RUMUSAN REKOMENDASI FGD LAKSAMANA MALAHAYATI
Laksamana Malahayati adalah salah satu pahlawan wanita yang lahir di Aceh, Laksamana Muslimah Pertama di dunia dan memiliki tiga kemampuan yang tidak dimiliki oleh pahlawan lainnya.
- Terkenal Patriotismenya memimpin pasukan Inong Bale dengan seribu laskar dan 100 kapal prang yang sangat ditakuti oleh armada Portugis, Inggris dan Belanda. Kehebatan armada Inong Bale ditulis oleh John Dawis, seorang berkebangsaan Inggris yang menjadi nahkoda pada sebuah kapal Belanda bahwa Kekuatan Armada Angkatan Laut Aceh pada waktu itu termasuk yang terkuat di Asia Tenggara. Seorang pengarang wanita Belanda yang lain, Marie van Zuchtelen dalam bukunya yang berjudul Vrouwelijke Adrniraal Malahayati sangat memuji-muji Laksamana Malahayati, belum ada seorang wanita pun di dunia yang menjadi Panglima Armada seperti Laksamana Malahayati.
- Terkenal dengan diplomasinya menghadapi utusan Prins Maurits dari Belanda dan Sir James Lancaster dari Inggris utusan Ratu FJizabeth I (1558-1603).
- Juga sebagai Negarawan menyelamatkan Kesultanan Aceh Darussalam dari kekacauan akibat penghianatan putra mahkota kepada sang ayah dan berhasil meyakinkan rakyat Aceh sehingga terpilihnya Dharmawangsah sebagai sultan Aceh Darussalam yang dikenal sebagai Sultan Iskandar Muda.
Laksmana Malahayati disampaikan oleh Dr. Bondan Kanumoyoso bahwa satu-satunya pahlawan wanita yang tidak pernah kalah, gugur di medan perang bukanlah kekalahan bagi seorang pahlawan, seperti yang dituliskan oleh Henriette Roland Holst (1869-1952) “Kami bukanlah pembina candi Kami hanyalah pengangkut batu. Kamilah angkatan yang mesti musnah. Agar dari atas pusara kami akan lahir angkatan yang lebih baik” Gugurnya Laksamana Malahayati melawan portugis adalah bukti dari sumpahnya di depan Sultan Alauddin Riyat Syah, ia bersumpah kepada Tuhan Yang Maha Esa — Allah SWT — Insya Allah ia akan berjuang sampai tetes darah yang penghabisan untuk menghadapi musuh Kerajaan Aceh.
Laksamana Malahayati, namanya telah diabadikan dalam :
- Buku : Srikandi Atjeh oleh H. Muh. Zainuddin, Malahayati Srikandi Dari Aceh oleh Solichin Salam, Malahayati Singa Betina Dari Aceh oleh Adi Pewara dan beberapa penulis dalam/luar negeri menuliskan tentang diri Malahayati.
- TNI AL mengabadikannya dengan memberi nama KRI Malahayati pada salah satu kapal milik TNI AL jenis korvet kelas Fatahillah, dan juga mengabadikan nama Malahayati pada gedung-gedung.
- Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya Aceh yang diresmikan oleh Soeharto.
- Di dunia pendidikan juga diabadikan pada salah satu Universitas di Aceh.
FILM LAKSAMANA MALAHAYATI
SEBAGAI PENGGUGAH SEMANGAT MARITIM NUSANTARA
- Film Laksamana Malahayati, korelasinya dengan dunia kemaritiman Indonesia saat ini sangat relevan, dengan melakukan tindakan komunikasi yang tepat karena kisah Malahayati memiliki unsur-unsur film yang berkualitas sehingga sangat memiliki kemampuan menjadikan sebagai penggugah semangat kemaritiman Indonesia agar menjadi pintu munculnya pahlawan-pahlawan maritim lainnya.
- Film Laksamana Malahayati dengan karakter yang dimiliki oleh Malahayati sebagai patriot, diplomat dan negarawan salah satu contoh karakter yang telah dimiliki bangsa ini utntuk mendidik generasi muda kita dalam memabangun karakter bangsa ini sebagai salah satu dari Nawacita Presiden Jokowi selain untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
- Film Laksamana Malahayati sebagai Role Model Sistem produksi film Indonesia standard Internasional, baik sistem kerja produksinya maupun teknologi yang digunakan, untuk menumbuhkan industri film Indonesia sebagai salah satu sektor andalan ekonomi kreatif.
REKOMENDASI
- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, fasilitator dalam melibatkan lembaga-lembaga pemerintah terkait dalam merealisasikan produksi film Laksamana Malahayati sebagai pendukung penetapan Laksamana Malahayati menjadi Pahlawan Nasional.
- Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), inisiator penetapan Laksamana Malahayati menjadi Pahlawan Nasional, dengan melakukan koordinasi kepada lembaga-lembaga terkait.
- Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT), inisiator produksi film Laksamana Malahayati, membuat rumusan atau desain produksi berorientasi standard International dan berkoordinasi dengan lembaga terkait.