Arsip Kategori: Organisasi

PERSATUAN WANITA KRISTEN INDONESIA

Tanggal Berdiri : 1946 – 02 – 28

Sejarah

6. PERSATUAN WANITA KRISTEN INDONESIA (PWKI)

 

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) berdiri tanggal 28 Februari
1946 Organisasi ini terbentuk saat wanita Kristen di Solo, Klaten
dan Yogyakarta merasa terpanggil untuk melibatkan diri dalam
perjuangan bangsa dan mempertahankannya sesuai dengan kodratnya, dan
turut bertanggung jawab atas bangsa dan negaranya.
Organisasi ini bersifat nasional, mandiri dan oikumenis. Lapangan Bhakti
PWKI, dalam Bidang Pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan kesejahteraan
pada umumnya dan meneruskan perjuangan wanita yakni meningkatkan kedudukan dan pengetahuan
serta keterampilan wanita (UUD 1945 pasal 27) menjadi kenyataan PWKI tidak pernah menjadi
onderbouw atau terkait dengan salah satu kekuatan politik bahkan juga tidak dengan Parkindo.
PWKI termasuk dalam persekutuan orang Kristen yang dikenal “Walisongo” (sembilan) 9 Ormas
Kristen.

Dalam Kongres Luar Biasa Kowani yang dihadiri Menpangad, juga wakil Perdana Menteri
dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Let.Jend Soeharto menyampaikan amanat berjudul
Fungsi dan Kedudukan Kowani. Ketua Umum PWKI Dra. B. Simorangkir membawakan prasaran,
sebagai salah satu Ketua Dewan Pimpinan Kowani yang berjudul wanita dan Ampera. Hubungan
PWKI dengan gereja-gereja sangat baik berdasarkan penghayatan kesatuan dalam persekutuan
dalam Kristen.

Tahun 1973, terbentuk Badan Kerjasama Wanita Kristen Protestan, Wanita Katolik dan
Organisasi Wanita Gereja, Biarawati. Dalam UU No. 8 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan,
PWKI mencantumkan tentang azas dan tujuan dan menerima Pancasila. Begitu pula dengan UU
No. 8 1985 bab III terlihat umpamanya pasal 5/a.b.c.d. Pada waktu Kowani memperjuangkan UU
Perkawinan, Ketuanya Ibu Tutti Harahap, SH (PWKI) UU No.1 1975 dan peraturan pelaksanaannya
tertuang dalam PP No.9 1975. UU Tenaga Kerja No.12 1948. Berhubungan dengan UU No.1
tahun 1975 tentang melindungi TKW.

VISI DAN MISI ORGANISASI

1. VISI.

Mempersatukan seluruh wanita Kristen di Indonesia (AD PWKI pasal 3 butir d).

2. MISI.

Berkarya Bhakti dalam pelayanan kasihnya menegakkan citra wanita Kristen.

Informasi Lainnya

STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan : a. Pengurus Pusat : Berkedudukan di Jakarta b. Jumlah pengurus Daerah : 28 c. Jumlah Pengurus Cabang : 137 d. Jumlah Pengurus Ranting : 156 2. Anggota : Jumlah Anggota : 1.000.000 orang. 3. Kegiatan Organisasi Keagamaan, sosial 4. Yayasan yang dikelola – Yayasan “Tabita” yang bergerak dibidang pendidikan. – Yayasan “Cinta Kasih” (mengelola asset Organisasi) IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi : Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) 2. Alamat : – Jl. Lenteng Agung 37, Jakarta Selatan Telp : 021 7891165, 7520588, 8095218 – Gedung perkantoran The East lantai 16, unit 03 Jl.Lingkar Mega Kuningan Kav.E3-2 No.1 Jakarta 12950 Telp : 021 57938502 ( Hunting) Fax : 021 57938503

PERWARI

Tanggal Berdiri : 17-12-1945

Sejarah

Sejarah dan Perkembangan Organisasi

Kebangkitan gerakan perempuan pada masa kolonial semakin terasa di tahun 1928 dengan diselenggarakannya kongres Perempuan 1 (22-25 Desember) di Yogyakarta dengan tujuan memperjuangkan hak-hak perempuan terutama dalam bidang pendidikan dan pernikahan. Menurut catatan Susan Blackburn beberapa tokoh feminis Eropa merasa tersinggung karena kongres tersebut hanya diperuntukkan bagi “kaum pribumi”, suatu identitas yang membedakan mereka dari perempuan-perempuan lain.

Pada masa pasca kolonial 1945-1966, gerakan perempuan semakin mewarnai kemerdekaan bangsa Indonesia. Kala itu muncul PERWARI (Persatuan Wanita Republik Indonesia) yang terbentuk tanggal 17 Desember 1945. Sewaktu berlangsung perang, kegiatan PERWARI merupakan kegiatan “homefront”, mengurus dapur umum dan membantu PMI. Setelah perang kemerdekaan reda, PERWARI menggiatkan diri dalam mengisi kemerdekaan dengan memusatkan perhatiannya dalam bidang pendidikan.

Perwani Berfusi dengan Wani Menjadi Perwari

Kongres Wanita Indonesia di Klaten pada tanggal 15 -17 Desember 1945, diadakan atas inisiatif Perwani di Yogyakarta bertujuan untuk :

  1. Menggalang persatuan dan kesatuan serta memajukan kekuatan perempun Indonesia dalam membela dan mempertahan kemerdekaan Tanah Air.
  2. Mempersamakan ideologi
  3. Membentuk badan persatuan
  4. Merundingkan hal-hal yang dianggap perlu

Hasil Kongres, diputuskan bahwa Perwani dan Wani meleburkan diri menjadi “ Persatuan Wanita RI” (Perwari), yang berazaskan ketuhanan, kebangsaan, dan kerakyatan. Pada kongres tersebut ditetapkan Ny. Sri mangunsarkoro sebagai ketua terpilih dan wakilnya Ny. M.D. Hadiprabowo, sedangkan tempat kedudukan organisasi di Yoyakarta.

Walaupun Perwari merupakan organisasi sosial, namun anggotanya diberi pendidikan politik umum agar mereka sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan sebagai Ibu Bangsa bagi rakyat Indonesia. Anggota Perwari diperbolehkan memasuki perkumpulan-perkumpulan politik yang sesuai dengan azas dan tujuan Perwari.

Tujuan Perwari adalah menuntut dan mempertahankan keadilan sosial agar keselamatan perikemanusiaan dalam masyarakat Indonesia terjamin.

PASUNDAN ISTRI

Tanggal Berdiri : 1928-05-05

Sejarah

Sejarah dan Perkembangan Organisasi

Didorong oleh semangat kemerdekaan bangsa Indonesia yang dicetuskan melalui kebangkitan nasional 20 Mei 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 serta Kongres Perempuan I tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta, dengan niat suci dan luhur pada tanggal 30 April 1930 didirikanlah organisasi Pasundan Istri. Pada perkembangan selanjutnya telah mengarah kepada usaha melepaskan belenggu dari penjajahan Belanda.Salah seorang anggota Pasundan istri malahan menduduki kursi parlemen (gemente rood) dalam hal ini Ketua Pasundan Istri. Pasundan Isteri pada saat itu senantiasa berperan dalam perjuangan bangsa untuk merebut kemerdekaan RI. Setelah kemerdekaan RI kegiatan Pasundan Isteri diarahkan berperan serta dalam pembangunan nasional, meningkatkan kualitas manusia Indonesia berdasarkan Pancasila, Undang Undang dasar 1945 dan amanat cita – cita Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Konggres pertama dilaksanakan pada tahun 1932. Pada kongres Perempuan ke 3 yang dipimpin oleh Pasundan Istri di Bandung, telah diputuskan bahwa tanggal 22 Desember ditetapkan menjadi Hari Ibu. Kegiatan organisasi berjalan terus, tetapi pada zaman Jepang terhenti seperti juga organisasi wanita lainnya. Namun kegiatan-kegiatan sosial tetap berjalan (Panti Asuhan, Panti Jompo, Koperasi, Pendidikan Wanita).Mulai zaman kemerdekaan kegiatan organisasi berjalan kembali. Organisasi berjalan dari kongres ke kongres dan pada tahun 1994 pada usianya yang ke 64 telah dilaksanakan kongres ke 18. Pasundan Istri merupakan pendiri sekretariat bersama Golongan Karya di Jakarta. Beberapa pengurus Pasundan Istri juga merupakan Tokoh-tokoh masyarakat yang duduk dilembaga legislatif/eksekutif.

Visi dan Misi Organisasi

1. Visi
Terwujudnya wanita Indonesia yang cageur, bageur, bener, pinter, singer, jujur, akur, teuneung tur ludeung.

2. Misi
a.  Menyelenggarakan kegiatan pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, termasuk         pendidikan agama.
b. Memelihara budaya tradisional dan mengembangkan budaya daerah.
c. Mengembangkan perkoperasian dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di lingkungan anggota Pasundan istri.
d. Turut memberikan perhatian di bidang sosial dan lingkungan hidup.

Struktur Organisasi dan Fokus Kegiatan

1.  Kepengurusan Pusat dan Daerah :
a. Kepengurusan Pusat : di Bandung
b. Kepengurusan daerah : 12
c. Kepengurusan Cabang : 100
d. Jumlah anggota : 800.000 orang

2. Kegiatan
Kegiatan yang mendasar dititik beratkan pada masalah-masalah :
a. Pendidikan
b. Perkoperasian
c. Kepemimpinan
d. Kewanitaan.

3. Yayasan yang dikelola :
– Mengelola yayasan “Ibu Emma Poeradiredja” di Bandung.
Yayasan tersebut bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial
– Mengelola 11 (sebelas) TK
– 11 (sebelas) Sekolah Agama
– Kursus Bahasa di tiap cabang
– Gedung Pertemuan sejumlah 2 (dua) buah.
– Yayasan pendidikan Pasundan Istri DKI “Sekar Sunda” di desa Citayam Bogor.

Informasi Lainnya

Identitas Organisasi Nama Organisasi : Pasundan Isteri ( PASI ) 2. Alamat Sekretariat : Jl. Wirangrung no.2 Bandung Telp : 022 7323630, 022 2012690, 022 2031545 Fax : 022 2042690 Sekretariat di Jakarta : Graha Merah Putih Jl. Kemang utara No. 4 Jakarta Selatan Telp : 021 8624575 Fax : 021 7179517

WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA (WKRI)

Tanggal Berdiri : 1928-05-05

Sejarah

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Tergerak oleh keinginan luhur yang didasari oleh cinta kasih sebagai perwujudan iman Katolik, Raden Ayu Soejadi Sasraningrat Darmosepoetro dengan dukungan Van Dreissehe SJ pada tanggal 26 Juni 1924 di Yogyakarta membentuk perkumpulan Ibu-ibu Katolik pribumi,dengan susunan pengurus R.Ay.C. Harjadiningrat (Ketua), Yosephine Suratinah

Prawiroadisoemarto (Penulis), C.Moerdoatmodjo (Bendahara). Tujuan pembentukan organisasi wanita Katolik saat itu adalah meningkatkan kedudukan dan upah/kesejahteraan buruh wanita, melalui pendidikan membaca dan menulis serta berbagai keterampilan.

Perkumpulan ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari Ibu-ibu katolik lainnya dan juga dukungan dari kalangan Gereja sehingga tumbuh dan berkembang di Solo, kota lain di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Perkumpulan wanita Katolik ini berkembang terus dan pada tahun 1930 diadakan Konferensi pertama di Yogyakarta. Konferensi ini memutuskan nama perkumpulan yakni “PUSARA WANITA KATOLIK” dan memiliki Anggaran Dasar (dalam bahasa Jawa)

Pada waktu pendudukan Jepang semua organisasi wanita dilarang dan dilebur menjadi satu dengan nama FUJUNKAI, namun demikian kegiatan ibu-ibu Katolik tetap berjalan meskipun hanya dilingkungan sendiri.

Setelah proklamasi kemerdekaan dan atas anjuran Uskup Agung A. Soegijopranoto SJ diupayakan agar organisasi Wanita Katolik bangkit kembali sebagai organisasi sosial yang mandiri. Selesai Kongres Umat Katolik se Indonesia (KUKSI) pada tahun 1949, Ibu Kwari Sosrosoemarto membentuk panitia persiapan untuk menghidupkan kembali organisasi wanita Katolik diseluruh Indonesia. Dengan bangkitnya kembali Wanita Katolik, selanjutnya melalui Kongres I tahun 1952 dan Kongres II tahun 1954 menetapkan beberapa hal mendasar antara lain menyempurnakan Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga dalam bahasa Indonesia, menetapkan Santa Anna sebagai Sang Pelindung, menetapkan keseragaman lambang dan menetapkan status organisasi sebagai Badan Hukum (Tahun 1952).

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

VISI DAN MISI ORGANISASI

1. Visi.
Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia memiliki visi terciptanya organisasi

kemasyarakat wanita katolik yang mandiri, memiliki kekuatan moral dan social yang handal,

demi tercapainnya kesejahteraan bersama serta tegaknya harkat dan martabat manusia.

STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN

IDENTITAS ORGANISASI

  1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari pusat sampai daerah sebagai berikut:

  1. Kepengurusan Pusat : Di Jakarta
  2. Kepengurusan Daerah berjumlah : 32
  3. Kepengurusan Cabang berjumlah : 538
  4. Perakiraan jumlah anggota : 68.325 (th.2009)

IDENTITAS ORGANISASI

  1. Nama organisasi : Wanita Katolik Republik Indonesia
  2. Alamat kantor pusat : Jl. Kayujati III No. 8 Jakarta 13220
  3. Telp : 021 – 4758949, 4757257
  4. Fax : 021 – 4757257
  5. E-Mail : dpp_wkri@yahoo.com.sg
  6. Tahun berdiri : 1924
  7. Tahun masuk kowani : 1928

Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia memiliki misi sebagai berikut :

  1. Memberdayakan seluruh jajaran Wanita Katolik RI mulai dari unit yang terkecil.
  2. Meningkatkan kualitas hidup sesuai nilai-nilai injil dan Ajaran Sosial Gereja di dalam Wanita Katolik RI.
  3. Meningkatkan kualitas kehidupan berdasarkan keadilan sosial.
  4. Memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender dalam semua aspek kehidupan.

Informasi Lainnya

Setelah peristiwa G 30 S PKI pada tahun 1965, dalam upaya mempertahankan Pancasila dan mendukung perjuangan Orde Baru, Wanita Katolik RI di Jakarta menjadi salah satu pemrakarsa dalam mendirikan KAWI ( Kesatuan Aksi Wanita Indonesia). Hasil Kongres Tahun 1964 telah mencantumkan Pancasila dalam Anggaran Dasar. Penanganan masalah pendidikan dan kesehatan mendapatkan perhatian secara khusus dengan pembentukan yayasan diberbagai tempat yang kemudian diresmikan sebagai “Yayasan Dharma Ibu” pada Tahun 1965. Di forum internasional wakil wanita Katolik RI mendapatkan kehormatan memangku jabatan wakil Ketua WUCWO wilayah Asia Pasifik periode 1977-1987 dan pada tahun 1982 memperoleh kepercayaan menyelenggarakan Kongres Regional di Jakarta.

WANITA TAMAN SISWA

Tanggal Berdiri : 1922

Sejarah

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Seiring dengan berdirinya organisasi Taman Siswa yang digagas dan dipimpin oleh Ki Hadjar Dewantara, isteri beliau Nyi Hadjar Dewantara pada tahun 1922 juga menghimpun kaum wanita di kalangan Taman Siswa
untuk beraktivitas guna mendukung kesuksesan organisasi Taman Siswa. Pada
perkembangan selanjutnya yakni pada tahun 1923, kegiatan yang dirintis oleh
Nyi Hadjar Dewantara ini menjadi bagian dari organisasi Taman Siswa yang
dinamakan “Majelis Wanita” ( Vrouwenrad) yang beranggotakan para guru wanita
dan isteri guru di kalangan Taman Siswa. Seperti halnya organisasi Taman Siswa, pada perkembangan
selanjutnya organisasi kewanitaan ini juga memiliki cabang – cabang di luar kota Yogyakarta.

Pada Konferensi Daerah pada tahun 1931di Yogyakarta terbentuklah Badan Wanita Taman Siswa
dengan susunan pengurus sebagai berikut : Nyi Hadjar Dewantara (Ketua), Ny. Surip (Panitera), Ny.
Sudarminto (Anggota), Ny. S. Sukemi dan Ny. Sri Mangunsarkoro (Wakil Jawa Barat), Ny. Sudjarwo
(Wakil Jawa Timur). Dan mulai saat itu organisasi Wanita Taman Siswa semakin berkembang dengan
berdirinya sejumlah cabang organisasai Wanita Taman Siswa di berbagai tempat di luar Yogyakarta.

Organisasi Wanita Taman Siswa dengan Persatuan Taman Siswa mempunyai hubungan
organisatoris struktural yang berpedoman pada kerjasama dan membantu segala usaha dalam bidang
pendidikan. Sementara dengan organisasi kewanitaan lainnya, mempunyai hubungan yang baik
khususnya dengan organisasi Kowani sejak Kongres Perempuan Indonesia I Tahun 1928. .

VISI DAN MISI ORGANISASI

1. Visi
Wanita taman Siswa sebagai organisasi masyarakat di lingkungan Taman Siswa
bermaksud memberi wadah kepada para wanita, anggota keluarga serta pecinta Taman Siswa
untuk menyumbangkan darma baktinya kepada Taman Siswa, masyarakat dan Negara Republik
Indonesia serta meningkatkan amggotanya agar menjadi ibu bagi generasi penerus yang
beriman, takwa kepada Tuham YME, cerdas, sehat dan berbudi pekerti luhur.

2. Misi
Wanita Taman Siswa adalah organisasi yang melaksanakan tugasnya didasari oleh
kesadaran bahwa wanita sebagai pemangku keturunan, maka diharapkan Wanita Taman Siswa
dapat mengembangkan pengaruh keperempuannya secara optimal dan positif untuk mewujudkan
keluarga yang harmonis, bahagia dan sejahtera dan menjaga kesucian dan ketertiban dalam
kehidupan masyarakat Taman Siswa.

STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN

1. Struktur Organisasi.

Struktur Organisasi Wanita Taman Siswa Sebagai Berikut :

  1. Kedudukan Kepengurusan Pusat : di Jogyakarta
  2. Kepengurusan Daerah Berjumlah : 5
  3. Kepengurusan Cabang Berjumlah : 100
  4. kepengurusan Ranting Berjumlah : 5
  5. Perkiraan Jumlah Anggota : ± 1.700

2. Fokus Kegiatan

  1. Pendidikan dan Iptek
  2. Pembinaan Mental dan Budaya
  3. Sosial, Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga
  4. Ekonomi dan Koperasi
  5. Hukum
  6. fTenaga Kerja
  7. Lingkungan Hidup
  8. Hubungan Luar Negeri

IDENTITAS ORGANISASI
1. Nama Organisasi : Wanita Taman Siswa
2. Alamat Kantor Pusat : Jl. Taman Siswa No. 25 Yogyakarta 55151

Tlp : 0274 – 389208
Fax : 0274 – 377120

3. Keterikatan Dengan Organisasi Lain

a. Anggota/Bagian Dari : Taman Siswa
b. Anggota Federasi Dari : Kowani

4. Tahun Berdirinya : 1922
5. Tahun Masuk Kowani : 1928

Informasi Lainnya

Wanita Taman Siswa memiliki asas yang sama dengan Taman Siswa yaitu “Pancadarma” dengan susunan Kodrat, Kemerdekaan, Kebudayaan, Kebangsaan, Kemanusiaan. Sejak tahun 1984 Organisasi Wanita Taman Siswa menetapkan “Pancasila dan Pancadarma” sebagai asasnya

AISYIYAH

Tanggal Berdiri : 1917

Sejarah

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Aisyiyah merupakan organisasi wanita pertama yang terdaftar sebagai anggota Kowani. Organisasi yang didirikan oleh Nyai Ahmad Dahlan (Isteri dari KH. Ahmad Dahlan seorang tokoh dan pendiri Muhammadiyah) ini bergerak di bidang sosial keagamaan melalui pendekatan “Amar Ma’ruf Nahi Munkar” (Mengajak berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk) dengan sasaran kaum wanita, demi tegaknya agama Islam dan terwujudnya kaum wanita yang muslimah di Indonesia.

Sejarah berdirinya organisasi Aisyiyah tidak bisa dilepaskan dari keberadaan organisasi Muhammadiyah yang dibentuk oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Nyai HA Dahlan pada tahun 1917 membentuk sebuah forum pengajian yang diperuntukkan bagi para wanita dan kaum buruh batik yang bertempat tinggal di sekitar rumah beliau, yakni di desa Kauman Yogyakarta. Pada awalnya perkumpulan pengajian kaum wanita itu diberi nama “Sapa Tresna” (siapa sayang). Perkumpulan pengajian yang dipimpin oleh Nyai Ahmad Dahlan dari waktu ke waktu terus berkembang, dan pada pada tahun 1920 disepakati perkumpulan pengajian wanita ini merubah namanya dari Sapa Tresna menjadi Organisasi Aisyiyah. Kata Aisyiyah diambil dari nama istri nabi Muhammad SAW, dengan harapan para anggota Aisyiyah khususnya dan para wanita Indonesia umumnya dapat menjadi wanita dan isteri yang solehah seperti yang dicontohkan oleh isteri nabi Muhammad tersebut.

Pada perkembangannya selanjutnya kegiatan organisasi Aisyiyah tidak hanya terbatas berkecimpung dalam pengajian kaum wanita saja, tetapi juga bergerak dalam pendidikan formal dengan tetap memprioritaskan pendidikan agama untuk para siwanya. Aisyiyah mendirikan sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak – Kanak yang diberi nama Bustanul Atfal, tingkat Sekolah dasar yang diberi nama Madrasah Zaimat dan pendidikan tingkat menengah yang diberi nama Sekolah Mualimat.


VISI DAN MISI ORGANISASI AISYIYAH

1. Visi .

  1. Pertama, visi ideal. Tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
  2. Kedua visi pengembangan. Tercapainya usaha – usaha Aisyiyah yang mengarah pada penguatan dan pengembangan dakwah amar makruf nahi munkar.

DIREKTORI ORGANISASI ANGGOTA KONGRES WANITA INDONESIA 1

2. Misi.

  1. Pertama, Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengalaman serta menyebarluaskan agama Islam dalam segala aspek kehidupan.
  2. Kedua, Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita sesuai dengan ajaran Islam.
  3. Ketiga, Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap agama Islam.
  4. Keempat, Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta mempertinggi akhlak.
  5. Kelima, Meningkatkan semangat ibadah, jihat zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah serta membangun dan memelihara tempat ibadah dan amal usaha yang lain.
  6. Keenam, Membina AMM Putri untuk menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna gerakan Aisyiyah.
  7. Ketujuh, Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi serta menggairahkan penelitian.
  8. Kedelapan, Memajukan perekonomian dan kewirausahaan kearah perbaikan hidup yang berkualitas.
  9. Kesembilan, Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang – bidang sosial kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan lingkungan hidup.
  10. Kesepuluh, Meningkatkan pengupayaan penegakan hukum, keadilan dan kebenaran serta memupuk semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
  11. Kesebelas, Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di segala bidang dan kalangan masyarakat dalam dan luar negeri.
  12. Keduabelas, Usaha – usaha lainnya yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.

STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN

1. Struktur organisasi Pusat sampai daerah, sebagai berikut :

  1. Kedudukan Pengurus Pusat : di Yogyakarta
  2. Kepengurusan Daerah Berjumlah : 362
  3. Kepengurusan Cabang Berjumlah : 2.098
  4. Kepengurusan Ranting Berjumlah : 6.628

2. Fokus Kegiatan :

  1. Pendidikan
  2. Pembinaan Mental dan Budaya.
  3. Sosial, Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga.
  4. Ekonomi dan Koperasi.
  5. Tenaga kerja.
  6. Lingkungan Hidup.

IDENTITAS ORGANISASI

1. Nama Organisasi : AISYIYAH
2. Alamat Kantor Pusat : Jl. Gandaria I/1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tlp : 7260492
Fax : 7260492

3 . Keterikatan Dengan Organisasi Lain

a. Anggota/Bagian Dari : Muhammadiyah
b. Anggota Federasi Dari : Kowani

4. Tahun Berdirinya : 1917
5. Tahun Masuk Kowani : 1928

Informasi Lainnya

Sampai menjelang kemerdekaan RI setiap tahun Aisyiyah secara rutin menyelenggarakan kongres, dan pada perkembangan selanjutnya yaitu setelah Kemerdekaan RI istilah kongres diganti menjadi ”Muktamar” yang diselenggarakan setiap 3(tiga) tahun sekali. Kemudian sejak tahun 1982 penyelenggaraan muktamar Aisyiyah diselenggarakan menjadi 5(lima) tahun sekali. Organisasi Aisyiyah terus berkembang pesat dan saat ini sudah tersebar ke seluruh wilayah Indonesia.