Kongres Wanita Indonesia (Kowani) gelar halalbihalal dalam rangkaian Idulfitri 1440 H/2019 M, Rabu (19/6). Halalbihalal ini melibatkan ratusan wanita anggota berbagai organisasi wanita yang berada di bawah federasi Kowani.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia DR. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., mengajak semua anggota Kowani untuk menjadikan halalbihalal Idulfitri sebagai momentum strategis membangun kultur budaya organisasi yang sarat dengan kekeluargaan dan kasih sayang.
“Setelah 1 bulan lamanya umat Muslim menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan, maka akan sampai pada hari kemenangan. Saat dimana ada ampunan dosa serta waktu yang tepat untuk saling bermaaf-maafan satu sama lain,” ujar Giwo Rubianto yang juga Vice President International Council of Womens (ICW) ini.
Dalam hubungan dengan Allah SWT, lanjut Giwo, Idul Fitri memiliki makna sebagai penyucian hati dan minta ampunan dosa. Sementara dalam hubungan dengan manusia, maka ini saat yang tepat untuk memulai suatu kehidupan yang baru dengan hati dan pikiran yang bersih.
“Dalam konteks bangsa dan negara, Idul Fitri harus dimaknai sebagai satu energi baru untuk secara bersama-sama membangun bangsa dan negara dengan hidup saling rukun dan damai. Merajut kembali silahturahmi sesama anak merupakan keniscayaan untuk membangun bangsa ini lebih baik lagi,” tambah Giwo Ketua Umum Pita Putih Indonesia (PPI) ini.
Kowani sendiri menaungi 96 organisasi perempuan yang ada di Indonesia Di dalamnya, tidak hanya organisasi yang bernuansa agama Islam seperti Aisyiyah, tetapi juga ada organisasi wanita dari berbagai agama. Ada juga organisasi yang bersifat umum.
Meski berangkat dari agama yang berbeda dan latar belakang yang tidak sama, di bawah federasi Kowani, semua perempuan bisa bersatu padu, bersama-sama berjuang mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan Indonesia.
Giwo juga mengingatkan momentum halalbihalal tidak hanya dikenal di kalangan muslim. Pada agama-agama lain juga melakukan hal yang sama dengan istilah yang berbeda. Intinya saling memaafkan, menjalin kebersamaan dan mempererat rasa persatuan.
“Itu sebabnya dalam kegiatan halalbihalal ini, semua agama ada, semua agama terlibat. Kita bersatu padu, bersama-sama,” tambah Giwo.
Diakui dengan makin banyaknya perempuan bersatu dalam wadah Kowani, menunjukkan Kowani mampu menjadi simbol pemersatu perempuan Indonesia. Itu sebabnya diyakini ke depan akan semakin banyak organisasi perempuan yang bergabung dibawah federasi Kowani.
Kowani, lanjut Giwo hanya memiliki satu tujuan yakni memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak Indonesia. Dimana perjuangan tersebut saat ini sudah membuahkan hasil yang sangat bagus.
“Di negara-negara lain, kondisi kaum perempuan masih banyak yang terpuruk. Tetapi di Indonesia, Alhamdulillah kaum perempuan sudah lebih maju,” tukas Giwo.
Terkait Pemilu, Giwo mengajak semua kaum perempuan untuk kembali mempererat persatuan dan kesatuan. Perbedaan pilihan pada saat Pemilu April lalu hendaknya tidak diperpanjang lagi, karena semua sudah usai.
“Mari kembali pererat persatuan dan kesatuan untuk bersama-sama membangun negeri tercinta Indonesia. Jangan lagi kita berpikir negatif dengan sesama manusia. Marilah kita bangun kembali persatuan dan kesatuan,” ajaknya.
Bagi Giwo, pesta demokrasi telah usai dan sekarang saatnya kita kembali bersatu. Tidak lagi terbelah-belah. “Semua harus bersatu. Karena dengan persatuan, maka pembangunan bangsa seutuhnya akan dapat tercapai,” tukasnya.
Giwo mengajak semua pihak, di hari Idul Fitri nan indah ini, untuk kembali pada fitrahnya sebagai sesama ciptaan Tuhan. “Miliki hati dan pikiran yang bersih. Kita songsong Indonesia yang lebih baik lagi,” tegasnya. (tety)
sumber link: http://possore.com/2019/06/20/giwo-rubianto-halal-bihalal-pererat-rasa-kekeluargaan-dan-kasih-sayang/