Berita

  • Home
  • Berita
  • KOWANI Paparkan 8 Langkah Wujudkan Keluarga Ramah Anak

KOWANI Paparkan 8 Langkah Wujudkan Keluarga Ramah Anak

  • adminkowani
  • 2 Oktober 2017
News Image
9

KOWANI Paparkan 8 Langkah Wujudkan Keluarga Ramah Anak

Kamis, 23 Jun 2016
JAKARTA (Pos Sore) — Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANIDr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.menyakini keluarga ramah anak menjadi jawaban atas beragam masalah relasi dan pola pengasuhan yang selama ini masih menyimpan sejumlah persoalan.

10

Lantas, bagaimana mewujudkan keluarga ramah anak? Giwo menegaskan, ada delapan langkah untuk mewujudkan hal itu.

  1. Pertama, bangun persepsi dalam keluarga bahwa anak bukan ‘miniatur manusia’ tetapi ‘manusia seutuhnya’. Posisikan anak sebagai subyek dan bukan obyek.
  2. Kedua, pastikan keluarga memberikan jaminan pemenuhan hak dasar anak, seperti mendapatkan nama dan identitas, hak mendapatkan sekolah yang ramah anak, kesehatan yang komprehensif, pangan yang sehat dan bermutu, lingkungan rumah yang sehat, hak sosial dan beragama, bermain dan memanfaatkan waktu luang serta hak mendapatkan perlindungan khusus,” papar mantan Ketua Umum Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini, dalam Sosialisasi Pembinaan Pendidikan Keluarga, di gedung Kowani, Rabu (22/6).
  3. Ketiga, pastikan lingkungan keluarga nyaman dan aman untuk semua anak tanpa potensi apalagi bermuatan kekerasan dan diskriminasi.
  4. Keempat, pastikan pula anak dapat menyampaikan pandangan dan pendapatnya terhadap perasaan, ide, usulan atau kritik bahkan curhat dari anak seyogyanya menjadi hal biasa dalam pola relasi sehari-hari.
  5. Kelima, pastikan ada waktu untuk membangun kehangatan dengan anak. Melalui bermain bersama, rekreasi atau hal yang sederhana dengan cara mengalokasikan waktu makan bersama anak.
  6. Keenam, pastikan anak didampingi saat menonton Televisi atau dipilihkan acara yang ramah yang tepat untuk usia anak,” lanjut perempuan penyuka kura-kura ini.
  7. Ketujuh, pastikan anak memilih game yang edukatif karena banyak permainan kurang mendidik ditemukan di antaranya bermuatan kekerasan, muatan perjudian hingga masuk dalam kategori konten pornografi.
  8. Terakhir, langkah kedelapan, apapun situasi dan kondisi yang terjadi, maka menciptakan ‘ketahanan keluarga’ sebagai pondasi yang utama, haruslah menjadi tujuan utama dan pertama pembinaan dan pendidikan keluarga. Keluarga siap melakukan segalanya demi menghantar anak menuju ruang, waktu dan gerak melintasi berbagai kemungkinan tantangan demi menyongsong masa depan yang gemilang.

 

“ Karena modal awal pendidikan anak usia dini atau PAUD adalah keluarga yang hangat, 
  memahami, siap menerima serta sangat peduli dan berkomitmen teguh terhadap masa depan 
  anak dan seluruh bentuk pembekalannya,” urainya.

Diakuinya, dengan tantangan dan dinamika global dewasa ini, untuk mewujudkan keluarga ramah anak tidaklah mudah. Konsekuensinya, peningkatan kualitas pendidikan keluarga harus terus dilakukan.

“ Karenanya, Kowani berharap kegiatan sosialisasi pembinaan pendidikan keluarga ini 
  betul-betul mampu menjadi pionir perubahan kualitas yang akan terus berkelanjutantan 
  konsisten dilaksanakan guna mewujudkan keluarga yangramah anak”,
  tutur perempuan yang memiliki banyak aktivitas sosial ini

(tety)
© 2014 Possore.com
All Rights Reserved

Create Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *