Sejarah

63. IKKT PRAGATI WIRA ANGGINI
(IKKT)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Atas prakarsa Ibu Tien Soeharto selaku istri Wakil Perdana Menteri
Bidang Pertahanan dan Keamanan, pada tanggal 14 Juli 1996 secara
resmi dibentuk Ikatan Keluarga Staf Hankam disingkat IKH. Tujuan
utamanya untuk menciptakan hubungan yang erat dan bersifat kekeluargaan
diantara para istri yang suaminya bertugas di Staf Hankam. Sesuai dengan
pedoman dasar dan seiring dengan perjalanan waktu serta mengingat IKH selalu
berusaha meningkatkan keluarga staf Hankam maka pada tahun 1968 nama
IKH diubah menjadi IKKH (Ikatan Kesejahteraan Keluarga Hankam) sejalan dengan perkembangan
organisasi, disusunlah AD dan ART IKKH dan disahkan pada tanggal 10 April 1969.
Pada tahun 1972 IKKH menjadi anggota Organisasi Dharma Pertiwi. Pada tanggal 30 Maret
1984 dalam Musyawarah Pimpinan IKKH, nama IKKH dirubah menjadi IKKA (Ikatan Kesejahteraan
Keluarga ABRI). Sejak bulan Juli 1987 IKKA resmi menjadi organisasi kemasyarakatan yang berinduk
pada organisasi kemasyarakatan Dharma Pertiwi, sesuai dengan UU RI No.8 tahun 1985. Pada tanggal
23 Juli 1988, IKKA menjadi anggota Kowani dengan nomor urut 63.

Pemisahan organisasi Polri dan ABRI mempengaruhi stuktur organisasi Dharma Pertiwi sehingga
sebutan IKKA berubah menjadi Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI(IKKT) Pragati Wira Anggini yang
artinya Cita Karya Para Istri TNI menuju Keluarga Sejahtera (IKKT Pragati Wira Anggini). Nama
IKKT Pragati Wira Anggini digunakan hingga saat ini.

VISI DAN MISI ORGANISASI

1. Visi.

Ikut serta meningkatkan peranan wanita Indonesia dalam segala bidang.

2. Misi

1. Ikut serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dalam rangka mencapai
cita _ cita dan tujuan nasional
2. Membantu meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan keluarga TNI.