JAKARTA (Pos Sore) — Kowani Fair 2019 yang berlangsung pada 4-7 April di Smesco Indonesia, resmi ditutup, oleh Sesjen Kementerian Sosial Hartono Laras, Minggu (7/4). Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo dan Hj Ony Jafar selaku Ketua Panitia Kowani Fair 2019, turut mendampingi.
Berakhirnya event tahunan ini tak lantas berhenti sampai di sini saja. Kowani sebagai organisasi terbesar dan tertua di Indonesia akan terus meningkatkan kemampuan perempuan dalam hal pemberdayaan ekonomi.
“Ini menjadi penting agar kaum perempuan memiliki rasa percaya diri dan berani mengambil keputusan penting dalam urusan bisnisnya,” tandas Giwo Rubianto Wiyogo usai penutupan Kowani Fair 2019 bertema ‘Dengan Semangat Ibu Bangsa Kowani Mempersiapkan Generasi Masyarakat Industri 4.0’, di Jakarta, Minggu (7/4).
Giwo mengungkapkan, berdasarkan hasil survey, ada sekitar 30 persen perempuan belum berani mengambil keputusan sendiri. Belum berani mandiri. Masih bergantung pada orang lain baik suami maupun keluarga. “Padahal perempuan itu harus mandiri, harus out of the box, tidak sekedar ikut-ikutan,” tegasnya.
Menurut Giwo, perempuan memiliki kemampuan yang baik dalam hal usaha dan pengelolaan uang. Sifat perempuan yang ulet, pekerja keras dan rajin menjadi nilai tambah bagi perempuan dalam mengelola usaha sendiri atau berbisnis.
“Saat ini banyak kaum perempuan yang sukses menjadi pengusaha. Mereka bukanlah berasal dari perempuan dengan modal usaha yang kuat. Umumnya perempuan pengusaha menjadi besar karena keuletan ditambah skill pada bidang yang ditekuni,” ujarnya.
Ke depan, Kowani akan terus mendorong anggotanya untuk meningkatkan skill, sehingga pemberdayaan ekonomi perempuan bisa dioptimalkan. Termasuk memberikan pelatihan kepada pengusaha wanita terkait era industry 4.0.
“Era industry 4.0 menuntut skill yang lebih baik, kemampuan beradaptasi dengan pasar serta kemampuan membentuk networking atau jaringan pemasaran,” lanjut Giwo.
Giwo mengingatkan kesadaran dari diri sendiri dan secara kolektif menyesuaikan perubahan bisnis dunia. Misalnya saja
bahwa era gudang dan toko serta pemasaran akan sangat berubah.
Industri 4.0 adalah keniscayaan perubahan zaman yang membuka peluang dan akses yang sangat luas. Yang juga menjadi tantangan hadirnya sebuah penetrasi pasar global yang luar biasa dahsyat dan tak bisa dibendung serta tidak kenal kompromi.
“Semangat Ibu Bangsa, ujar Giwo, menjadi spirit bagi Kowani mewujudkan dan melahirkan generasi milenial yang produktif, unggul, kreatif, inovatif, berdaya saing, dan memiliki wawasan kebangsaan yang militan serta sangat siap menapaki era Industri 4.0,” ujarnya.
Sementara itu, Sesjen Kemensos Hartono Laras, mengatakan era industry 4.0 di satu sisi banyak menimbulkan masalah, tetapi sisi lain juga banyak memberikan manfaat. Situasi seperti ini harus dipahami oleh kaum perempuan terutama mereka yang bergelut dalam bidang usaha.
“Kemampuan wanita pengusaha terutama dalam hal beradaptasi dengan teknologi informasi harus terus ditingkatkan. Supaya usaha yang digeluti bisa tumbuh lebih baik,” katanya.
Sekjen juga mengucapkan terimakasih kepada Kowani. Karena sebagai organisasi federasi yang menaungi 91 organisasi perempuan di Indonesia, Kowani telah menjadi mitra yang strategis bagi Kemensos dalam hal pemberdayaan kaum perempuan dan menyelesaikan masalah-masalah social.
“Ada banyak program sudah kita sinergikan dengan Kowani. Bahkan masalah anak-anak terlantar, anak jalanan atau anak miskin. Kowani banyak membantu kami,” tutup Sekjen.
Kowani Fair 2019 sendiri membuka 120 stand terdiri atas produk fesyen, perhiasan, hasil pertanian, produk kuliner dan produk olahan. Peserta sebagian besar adalah anggota Kowani dan pengusaha kecil yang merupakan binaan Kowani. (tety)
Sumber link: http://possore.com/2019/04/07/kowani-akan-terus-tingkatkan-kemampuan-ekonomi-perempuan-indonesia/