Berita

  • Home
  • Berita
  • Kenali Anemia Defisiensi Besi dari Awal

Kenali Anemia Defisiensi Besi dari Awal

  • adminkowani
  • 31 Agustus 2016
News Image

Apa itu penyakit Anemia Defisiensi Besi ?  

Anemia defisiensi besi adalah kondisi kekurangan nutrisi zat besi yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah. Anemia terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat dan dapat berfungsi dengan baik. Dalam laman ini, anemia akibat kekurangan zat besi akan dibahas lebih dalam. Zat besi diperlukan tubuh untuk menghasilkan komponen sel darah merah yang dikenal sebagai hemoglobin. Hemoglobin di dalam sel darah merah dibutuhkan oleh tubuh untuk mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh organ. Selain itu juga berperan dalam pembuangan karbondioksida dari sel-sel tubuh di paru-paru. Jika tubuh manusia kekurangan sel darah merah, penyebaran oksigen dan pembuangan karbondioksida akan terganggu.

Anemia jenis ini  umum terjadi pada orang di segala usia, termasuk anak-anak, dengan penderita wanita lebih banyak dibanding pria. Sebagian besar kasus anemia terjadi di negara yang masih berkembang termasuk Indonesia. Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis anemia yang paling umum.

Lalu seperti apa sih gejala yang muncul akibat Anemia Defisiensi Besi ?

Anemia defiensi besi memiliki beberapa gejala tergantung kepada seberapa cepat cadangan zat besi tubuh seseorang menurun. Ada penderita yang mengalami hampir semua gejala, sedangkan ada beberapa yang hanya merasa lelah. Berikut adalah gejala-gejala anemia yang umum terjadi :   Mudah atau lebih cepat lelah, mudah tersinggung, kurang berenergi, muka pucat, Sesak napas, Sulit berkonsentrasi atau berpikir, pusing dan sakit kepala, kaki dan tangan terasa dingin, sensasi kesemutan pada kaki, lidah membengkak atau terasa sakit, sistem kekebalan tubuh menurun sehingga rentan terkena infeksi, sakit pada dada, hingga jantung terasa berdetak dengan cepat. Selain itu tanda-tanda lain yang bisa muncul akibat anemia adalah kuku menjadi mudah patah, rambut rontok, dan nafsu makan yang menurun.

Anemia di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan tingkat kasus anemia cukup tinggi. Kekurangan zat besi menjadi salah satu masalah nutrisi terbesar di Indonesia. Anak-anak, ibu hamil dan wanita yang berada pada masa subur memiliki risiko tertinggi menderita anemia. Berikut ini adalah beberapa penyebab mengapa kasus anemia cukup tinggi di Indonesia:

Malanutrisi atau gizi buruk adalah penyebab anemia nomor satu di Indonesia. Asupan zat besi orang Indonesia masih kurang karena kurangnya asupan sehari-hari yang bersumber dari nutrisi hewani. Padahal daging putih dan daging merah  diperlukan karena memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Keragaman menu makanan memiliki peran penting dalam asupan zat besi yang cukup.

  1. Kebiasaan minum teh dan kopi di kalangan orang Indonesia setiap hari juga berpengaruh kuat dalam tingginya tingkat anemia di Indonesia. Teh dan kopi mengandung zat yang bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh manusia.
  2. Indonesia juga termasuk dalam kelompok negara-negara dengan penderita talasemia yang tinggi. Talasemia adalah penyakit genetik atau keturunan yang mengakibatkan penderitanya mengalami kekurangan hemoglobin dan sel darah merah. Hal ini yang sering menyebabkan terjadinya kondisi anemia.
  3. Di Indonesia, banyak orang yang mengonsumsi obat-obatan antasida akibat sakit maag atau masalah dengan asam lambung. Antasida yang dikonsumsi sebelum makan akan mengurangi produksi asam lambung, tapi hal ini justru berdampak pada turunnya penyerapan zat besi.
  4. Selain itu wanita yang mengalami haid berlebihan cenderung menderita anemia. Hal ini terjadi karena banyaknya darah yang terbuang, inilah yang menjadi penyebab anemia pada wanita di masa subur. Anemia juga umum terjadi pada wanita hamil. Pada masa hamil, kebutuhan zat besi wanita meningkat karena janin dalam kandungannya turut menyerap zat besi dan vitamin agar dapat tumbuh secara normal.

Jadi jika Anda merasakan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera temui dokter untuk memastikan langkah diagnosis anemia yang kemungkinan anda alami.

Edit by: Zhillan
Sumber :
(1) alodokter, http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi/
(2) Surabaya News, http://surabayanews.co.id/2016/07/28/69211/waspada-ini-tanda- tanda-anemia.html

Create Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *