Berita

Puncak Peringatan Hari Ibu

  • adminkowani
  • 23 Desember 2016
News Image

Banten, kowani.or.id — Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd menghadiri puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-88 tingkat nasional di halaman Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis (22/12).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI. Joko Widodo hadir bersama Ibu Negara, Iriana Jokowi. Dalam sambutannya Bapak Jokowi menyampaikan seberapa besar peran perempuan dalam membentuk karakter masyarakat. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, peran perempuan sangat besar dalam pembangunan segala hal di Indonesia, karena pendidikan dasar dan utama berada di keluarga dan perempuan sebagai ibu mempunyai peranan besar.

“Jangan pernah meremahkan keterlibatan, kemampuan para ibu-ibu, karena jika mereka turun tangan bisa selesai semua masalah kita,” pungkasnya.

Dalam persaingan global, peran ibu menurutnya sangat diperlukan dalam mengarahkan dan membentuk anak, menjaga integritas keluarga, menanamkan sopan santun, mengajarkan kerja keras, dan semangat bersaing. “Indonesia membutuhkan para ibu untuk membimbing anaknya, untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, persatuan bangsa di hati dan pikiran anak bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan,  saat ini terbukti jika perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan. “PHI pun merupakan momentum bagi perempuan Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi serta turut serta dalam proses pembangunan,” ujarnya

Sedangkan menurut Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto, hakikat peringatan Hari Ibu sejatinya merupakan momentum penggalangan rasa persatuan, kesatuan dalam kebhinnekaan serta membangkitkan gerakan perempuan, dimana secara historis tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
“Bahwa Hari Ibu adalah hari dimana kebangkitan kaum perempuan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebangkitan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ucapnya.

Acara ini juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Ketua Umum Bhayangkari Tri Suswati Tito Karnavian.

………………………………………………………………………………..

Sekedar mengingat sejarah hari Ibu versi kita (Indonesia):
*Sejarah Hari Ibu*

*Kongres Perempuan Indonesia*
Kongres Perempuan Indonesia, Sebuah Gerakan Perempuan yg telah diadakan sejak 1928-1941.

Salah satu kongres yang menjadi dasar hari Ibu adalah Kongres Perempuan Indonesia, Bandung, Juli 1938.
Kongres dikuti berbagai perkumpulan perempuan, di antaranya Poetri Indonesia, Poetri Boedi Sedjati, Wanito Tomo, Aisjiah, Wanita Katolik dan Wanita Taman Siswa. Kongres diketuai oleh Ny. Emma Puradiredja. Isu yang dibahas dalam Kongres antara lain, partisipasi perempuan dalam politik, khususnya mengenai hak dipilih. Saat itu pemerintah kolonial telah memberikan hak dipilih bagi perempuan untuk duduk dalam Badan Perwakilan. Mereka di antaranya adalah Ny. Emma Puradiredja, Ny. Sri Umiyati, Ny. Soenarjo Mangunpuspito dan Ny. Sitti Soendari yang menjadi anggota Dewan Kota (Gementeraad) di berbagai daerah. Akan tetapi karena perempuan belum mempunyai hak pilih maka perempuan menuntut supaya mereka pun diberikan hak memilih.

*Kongres memutuskan*:

–tanggal 22 Desember diperingati sebagai “Hari Ibu” dengan arti seperti yang dimaksud dalam keputusan Kongres tahun 1935;
–membangun Komisi Perkawinan untuk merancang peraturan perkawinan yang seadil-adilnya tanpa menyinggung pihak yang beragama Islam.Peringatan Hari Ibu saat itu ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden tahun 1959 sebenarnya sudah berbeda dengan makna Kongres Perempuan Indonesia yg memperjuangkan peran wanita yg lebih luas maknanya.

*Selamat hari ibu*

Create Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *