan UN-WOMEN CSW ke-62 tahun 2018 yaitu meningkatkan perekonomian perempuan dan anak di pedesaan.

General Assembly yang diadakan di Yogyakarta Indonesia tahun 2018 merupakan event 3 tahunan ICW yang ke 35. Tema untuk GA ke 35 ini adalah “Transforming Society Through Women Empowerment”.

GA ke 35 ini akan dihadiri kurang lebih 200 delegasi internasional ICW yang berasal dari 100 negara. 1000 perempuan Indonesia dan para Duta Besar Negara sahabat serta Menteri-Menteri wanita Kabinet Kerja. Salah satu agenda acaranya antara lain memilih Presiden ICW yang baru. Pada akhir acara, diadakan kunjungan ke Balkondes serta penanaman pohon oleh seluruh utusan ICW.

GA ICW Ke-35 akan diadakan di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta dan akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.  Selain delegasi ICW, GA ICW ke-35 juga akan dihadiri oleh tamu-tamu Negara lainnya yaitu Deputy Prime Minister of Malaysia, Vice President of Iran, Vice President of the Philippines dan lain-lain.

 

Indonesia selalu mengirimkan delegasinya untuk hadir dalam sidang GA ICW. Kowani adalah anggota ICW sejak tahun 1973. Salah satu Ketua Kowani (Almh) Ibu Kuraisin Sumhadi pernah menduduki jabatan President ICW (1994-1997) yang sebelumnya terpilih untuk dua periode sebagai Vice President melalui voting pada General Assembly ICW.

 

Temu Nasional Perempuan Indonesia 

Kongres Wanita Indonesia (Kowani) sebagai organisasi federasi dari 91 organisasi perempuan tingkat nasional,  yang lahir pada tanggal 22 Desember 1928, ditandai dengan Kongres Perempoean Indonesia pertama di Yogyakarta yang dipelopori oleh 7 organisasi  perempuan antara lain : Aisyiyah (1917), Wanita Utomo (1921), Wanita Taman Siswa (1922), Wanita Katolik RI (1924), Jong Java Dames Afdeeling (1924), Jong Islamieten Bond Dames Afdeeling (1925), dan Putri Indonesia (1927). Kongres tersebut mempelopori perjuangan perempuan sebagai mitra sejajar laki-laki untuk merebut kemerdekaan.

Dalam Kongres Perempuan  II tahun 1935 di Jakarta salah satu keputusannya adalah menetapkan bahwa kewajiban utama wanita Indonesia ialah menjadi IBU BANGSA yang berarti berusaha menumbuhkan generasi penerus yang lebih sadar akan kebangsaannya, karenanya harus dipersiapkan secara dini sehingga diharapkan memiliki kemampuan daya saing yang unggul, kreatif, inovatif, handal dan terus bangga sebagai bangsa Indonesia.

Dari Keputusan Kongres Perempuan Indonesia III tahun 1938 di Bandung menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai HARI IBU. Keputusan ini dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI No. 316 Tanggal 16 Desember 1959 menjadi Hari Nasional yang bukan hari libur.

Kowani selain anggota ICW juga sebagai inisiator berdirinya ACWO (ASEAN Confederation of Women’s Organization) yang berdiri sejak 1981. Presiden ACWO pertama adalah Ibu A. Sulasikin Moerpratomo (Ketua Umum Kowani). Disamping itu sejak September 1998 Kowani mendapat pengakuan PBB yang diberikan “Special Consultative Status” pada UN ECOSOC.

Dalam rangka “90 Tahun Perjuangan Perempuan Indonesia Menjadi Ibu Bangsa Sejati Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Jaya”, Kowani akan mengadakan Temu Nasional untuk memposisikan diri sebagai bagian integral dari program dunia. Temu Nasional akan dihadiri 1000 perempuan dari organisasi yang tergabung di Kowani, BKOW, GOW dan organisasi lainnya dari seluruh Indonesia dan rencana akan dibuka oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan RI.

Dengan motto “Kowani Berdaya – Perempuan Berkarya – Negara Jaya”, Kowani akan membahas bagaimana perjuangan perempuan indonesia dari awal pergerakan mengisi kemerdekaan hingga waktu yang akan datang; bagaimana perempuan Indonesia menjadikan dirinya sebagai Ibu bangsa yang sejati dan bagaimana peran pentingnya dalam mewujudkan indonesia jaya.

 

 

Kunjungan ICW Delegates ke Balkondes Borobudur

Balkondes (Balai Ekonomi Desa) merupakan sebuah program bentukan BUMN yang akan dimanfaatkan sebagai sebuah etalase bagi perekonomian daerah. Balkondes akan memberikan ruang bagi pemerintah desa maupun masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada di desa.

BUMN mendirikan Balkondes sebagai sebuah bentuk dukungan untuk menggenjot kunjungan wisatawan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Melalui Balkondes, masyarakat, khususnya desa, akan dipersiapkan untuk menyambut serta memberikan pelayanan maksimal bagi para wisatawan yang datang ke daerahnya. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini diharapkan akan memberikan dampak positif pada perbaikan ekonomi masyarakat sekitar.

Balkondes merupakan salah satu program buatan BUMN selain kemitraan dan CSR (Corporate Social Responsibility) yang berguna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Untuk mendukung program ini, BUMN juga membekali masing – masing Balkondes dengan BUMN sponsor. Untuk daerah Borobudur sendiri, sudah ada 20 Balkondes yang dibuat oleh BUMN.

Setelah ICW delegates selesai mengadakan 35th General Assembly di Grand Inna Malioboro, mereka akan mengunjungi Balkondes Borobudur dan menginap 1 malam di Homestay Balkondes.

Selama di Balkondes, ICW delegates akan menikmati keindahan alam pedesaan, kebudayaan dan kuliner lokal. Kemudian mereka juga akan menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur, yang merupakan wujud kejayaan Nusantara dibangun antara tahun 780-840 Masehi oleh Dinasti Syailendra.

Create Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *