Webinar Peringatan Hari Pendidikan Nasional Dan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2022

Hari Kebangkitan Nasional tidak terlepas dari terbentuknya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta oleh sejumlah tokoh yaitu Dr.Sutomo, Soeraji Tirtonegoro, Goenawan Mangoen Koesoemo, Gondo Soewarno, Soelaiman. Tokoh yang menjadi sosok kunci adalah Dr. Wahidin Soedirohusodo yang memperluas gagasannya mengenai bantuan dana bagi pelajar pribumi berprestasi tidak mampu sekolah. Organisasi ini lebih aktif bergerak di Bidang Sosial, ekonomi dan kebudayaan, tanpa melibatkan unsur politik.

Hari Pendidikan Nasional dilatarbelakangi oleh pergerakan yang dilakukan Ki Hadjar Dewantoro, dr. Tjipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia yang dimulai pada tahun 1992. Makna penting pendidikan bagi Ki Hadjar Dewantoro yaitu kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak – anak berpikir dengan dibiasakan mencari sendiri. Sehingga anak mampu mengenali tantangan yang ada didepannya dan tahu bagaimanaseharusnya mereka mengatasinya.Mengutip yang disampaikan Bpk.Djoko Widodo, Presiden Republik Indonesia: Dunia tengah didera ketidak pastian oleh krisis, pandemi atau perang tetapi pendidikan anak – anak Indonesia tidak boleh sampai terabaikan. Melalui pendidikan kita menempuh jalan panjang untuk membangun identitas, karakter dan martabat bangsa Indonesia untuk menyambut masa depan yang lebih maju.

Untuk itu Kongres Wanita Indonesia ( Kowani ) menyelenggarakan Webinar Peringatan Hari Pendidikan Nasional Dan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2022 dengan tema: Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar, Selasa, 31 Mei 2022.

Adapun tujuan Kegiatan Webinar Peringatan Hari Pendidikan Nasional Dan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2022 ini adalah untuk menyelenggarakan aktivitas/ kegiatan memperingati dan memeriahkan Hari Pendidikan Nasional dan Hari KebangkitanNasional Tahun 2022 secara kreatif, menjaga dan membangkitkan semangat belajar masa darurat Covid – 19 serta mendorong pelibatan dan partisipasi publik.

Pada Webinar tersebut Panitia menghadirkan 4 orang narasumber yaitu:1. Ibu Gusti Ayu Bintang Puspayoga,SE.,M.Si., Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI., diwakili oleh Deputi Kesetaraan Gender, Dra. Lenny Nurhayanti Rosalin, SE., M. Si. dengan Topik: Perempuan Yang Berpendidikan Berperan Dalam Menentukan Generasi Penerus Bangsa Yang Terdidik.2. Bpk. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi RI. diwakili oleh Kepala Pusat Penguatan Karakter, Ir. Hendarman, M. Sc. Ph. D. dengan topik: Merdeka Belajar Kunci Penting Bagi Peranan Perempuan. 3. Prof.Dr. Sri Edi Swasono, Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, Topik: Sudahkah Sesuai Merdeka Belajar Dengan Cita – Cita Ki Hadjar Dewantoro4. Dr.Ir. Giwo Rubianto Wiyogo,M.Pd., Ketua Umum Kowani, memberikan Sambutan.

Ketua Umum Kowani Menjadi Narasumber pada Peringatan Hari Kartini Ke-144 Tahun 2022 BKOW Prov. Jambi

Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd menjadi Narasumber pada acara Peringatan Hari Kartini Ke-144 Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh BKOW Provinsi Jambi bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Provinsi Jambi, 30 Mei 2022.

Pada kegiatan yang bertema “Semangat Perempuan Jambi Masa Kini, Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif Menuju Jambi Mantap” tersebut Ibu Giwo didampingi oleh Sekjen Kowani Ibu Titien Pamudji, SIP dan Ketua Kowani Ibu Heryana Hutabarat, S.Sos.

Dalam sambutannya Ketua Penasihat BKOW yang disampaikan oleh ibu Hj.Hesti Harris SE (istri Bapak Gubernur Prov. Jambi) menyampaikan beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh BKOW Prov. Jambi yang di ketuai Ibu Hj.Komariah Abdullah Sani antara lain bantuan untuk para Perempuan penyapu jalan, lomba pantun dan kegiatan sosial lainnya.

Dalam acara tersebut ditampilkam kesenian tarian yang merupakan sumbangan dari Ibu-ibu BKOW, anggota Persit KCK Korem Jambi dan Ibu-Ibu Bhayangkari serta puisi tentang Perempuan tangguh dilanjutkan penyerahan Bunga untuk Ketua Umum Kowani.

Saat sebelum acara dimulai Ibu Ketua Umum Kowani dipakaikan TEKULUK, merupakan budaya yang diperkenalkan dengan 100 lebih model yang sungguh cantik dan ada niat dari Ketua Umum Kowani kita akan mengadakan zoom dengan BKOW Jambi dalam memperlihatkan ketrampilan menggunakan Tekuluk tersebut.

Pada acara tersebut sambutan Bapak Gubernur diwakilkan kepada Bapak Wakil Gubernur prov. Jambi.

Hadir para undangan dari pejabat muspida Prov. Jambi, juga para Bupati perempuan, Anggota DPR Perempuan, Organisasi Anggota BKOW dan para perempuan penyapu jalanan yang mendapat bantuan dari BKOW.

Setelah ibu Ketua Umum Kowani didampingi ibu Ketua Penasihan BKOW memberikan hadiah kepada para pemenang lomba acara dilanjutkan dengan Foto bersama.

Setelah acara selesai sebelum kembali ke Bandara ibu Ketua Penasihat BKOW dan Ketua Umum BKOW beserta pengurus dengan naik bentor mengajak Kami ke Muaro Jambi melihat Situs yang sudah berdiri di abad ke 6 (lebih tua usianya dari Candi yang ada di Jogjakarta) yang belum lama ini juga dikunjungi oleh Bapak Presiden RI bapak Joko Widodo. Kami juga diajak mampir ngopi di kedai kopi yang sedang viral di IG.

Ketum Kowani Sebut Aksesibilitas Anak Terhadap Internet Jadi Sorotan Delegasi ICW di Perancis

JAKARTA, MENARA62.COM – Aksesibilitas anak terhadap internet menjadi salah satu persoalan yang dibahas dalam The International Council of Women-CIF 36th General Assembly yang berlangsung di Avignon City Hall, Kota Avignon, Perancis 16-21 Mei 2022. Semua delegasi dari 37 negara yang hadir sangat mengkhawatirkan dampak dari mudahnya akses anak terhadap internet.

“Di banyak negara akses anak terhadap internet sudah sangat kebablasan, termasuk di Indonesia. Orang tua memberikan akses yang hampir tidak terbatas di tengah kesibukan orang tua menjalankan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari,” tutur Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo dalam keterangan persnya terkait hasil General Assembly ICW di Perancis sekaligus halal bi halal Kowani, Jumat (27/5/2022).

Padahal lanjut Giwo, internet tidak selamanya aman untuk anak-anak, sehingga kebijakan pembatasan anak terhadap akses internet sudah seharusnya dilakukan oleh semua orang tua. “Paparan pornografi, kekerasan, radikalisme dan lainnya bisa terjadi melalui internet dan itu sangat berbahaya,” tegas Giwo didampingi Ketua Kowani Erry Simanjuntak dan Ketua bidang Humas Joice Yasmin Anshory.

Di negara-negara maju, akses anak terhadap internet sangat dibatasi. Pada jam-jam tertentu saja anak bisa memegang gawai dan mengakses internet. Itu pun mendapatkan pendampingan dan pengawasan dari orang tua.

“Selama kami di Perancis misalnya, tidak melihat anak memegang gawai. Orang tua memberikan susu, makanan atau buku kepada anak-anaknya, ketika mereka sedang sibuk, bukan memberikan gawai agar anak menjadi tenang,” tukas Giwo.

Menurut Giwo, internet bagi anak satu sisi memang memberikan dampak positif. Karena bagaimana pun, kini sumber belajar banyak tersedia di internet. Tetapi di sisi lain, internet juga membawa dampak negative. Salah satunya adalah praktik kejahatan seksual grooming yang kini banyak mengincar anak-anak. Praktik kejahatan seperti ini menyulitkan orang tua untuk mengantisipasinya mengingat tidak setiap orang tua familiar terhadap media sosial.

Waspada Grooming

Giwo yang juga Vice President International Council of Women (ICW) menyebut bahwa kejahatan seksual dengan modus grooming selama ini menjadi bentuk kejahatan yang sulit untuk dikenali oleh orang tua maupun masyarakat. Sebab pelaku menyembunyikan kejahatannya dengan sikap yang sangat ramah kepada anak yang menjadi calon korban. Pelaku membangun kedekatan dengan anak-anak tidak hanya dalam satu atau dua hari, bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan hitungan tahun.

“Apalagi kini menggunakan media sosial. Tentu ini akan jauh lebih sulit bagi orang tua untuk mendeteksinya sejak awal,” tambah Giwo.

Menurut Giwo, media sosial kini menjadi hal lumrah dan banyak diakses oleh anak-anak. Mereka bahkan memiliki akun pribadi yang kadangkala orang tua tidak mengerti atau tidak mengetahuinya.

Akses terhadap media sosial inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan grooming untuk menyasar korbannya di kalangan anak-anak. Mereka sering menggunakan akun palsu yang mencatut nama atau foto orang yang sangat familiar dengan anak-anak. Kadang guru, kadang publik figure, artis atau tokoh yang banyak diidolakan oleh anak-anak. Dengan figur-figur yang dikenal anak, maka pelaku akan jauh lebih mudah untuk menarik simpati dan perhatian anak-anak. Apalagi melalui media sosial, komunikasi bisa dilakukan pelaku kapan saja, tidak terbatas oleh waktu dan tempat.

Demi mendapatkan simpati sang anak, pelaku juga tak segan memuji-muji korban, bersikap ramah, bersedia menampung keluh kesah anak dan menjadi teman curhat anak. Komunikasi yang dilakukan secara intensif ini lambat laun akan membuat hubungan keterikatan antara anak dengan pelaku.

Ketika sudah terbangun ‘kedekatan’ dengan anak, pelaku akan meminta anak berfoto atau merekam video cabul baik dengan cara yang santun maupun memaksa dan penuh ancaman.

Giwo menyebut dampak kejahatan grooming ini amat serius, karena anak korban kejahatan grooming bisa menunjukkan gejala psikologis yang memburuk, emosi yang tidak terkontrol dan juga gangguan secara fisik. Anak menjadi lebih sensitive, dan suka menyendiri.

Mengingat bahaya kejahatan grooming ini, Giwo mengimbau orang tua untuk mewaspadainya. Jangan mudah percaya pada orang asing yang memiliki hubungan baik dengan anak. “Jika ada orang asing yang gemar memberikan hadiah pada anak, mengajak anak jalan atau hal-hal lain diluar kewajaran, sebaiknya hati-hati. Cek media sosial anak, cari tahu siapa kawan atau orang yang dekat dengan anak,” tegas Giwo.

Dan hal yang paling penting adalah membatasi akses anak terhadap internet. Jika memang anak harus mengakses internet, maka orang tua wajib melakukan pendampingan. “Jangan biarkan sebebas-bebasnya anak bermain internet,” tutup Giwo.

link: https://menara62.com/ketum-kowani-sebut-aksesibilitas-anak-terhadap-internet-jadi-sorotan-delegasi-icw-di-perancis/?fbclid=IwAR3ggZyAhjkh-ZA7sNN2MQIH5aoCOi1xxpIrFmeriyAu8wSxRAci0vC8zbQ

baca juga:

https://www.sonora.id/…/waspada-kejahatan-seksual-via…

https://www.krjogja.com/…/waspada-kejahatan-seksusal…/

https://m.tribunnews.com/…/cegah-kejahatan-seksual…

https://suarakarya.co.id/icw-tabuh-genderang…/41303/

https://www.antaranews.com/…/kowani-minta-orang-tua…

https://possore.com/giwo-minta-orang-tua-waspadai-kasus…/

https://waspada.id/…/bkowsu-peserta-halal-bi-halal…/

Halal Bi Halal Kowani

Bidang Agama Kowani menyelenggarakan Halal Bi Halal Kowani Bersama Pimpinan Organisasi Anggota, Tim Ahli, Tim Khusus, Yayasan Kowani, Mitra Kerja, BKOW & GOW secara hybrid, Jumat, 27 Mei 2022.

Acara yang dihadiri oleh DP Kowani di Kantor Kowani dan tamu undangan melalui zoom meeting tersebut mengangkat Tema : Merawat Silaturahim Memperkokoh Persatuan dan diisi dengan Mau’idhoh Hasanah “Silaturahmi Memperkokoh Persatuan” oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA.

Ketum Kowani Kembali Terpilih Sebagai Vice President International Council of Women

POSKOTA.CO – Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd kembali menjabat sebagai Vice President International Council of Women (ICW). Ia menjadi satu dari lima Vice President ICW yang terpilih pada even The ICW-CIF 36th General Assembly yang berlangsung di Avignon City Hall, Kota Avignon, Prancis pada 16-21 Mei 2022.

Selain Giwo, empat Vice President ICW terpilih adalah Fatma Fatos Inal (Turki), Pushpa Hedge (India), Jamal Hermes Ghibril (Lebanon) dan Nona Ricafort (Filipina). Kelima VP ICW ini terpilih dari 7 kandidat yang ada.

Untuk tiga tahun ke depan, Giwo dan 4 Vice President ICW lainnya akan bahu membahu bekerja sama di bawah kepemimpinan President ICW terpilih Martine Marandel dari Prancis menggantikan Jungsook Kim yang habis masa jabatannya pada 2022 ini.

Dalam keterangan tertulisnya, Ketua Kowani Ery Simanjuntak menjelaskan terpilihnya Ketum Kowani sebagai salah satu Vice President ICW merupakan kedua kalinya setelah sebelumnya pada 2018 juga terpilih sebagai Vice President ICW saat digelar Temu Nasional 1.000 Organisasi Perempuan dan GA ICW di Yogyakarta. Masa kepemimpinan ICW ini akan berlangsung hingga 3 tahun ke depan.

Ery mengatakan The ICW –CIF 36th ini diinisiasi oleh International Council of Women (ICW) dan dibuka resmi oleh Cecile Helle, Walikota Avignon. Sambutan pembukaan disampaikan oleh Linda Liu, selaku Vice President dari ICW-CIF dan Conference Director, Marie-Claude Bertrand selaku Presiden dari CNFF, dan Jungsook Kim, Presiden dari ICW-CIF pada 16 Mei 2022.

Mengambil tema “Social Protection for All Women and Girls: Sustainable Development for the World”, GA ICW menyajikan symposium yang dibuka oleh Marie-Claude Bertrand, selaku Presiden dari CNFF. Dalam sambutannya, Marie Claude Bertrand memaparkan tujuan dari acara ini adalah untuk melihat bagaimana kesetaraan antara laki-laki dan perempuan berkembang di dunia.

“Jika hak-hak perempuan semakin maju, masih banyak yang harus dilakukan dan kita harus waspada, untuk aborsi misalnya, tetapi juga dalam menghadapi munculnya kaum konservatif dan kurangnya penghormatan terhadap hak-hak perempuan di negara-negara tertentu. Kami juga sedang merancang tema kerja berikutnya 2022-2025 dan kami menunjuk presiden ICW CIF berikutnya,” kata Marie Claude Bertrand.

Simposium dibagi dalam dua sesi, dimana sesi pertama membahas tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Berbagai narasumber membahas betapa kritikal kondisi statistik saat ini, dimana 1 dari 3 perempuan di dunia adalah korban kekerasan, baik secara fisik, emosional, seksual, maupun finansial.

Selain itu, dibahas pula peran perempuan sebagai garda terdepan untuk agen perubahan dan edukasi untuk generasi masa depan. Berbagai aksi dan tools dapat digunakan untuk langkah preventif.

Sesi kedua simposium membahas kesetaraan gender dengan memberikan kebebasan untuk perempuan dan anak. Sebanyak 7 pembicara membahas berbagai topik, diantaranya hak perempuan, akses ke pendidikan, kesehatan perempuan, dan keberagaman gender dalam dunia perdagangan dan professional.

Pertemuan hari pertama ditutup dengan sesi workshop yang diikuti oleh seluruh delegasi, dimana delegasi dibagi menjadi 3 grup dan membahas topik pembicaraan di masing-masing kelompok. Di antaranya tentang kepemimpinan perempuan untuk mencapai perdamaian, perlindungan sosial sebagai langkah preventif sebelum kekerasan perempuan terjadi, dan perlindungan sosial untuk kesetaraan gender setelah pandemi COVID-19.

Berbagai pemimpin perempuan telah mendapatkan kesepakatan untuk memberikan kesempatan dan melibatkan lebih banyak perempuan sebagai pengambil keputusan dan memulai fokus ke generasi penerus untuk meningkatkan skills dan kapasitas..

Pada hari ke-2, General Assembly dimulai dengan laporan oleh Jungsook Kim selaku Presiden ICW periode 2018 -2022, dilanjutkan dengan pitching dan perkenalan calon Presiden ICW dengan 2 calon yang dimenangkan oleh Martine Marandel dari Perancis.

Assembly dilanjutkan dengan laporan keuangan dari bendahara ICW, yang disetujui oleh auditor eksternal. Laporan keuangan menunjukkan net positif untuk tahun 2018 dan 2021 dan net negatif untuk tahun 2019 dan 2020. Secara keseluruhan, laporan keuangan menunjukan kinerja positif meskipun di tengah pandemi COVID-19.

Dalam event yang dihadiri 161 peserta yang merupakan delegasi dari 31 negara, delegasi dari Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd dengan anggota delegasi terdiri atas terdiri atas Erry Simanjuntak, S.Sos, Hadriani Uli Tiur Silalahi, S.E., M.Si, Susianah Affandy, S.Sos,M.Si, Dr. Marlinda Poernomo, M.Si, Tantri Dyah Kiranadewi, S.E., Ak, CPA,  Lisye Sinulingga S.H., M.H, Nawal Nur Arafah, M.Si, Kartika Yudhisti, B.Eng, M.Sc, Rizki Fardillah, S.Ikom, Ir Sharmila, M.Si dan Farah Savira, B.S.

The ICW-CIF 36th General Assembly ditutup dengan pertunjukan musik oleh lokal musisi dan performer dari Conservatory of Music. Berbagai musisi dan penyanyi soprano lokal menunjukkan bakatnya dengan lagu-lagu klasik seperti Mozart dengan tema “Women Who Created,” atau “Perempuan yang Berkreasi.” Setelah pertunjukan, delegasi dipersilahkan untuk menikmati jamuan cocktail dinner oleh restoran lokal Avignon, Francoise. (fs)

Pertemuan W20 Indonesia dengan W20 Italia dan W20 India

Pertemuan dengan W20 Italia dan W20 India untuk membicarakan agenda summit yang akan digelar di Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia. Dimana setiap acara harus di koordinasi dengan Troika (Italia, Indonesia dan India ).

Ketua Umum Kowani Ibu Giwo Rubianto Wiyogo selaku Indonesia Head Of Delegation memberikan souvenir kepada Elvira Marasco Italy Head Of Delegation dan Pam India Chair W20.