Berita

  • Home
  • Berita
  • Siaran Pers : “Revitalisasi Hari Kartini Menuju Indonesia Adil Gender”

Siaran Pers : “Revitalisasi Hari Kartini Menuju Indonesia Adil Gender”

  • adminkowani
  • 11 August 2016
News Image
Jakarta, KOWANI — SIARAN PERS REVITALISASI HARI KARTINI MENUJU INDONESIA ADIL GENDER
  1. Kartini telah menjadi ikon perubahan bagi kaum perempuan, dulu secara kultural, perempuan hanya diposisikan sebagai “konco wingking” namun perjuangan emansipasi kartini memiliki warna baru, sehingga mempengaruhi kultur dan kebijakan nagara.
  2. Selama ini, Hari Kartini terus diperingati, namun “minim dan kering makna”. Peringatan Kartini sering dilakukan, namun spirit dan perjuangannya belum optimal.
  3. Fakta masalah perempuan masih serius; KDRT, trafiking perempuan, ekonomi lemah, kemiskinan, angka kematian ibu, HIV/AIDS, perkawinan dini serta masalah kepala keluarga perempuan yang belum banyak perhatian negara.
  4. Masalah perempuan di daerah pesisir seperti perbudakan nelayan; perempuan juga banyak menjadi korban eksploitasi di area pesisir. (bekerja penuh waktu, pendapatan terbatas dll.
  5. Eksploitasi perempuan di sektor pekerjaan hiburan (remang-remang, diskotik dll)
  6. Penguatan wawasan ke-Islam-an yang inklusif bagi perempuan agar tidak menjadi korban ISIS, NII, dan faham radikal
Rekomendasi :
  1. Semangat Kartini harus terus digelorakan sesuai dengan kebutuhan dan konteks zamannya
  2. Kartini jangan hanya diperingati secara simbolik, namun “nilai perjuangannya” harus mewarnai dalam setiap kebijakan politik, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang ramah perempuan
  3. Pemerintah harus memastikan program-program variatif untuk pencegahan kemiskinan perempuan
  4. Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaan memberikan akses dan kemudahan kepada perempuan untuk memperoleh pendidikan tinggi, terutama perempuan di daerah terpencil, pedalaman, terisolir, pesisir, dan pedalaman
  5. Kementerian Kesehatan perlu pencegahan secara optimal atas masalah HIV/AIDS, angka kematian ibu, serta penyakit menular lainnya
  6. Kementerian Agama perlu mencegah perkawinan dini yang tentu merugikan perempuan
  7. Kementerian Tenaga Kerja perlu memastikan perlindungan terhadap pekerja perempuan, baik formal maupun informal
  8. Kementerian UKM perlu memastikan bahwa kelompok ekonomi yang dikelola perempuan semakin maju dan berdaya saing
Jakarta,  21  April 2015

Ketua Umum Kowani

Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo,M.Pd

(Humas KOWANI)

Create Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *