Sejak berdirinya pada tanggal 22 Desember 1928 di Jakarta, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) senantiasa berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan melalui kegiatan utama untuk mewujudkan pengembangan dan kemajuan perempuan Indonesia dalam berbagai sektor antara lain untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya, pendidikan, hukum, kesehatan dan politik, tak ketinggalan bidang pertahanan negara melalui penyiapan generasi penerus bangsa yang unggul, inovatif, kreatif dan berjiwa nasionalis sejati, dalam perannya sebagai Ibu Bangsa.
KOWANI adalah Federasi dari 91 Organisasi wanita tingkat pusat yang merupakan payung organisasi wanita di Indonesia, yang beranggotakan sekitar 60 juta perempuan yang tersebar di seluruh Nusantara. Dengan kekuatan tersebut diharapkan KOWANI mampu memiliki peran strategis dalam menyuarakan pengarus utamaan gender, dalam pemberdayaan perempuan guna mewujudkan perempuan sebagai mitra sejajar laki-laki dalam mengisi kemerdekaan.
KOWANI sebagai pewaris dan penerus perjuangan FOUNDING MOTHER bertekad untuk meneruskan apa yang telah diteladankan oleh para pendahulu, khususnya dalam merebut kemerdekaan.
KOWANI saat ini juga sedang diperhadapkan “tantangan yang tidak kalah krusialnya”, terutama dalam menghadapi dinamika perkembangan globalisasi, moderenisasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Di sisi lain penetrasi budaya dan pengaruh globalisasi atas hadirnya ICT (Informasi komputerisasi dan telekomunikasi), menyebabkan semakin gencarnya pengaruh sekaligus persaingan antar negara dan bangsa. Dalam hal ini KOWANI dituntut untuk memerankan sebagai Ibu Bangsa yang harus “All out” dan bersinergi dengan seluruh komponen bangsa dalam mempersiapkan generasi penerus yang unggul dan inovatif khususnya dalam mengahadapi era industri 4.0.
Sehingga pilihannya, KOWANI bersama-sama dengan seluruh komponen bangsa harus menjawab tantangan adanya bonus demografi sekaligus lahirnya generasi millenia sebagai sebuah keniscayaan. Diharapkan bonus demografi yang terkelola baik, bisa menjadi motor pembangunan, yang handal, bukan sebaliknya menjadi bencana dan beban pembangunan.
Sampai menjelang ulang tahunnya yang ke 91, KOWANI sudah melaksanakan kongres yang ke 24 kali. Dimana setiap kongres menghasilkan hal-hal yang sangat substansial, baik sebagai jawaban atas perkembangan situasi yang ada, sekaligus menetapkan rumusan konsep yang bersifat antisipatif terhadap dimanika situasi perkembangan secara umum, dan program kegiatan KOWANI dimasa datang secara khusus. Oleh karenanya bagi KOWANI kongres adalah sesuatu yang SAKRAL bukan sekedar kegiatan lima tahunan.
Selain berkiprah di dalam negeri KOWANI juga berperan aktif dalam organisasi International Council of Women (ICW), ASEAN Confederation of Women’s Organization (ACWO), Consultative Status with the UN-ECOSOC dan pendiri Aliance Perempuan Peduli Pembangungan Berkelanjutan, juga sebagai anggota Comission on the Status of Women (CSW) dan anggota Economic and Social Council (ECOSOC).
Sebagaimana halnya dengan program Umum KOWANI Hasil Kongres XXIV Tahun 2014, mengingat bahwa tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Kowani, diantaranya menyelenggarakan Kongres dan mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Kongres.
Maka Dewan Pimpinan Kowani masa bakti 2014-2019 menyelenggarakan “KONGRES XXV KOWANI TAHUN 2019” pada tanggal 3 dan 4 Desember 2019 dengan tema “PERAN IBU BANGSA MENUJU INDONESIA MAJU” dan Sub Tema “Meningkatkan Peran Ibu Bangsa Dalam Membentuk Generasi Yang Kuat, Unggul Dan Bermartabat di Era Revolusi Industri 4.0 Dan Era Society 5.0” pada tanggal 3 dan 4 Desember 2019 di Hotel JS. Luwansa – Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan.
Melalui “KONGRES XXV KOWANI TAHUN 2019” ini diharapkan para perempuan dapat bersinergi dalam memperjuangkan harkat dan martabat perempuan secara umum dan mampu berperan sebagai Ibu Bangsa dalam mengisi kemerdekaan.
Jakarta, Desember 2019
Ketua Umum Kowani
Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd