Siaran Pers : “Revitalisasi Hari Kartini Menuju Indonesia Adil Gender”
Jakarta, KOWANI — SIARAN PERS REVITALISASI HARI KARTINI MENUJU INDONESIA ADIL GENDER
- Kartini telah menjadi ikon perubahan bagi kaum perempuan, dulu secara kultural, perempuan hanya diposisikan sebagai “konco wingking” namun perjuangan emansipasi kartini memiliki warna baru, sehingga mempengaruhi kultur dan kebijakan nagara.
- Selama ini, Hari Kartini terus diperingati, namun “minim dan kering makna”. Peringatan Kartini sering dilakukan, namun spirit dan perjuangannya belum optimal.
- Fakta masalah perempuan masih serius; KDRT, trafiking perempuan, ekonomi lemah, kemiskinan, angka kematian ibu, HIV/AIDS, perkawinan dini serta masalah kepala keluarga perempuan yang belum banyak perhatian negara.
- Masalah perempuan di daerah pesisir seperti perbudakan nelayan; perempuan juga banyak menjadi korban eksploitasi di area pesisir. (bekerja penuh waktu, pendapatan terbatas dll.
- Eksploitasi perempuan di sektor pekerjaan hiburan (remang-remang, diskotik dll)
- Penguatan wawasan ke-Islam-an yang inklusif bagi perempuan agar tidak menjadi korban ISIS, NII, dan faham radikal
Rekomendasi :
- Semangat Kartini harus terus digelorakan sesuai dengan kebutuhan dan konteks zamannya
- Kartini jangan hanya diperingati secara simbolik, namun “nilai perjuangannya” harus mewarnai dalam setiap kebijakan politik, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang ramah perempuan
- Pemerintah harus memastikan program-program variatif untuk pencegahan kemiskinan perempuan
- Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaan memberikan akses dan kemudahan kepada perempuan untuk memperoleh pendidikan tinggi, terutama perempuan di daerah terpencil, pedalaman, terisolir, pesisir, dan pedalaman
- Kementerian Kesehatan perlu pencegahan secara optimal atas masalah HIV/AIDS, angka kematian ibu, serta penyakit menular lainnya
- Kementerian Agama perlu mencegah perkawinan dini yang tentu merugikan perempuan
- Kementerian Tenaga Kerja perlu memastikan perlindungan terhadap pekerja perempuan, baik formal maupun informal
- Kementerian UKM perlu memastikan bahwa kelompok ekonomi yang dikelola perempuan semakin maju dan berdaya saing
Jakarta, 21 April 2015
Ketua Umum Kowani
Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo,M.Pd
(Humas KOWANI)