Berita

  • Home
  • Berita
  • Kampanyekan Pentingnya Program Self Care, PPI Gandeng Kowani

Kampanyekan Pentingnya Program Self Care, PPI Gandeng Kowani

  • adminkowani
  • 1 November 2018
News Image

Pita Putih Indonesia (PPI) mengkampanyekan program self-care. Program yang diadopsi dari Global White Ribbon Alliance ini lebih memfokuskan diri pada upaya advokasi kesehatan baik di tingkat nasional maupun daerah.

Begitu pentingnya program self-care ini, PPI pun menggandeng Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) untuk turut menyosialisasikan kampanye ini.

Kowani merupakan organisasi federasi yang terdiri atas 91 organisasi wanita tingkat pusat, dengan 60 juta anggota yang tersebar di seluruh Nusantara, yang berdiri sejak tanggal 22 Desember 1928, melalui Kongres Perempuan pertama di Jogyakarta yang di ilhami oleh Sumpah Pemuda.

Sosialisasi “Self Care Anemia Maternal Health” kerjasama antara PPI dan Kowani diselenggarakan di Ruang Malahayati Kantor Kowani, Jl. Imam Bonjol No.58 Jakarta Pusat (1/11/2018).

Dengan mengangkat tema “Salah Satu Upaya Penurunan Angka Kematian Ibudan Berat Bayi Lahir Rendah”, sosialisasi ini menghadirkan 3 narasumber yaitu Dr. Ni Luh Sunitri dengan materi “Apa itu Self Care”, Dr. Ratna Tjaja, M.Kes dengan materi Anemia pada Remaja dan Ibu Hamil” dan Atashendrartini Habsjah, MA dengan materi “Peran Gender pada Self Care Anemia Maternal”.

Ketua Umum Kowani yang sekaligus Ketua Umum PPI, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa program self-care ini sesuai dengan salah satu misi dan program Kowani yaitu meningkatkan kepedulian terhadap perlindungan hak wanita dan perlindungan anak, mengupayakan terwujudnya peningkatan kesehatan masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan kesehatan secara berkelanjutan sejak janin, balita, anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. Ini termasuk mempromosikan prinsip-prinsip kesehatan perawatan diri mandiri/Self Care.

Program self-care menempatkan posisi perempuan sebagai fokus perhatian utama. Latar belakangnya antara lain karena masih tingginya angka kematian ibu melahirkan.

Sementara itu, Pita Putih Indonesia (PPI) dibentuk untuk mengatasi kesenjangan Ibu dan Anak di Indonesia sebagai aliansi dari Global White Ribbon Alliance (GWRA). PPI berdiri pada tahun 1999 dan di revitalisasi tahun 2002, yang dihadiri oleh Bapak Jusuf Kalla.

Pita Putih Indonesia bergerak sebagai organisasi masyarakat yang membantu Pemerintah dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan meningkatkan kesehatan bayi. Serta mempunyai visi yaitu terwujudnya keselamatan dan kesehatan ibu hamil melahirkan, nifas, bayi baru lahir dan anak.

Sampai sekarang telah tercatat terbentuknya PPI di 27 provinsi dan lebih dari 60 kabupaten. Sejak awal berdiri Global WRA senantiasa menyertakan Indonesia sebagai 15 negara pertama yang memiliki Sekretariat Nasional dan menyertakan PPI dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Annual meeting yang diselenggarakan di beberapa negara seperti India, Zambia, Tanzania, Afrika Selatan, Thailand dll.

“Self-care ibarat akar pohon, yang menopang kehidupan yang ada di atasnya. Semakin kuat akar, maka semakin sehatlah pohon. Begitu pula dengan kesehatan. Semakin baik perawatan kesehatan, maka semakin sehatlah masyarakat,” kata Sunitri, Penasehat Pita Putih Indonesia.

Ia menyebutkan PPI telah bekerja dengan Kementerian Kesehatan untuk mendukung kegiatan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak di daerah termasuk pendidikan berbasis masyarakat dan desa siaga.

 

Galery

Sambutan Ketua Umum Kowani sekaligus Ketua Umum PPI dan membuka secara resmi Sosialisasi Self Care

 

Penyematan PIN Pita Putih kepada perwakilan DP Kowani dan Pimpinan Organisasi yang tergabung dengan Kowani

 

Dr. Ni Luh Sunitri sedang memaparkan materi tentang Apa itu Self Care?

 

Dr. Ratna Tjaja, M.Kes sedang memaparkan materi tentang Anemia pada Remaja dan Ibu Hamil

 

Ibu ATashendrartini Habsyah, MA sedang memaparkan materi tentang Peran gender pada Self Care Anemia Maternal

 

Sesi Tanya Jawab, salah satu peserta sosialisasi Ibu Lia Tono Suratman sedang mengajukan pertanyaan kepada Narasumber

 

Create Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *