Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. menilai jumlah peserta perempuan dalam Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVII Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), masih minim perempuan. Padahal, ilmu yang didapatkan dalam PPRA, begitu penting untuk perempuan yang juga sudah diposisikan setara dengan kaum pria di Indonesia,untuk menduduki jabatan strategis.
Demikian disampaikan Giwo Rubianto,Rabu (21/2) setelah sebelumnya ikut hadir, dalam pembukaan PPRA LVII Tahun 2018 Lemhannas RI, dimana seorang peserta dari Kowani atas nama, Ny. Ari Lutfi Lubihanto.
Giwo Rubianto menambahkan, kesertaan perempuan dalam PPRA sesungguhnya penting,mengingat dalam pendidikanya, peserta disiapkan menjadi kader dan memantapkan pimpinan tingkat nasional melalui segala usaha kegiatan, pekerjaan meliputi program pendidikan, penyiapan materi pendidikan dan pendukung lainnya yang diperlukan calon pemimpin.
“Nah, Kowani menilai keberadaan perempuan minim. Karenanya, Kowani berharap dalam pelatihan selanjutnya, kaum perempuan disertakan. Meskipun dengan seleksi yang ketat dan beragam syarat lainnya, saya yakin banyak perempuan berpotensi untuk disertakan dalam PPRA,”katanya kemarin.
Sebelumnya, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. menghadiri Pembukaan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVII Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI).
Gubernur Lemhannas, Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo dalam sambutannya Gubernur Lemhannas menjelaskan bahwa Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVII Tahun 2018 ini dalam rangka penyiapan Kader Pimpinan Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan selama 7 bulan dengan 2 sistem, yaitu sistem off campus dengan metode e-learning dan teleconference, dilaksanakan selama 1 bulan yang dapat dilakukan dari kantor/tempat kerja masing-masing peserta dan sistem on campus dengan metode ceramah dan diskusi, dilaksanakan selama 6 bulan yang dilakukan di Lemhannas RI. Adapun kegiatan utamanya antara lain Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN), Studi Strategis Luar Negeri (SSLN), Program Pilihan (Prog Pil), Olah Sistem Manajemen Nasional (OS), Menulis Kertas Karya Perorangan (Taskap) dan Seminar. Selama mengikuti program pendidikan biaya dibebankan pada DIPA Lemhannas RI/APBN Tahun Anggaran 2018, disamping itu disediakan buku-buku pelajaran/modul pendidikan dan perpustakaan serta fasilitas penginapan/mess bagi setiap peserta.