Keterangan foto-foto : Ibu Ignatia Endang K. Siregar sebagai salah satu perwakilan Ketua KOWANI berfoto bersama salah satu narasumber
JAKARTA, Kowani – Pada tanggal 7 September 2016, telah diadakan sebuah seminar yang bertajuk Perwujudan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia oleh Badan Kerjasama Usaha Bidang Maritim di Kabupaten, Kota, Provinsi seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut diawali dengan sebuah konsep yang mengatakan bahwa kemajuan Bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia seperti yang diamanatkan pada Undang-Undang Dasar 1945 hanya dapat tercapai dengan menggalangkan semangat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, berkerja serta berkarya agar dapat menjadi sosok yang lebih produktif dan inovatif guna meningkatkan daya saing Bangsa, menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, serta menciptakan lapangan kerja yang mensejahterakan bagi seluruh Rakyat Indonesia secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan hal itu, pada dasarnya bangsa kita telah dikaruniai banyak sekali faktor pendukung yang dapat dijadikan modal dasar untuk pembangunan bangsa. Diantaranya adalah fakta bahwa bumi nusantara kita telah memiliki kekayaan alam yang sangat beragam jenisnya, mulai dari kekayaan alam yang terdapat di daratan hingga berbagai jenis sumber daya mineral yang terdapat di lautan luas milik kita. Dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, seharusnya juga dapat dijadikan sebagai human capital dan potensi pasar domestik yang luar biasa besarnya. Disatu sisi pula fakta bahwa secara geoekonomi dan geopolitik keberadaan Bangsa kita sangatlah strategis dan vital bagi kegiatan suplai global, seharusnya dapat memberikan keunggulan komparatif dan kompetitif bagi barang dan jasa yang diproduksi oleh Indonesia untuk dipasarkan ke dunia Internasional.
Meskipun demikian, dalam seminar ini juga membahas bahwa pada kenyataanya selama 71 tahun kemerdekaan, Bangsa kita masih saja terbelenggu dalam berbagai permasalahan yang belum tuntas hingga saat ini, seperti jumlah pendapatan perkapita yang masih tergolong menengah kebawah, tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi, kesenjangan diantara kelompok kaya dan miskin yang begitu lebar, dan daya saing serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih saja rendah.
Penguasaan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Tekonologi serta inovasi yang masih rendah sampai dengan pada sistem dan mekanisme kerja politik yang belum mampu menciptakan masyarakat meritokrasi yang produktif, inovatif, berdaya saing tinggi, serta berakhlak mulia merupakan salah satu faktor penghambat yang menyebabkan bangsa kita sulit untuk menggapai cita-cita kemerdekaannya. Selain itu faktor penyebab terpenting lainnya adalah karena semenjak para penjajah menginjakkan kakinya sampai sebelum berdirinya Kementrian Kelautan dan Perikanan serta Dewan Maritim Indonesia di awal masa Pemerintahan Persatuan Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden KH. Abdurrahman Wahid pada bulan September 1999, paradigma dan platform pembangunan Bangsa ini masih berorientasi di daratan saja. Padahal, Indonesia adalah Negara Kepulauan dan Bahari terbesar di dunia dengan tiga perempat wilayahnya berupa laut, termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).
Oleh sebab itu kebiijakan untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia (PMD) yang diusung oleh Pemerintahan Kabinet Kerja dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sangatlah tepat dan visioner. Namun hal baik tersebut, tidaklah bisa terwujud tanpa adanya suatu Gerakan Nasional untuk berinvestasi dan pengembangan beragam usaha (bisnis) di bidang kelautan. Karena hanya melalui investasi dan bisnis yang produktif, efisien, berdaya saing, bekeadilan, dan ramah lingkunganlah, laut berserta segenap sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terkandung didalamnya bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, daya saing, dan kesejahteraan bagi bangsa kita secara berkelanjutan menyeluruh di tiap-tiap daerah yang memiliki potensi di seluruh Indonesia.
Sehingga dalam seminar ini dapat disimpulkan, bahwa pihak dari Badan Kerjasama Usaha Bidang Maritim di Kabupaten, Kota, dan Provinsi Indonesia dapat bekerjasama secara sinergis dengan Pemerintahan Daerah dan Pusat dalam melaksanakan Pembangunan dan Mengembangkan Usaha di bidang Kemaritiman untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Yakni, Indonesia yang maju, sejahtera, dan berdaulat berbasis pada Ekonomi Kelautan, Hankam, dan Budaya Maritim.
Dalam kesempatan ini pula, kita diajak untuk senantiasa menggelorakan semangat Persatuan dan kesatuan Bangsa, serta bekerja keras, jujur, dan ikhlas dengan tunduk dan mematuhi semua peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, bekerja, berkarya dalam mencari dan menemukan terobosan usaha-usaha baru, guna memajukan Bangsa dan Mensejahterakan Rakyat Daerah.
Foto Personil Badan Pengurus Yang Baru Dibentuk