Deputi Perlindungan Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Ibu Mudjiati, yang membuka kongres itu, mengatakan, 86 organisasi perempuan anggota KOWANI menandakan potensial perempuan yang tak perlu diragukan lagi.
Menurut beliau “Tanpa peran Kowani, kami pikir peningkatan kualitas perempuan dan anak tak akan tercapai. Utamanya di bidang pendidikan dan kesehatan. Karenanya, organisasi ini harus terus meningkatkan perannya”.
Agenda Kongres Kowani XXIV di Balai Kartini Jakarta adalah penyampaian pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Kowani masa bakti 2009–2014, penyempurnaan dan penetapan AD/ART, kebijakan umum dan program umum 2014-2019. Agenda yang menjadi inti Kongres adalah memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Kowani Masa Bakti 2014–2019.
Dari tiga orang kandidat dalam Kongres XXIV tahun 2014 ini yaitu: DR. Hj. Dewi Motik Pramono, M.Si, DR. Ir. Hj. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, dan DR. Hj. Charletty Choesyana Taulu, M.Psi., terpilihlah DR. Ir. Hj. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. sebagai Ketua Umum Kowani Masa Bakti 2014-2019.
Ketua Umum Kowani Periode 2009-2014, Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si. yang telah berhasil menjalankan program-program yang bermanfaat bagi perempuan selama memimpin organisasi ini menyebut bahwa Kowani ke depan harus tetap bekerja, bekerja, dan bekerja.
Selama kepemimpinannya, sudah banyak program nyata yang dilakukan Kowani. Selama ini, Kowani sering kali menjadi inisiator dari berbagai peristiwa serta kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia.
“Antara lain Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara bersama tujuh organisasi besar wanita lainnya yang mendapatkan penghargaan langsung dari PBB, diberlakukannya UU Perlindungan terhadap anak-anak korban kekerasan seksual Indonesia, serta Kowani Fair yang diadakan setiap tahun sebagai ajang meningkatkan UKM dan koperasi untuk kalangan wanita Indonesia.”
Selain itu, dalam bidang pendidikan, pihaknya secara rutin menggelar pelatihan kepada 86 organisasi anggota Kowani di seluruh provinsi tentang penggunaan ICT (Information and Communications Technology) dalam program “Jangan Gaptek”. Pelatihan ICT tersebut berisi mengenai pelatihan penggunaan e-commerce, penggunaan internet sehat, internet untuk promosi, networking, dan bisnis online.
Sedangkan DR. Ir. Hj. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., selaku Ketua Umum Kowani terpilih menyampaikan bahwa Kowani harus mampu menjadi wadah yang kondusif dan mengayomi semua elemen organisasi perempuan, meningkatkan profesionalisme, membangkitkan kemandirian bermartabat, berdaya saing, mampu mengembalikan kejayaan kearifan lokal sehingga menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu membawa kita sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Kowani juga harus mampu membangkitkan perempuan Visioner, bermata elang, melihat setiap peluang dengan kesiapan hati yang teguh. Selain itu Kowani juga dituntut mampu melakukan langkah besar mewujudkan wanita Indonesia yang berkarakter dan menyesuaikan diri tanpa kehilangan jati dirinya.
Harapan beliau nantinya Dewan Pimpinan yang terpilih dalam Kongres XXIV Kowani ini adalah pribadi-pribadi yang tulus, ikhlas, profesional , kredibel, militan, teguh hati dalam bekerja tanpa pamrih, dan mampu bekerja sama antar sesama pengurus sesuai kapasitas, serta saling mengisi dan mampu menerima satu dengan yang lainnya.
Ke depan beliau ingin seluruh organisasi yang dalam wadah Kowani bisa saling terpatri, saling kenal, sehingga bisa saling share dan saling asah asih asuh.
Selain itu, penguatan Kowani di level internasional harus lakukan, karena menurut beliau Kowani membutuhkan jaringan internasional yang kuat untuk kepentingan perempuan Indonesia untuk berkiprah lebih maju dalam menghadapi daya saing global. Dengan demikian Kowani betul-betul mampu menjadi pionir perubahan dan merangkul semua elemen bangsa dan elemen internasional.