Sejarah

44. WANITA KOSGORO

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan puncak
perjuangan pergerakan nasional dan titik awal upayanya mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wanita Indonesia sebagai bagian dari bangsa Indonesia senantiasa
manunggal dalam sejarah pergerakan bangsa sebagai pelopor perjuangan dalam
mengibarkan dan mempertahankan panji-panji kemerdekaan. Sesungguhnya
dengan lahirnya Kosgoro pada tanggal 10 November 1957 telah lahir pula Wanita Kosgoro yang semua
merupakan “Bagian Wanita” dari koperasi simpan pinjam gotong royong.

Sadar akan peran dan tanggung jawabnya untuk ikut serta dalam pembangunan nasional
sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, maka lahirlah Wanita Kosgoro sebagai organisasi
kemasyarakatan pada Mubes Kosgoro di Semarang Jawa Tengah tanggal 11 Maret 1966.
Selain itu sadar pula akan pentingnya potensi Sumber Daya Manusia dalam mewujudkan
pembangunan bangsa, maka Wanita Kosgoro dengan dijiwai oleh pembangunan Tri Dharma Kosgoro
yakni : Pengabdian, Kerakyatan, Solidaritas yang merupakan inti pedoman perjuangan Kosgoro
memandang perlu untuk lebih berperan aktif dalam meningkatkan kualitas diri demi terwujudnya
kesetaraan gender.

Berdiri tanggal 10 November 1957. FORA (Forum Tatap Muka) Mukernas 10 November
1957 sebagai Wanita Koperasi Kosgoro. Pada tanggal 11 Maret 1966 waktu Koperasi Serba Usaha
Gotong Royong dibekukan dan berubah menjadi Kesatuan Organisasi Serba Guna Gotong Royong,
maka bagian wanita itu menjadi Gerakan Wanita Kosgoro, 11 Maret 1966 di Semarang, Jawa Tengah.

VISI DAN MISI ORGANISASI

1. Visi.
Terciptanya suatu tatanan sosial kemasyarakat yang menganut paham kebangsaan yang
demokratis tidak diskriminatif untuk mewujudkan persatuan, kesatuan, kemakmuran,
kesejahteraan dan keberadaan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Misi.
Melaksanakan program kegiatan kemasyarakat yang tidak mengabaikan pembinaan mental
spiritual keagamaan, memperjuangkan dengan gigih dan konsisten pemberdayaan perempuan
serta keadilan dan kesetaraan gender sebagai kemitrasejajaran dalam mewujudkan masyarakat
Indonesia yang cerdas, sejahtera dan bermartabat.