Peluncuran buku Pedoman Percepatan Penurunan AKI bagi Organisasi Kemasyarakatan
Jakarta, KOWANI — Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu angka kematian ibu. Hal ini tergambar dengan masih dominannya faktor 3 (tiga) T (Terlambat dalam mencapai fasilitas; Terlambat mendapatkan pertolongan; dan Terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan) dan 4 (empat) Ter (Terlalu muda; Terlalu tua; Terlalu sering melahirkan; dan Terlalu banyak). Untuk itu diperlukan kampanye kepedulian sosial terhadap hak dan kesehatan reproduksi perempuan dengan melibatkan semua pihak, terutama kesadaran dan peran serta kaum laki-laki sebagai suami maupun pimpinan masyarakat dalam upaya mencegah dan menanggulangi 3 T dan 4 Ter.
Sejalan dengan upaya percepatan penurunan AKI, Kementerian PP-PA telah menyusun acuannya bagi semua pihak, utamanya organisasi kemasyarakatan yaitu buku Pedoman Percepatan Penurunan AKI bagi Organisasi Kemasyarakatan. Penandatanganan dan peluncurannya telah dilaksanakan oleh Menteri PP-PA, Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, MA., bersama 5 Ketua Umum organisasi perempuan yaitu KOWANI; TP.PKK; Dharma Wanita Persatuan, Dharma Pertiwi; dan Byhayangkari pada Kamis, 5 November 2015 di Hotel Aryaduta, Jl.Prapatan, Jakarta.
Menteri PPPA foto bersama Ketua Umum Kowani, TP.PKK, Dharma Wanita Persatuan, Dharma Pertiwi; dan Byhayangkari usai penandatanganan partisipasi Organisasi Perempuan untuk Percepatan Penurunan AKI
“Saya menyambut gembira diterbitkannya buku Pedoman Percepatan penurunan Angka Kematian lbu (AKl). Melalui buku ini Kowani ingin mewujudkan visi dan misi dari Kowani yaitu meningkatkan kepedulian terhadap perlindungan hak wanita dan anak yang dijalankan pada kepedulian bersama untuk membentuk Landasan bersama hasil Kongres Kowani yang menyatakan bahwa Kowani berfokus antara lain pada bidang Kesehatan yaitu pelayanan kesehatan ibu dan anak serta penurunan angka kematian ibu dan bayi”, ujar Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. selaku Ketua Umum Kowani.
Kowani sangat mendukung kerjasama dengan bersinergi dengan Kementerian PP&PA, Organisasi Masyarakat, Organisasi wanita, dunia usaha, tokoh agama, tokoh Masyarakat, para akademisi (Lembaga Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi), para stakeholder dan peran seluruh masyarakat dalam pelaksanaan penurunan AKl”, jelas beliau.
Beliau berharap, dengan buku ini organisasi perempuan dapat meningkatkan kesadaran dan perannya dalam kesehatan reproduksi dan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak balita (KIBBLA); membangun jejaring kemitraan dengan semua pihak baik itu dengan pemerintah dan pihak lainnya, bertindak sebagai katalisator di organisasinya dan di masyarakat sekitarnya dan membangun budaya yang proaktif sehingga kondusif untuk KIBBLA.
“Semoga buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman untuk mencapai penurunan AKI, dengan kepedulian semua pihak AKI dapat diturunkan, karena tidak sepantasnya seorang ibu meninggal justru saat dia membawa kehidupan baru ke dunia,” pungkas Ibu Giwo di akhir sambutannya.
-(Humas Kowani).