Masih dalam momen Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) melalui Bidang Sosial, Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga (Soskeskel) menyelenggarakan seminar dengan tema “Upaya Mempertahankan Kesejahteraan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19 dan New Normal”, Selasa (30/6/2020).
Acara yang diselenggarakan melalui zoom meeting dan siarkan secara langsung melalui youtube Kowani tersebut diikuti hampir 200 orang peserta yang terdiri dari Dewan Pimpinan dan Pengurus Kowani, Organisasi yang tergabung di Kowani, BKOW seluruh Indonesia dan masyarakat umum.
Pada sambutan Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kowani Ibu Titien Pamudji, SIP disampaikan bahwa Kowani sangat prihatin dengan kondisi saat ini, pandemi covid-19 memberi dampak luar biasa di segala lini kehidupan dan memiliki efek dramatis pada kesejahteraan banyak keluarga dan masyarakat. Dalam kondisi saat ini setiap anggota keluarga mempunyai peran dalam memperkokoh ketahanan mental keluarga dan juga berperan dalam mempertahankan keutuhan dan kesejahteraan keluarga. Melalui seminar ini diharapkan kedepannya dapat tercipta penanganan masalah secara komprehensif, antisipasif, pencegahan agar keluarga tetap sejahtera walaupun dimasa pandemi covid-19.
Acara yang dipandu Ketua Bidang Soskeskel Kowani, Dr. Khalilah, M.Pd sebagai moderator dan Dra. Hj. Media Ekawati, MM sebagai narahubung ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Dr. H. Juraidi, MA selaku Direktur Penais Kementrian Agama RI & Ketua 2 Badan Penasihatan Pembinaan & Pelestarian Perkawinan (BP4 Pusat) dan Ibu Khaeri Marifah.M.Psi.T dari Widyaiswara PUSDIKLAT Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN.
Dalam paparannya Bapak Juraidi menyampaikan bahwa dampak covid-19 tidak hanya menyangkut aspek kesehatan, tetapi juga aspek ekonomi, keamanan, sosial budaya, dan agama.
“Sangat mengkhawatirkan manakala covid-19 ini berdampak pada ketahanan dan keutuhan keluarga, karena keluarga merupakan unit terkecil dari sebuah bangsa. Baik dan buruknya bangsa sangat ditentukan baik dan buruknya keluarga. Karena itulah kalau kita perhatikan kitab suci Al-quran isinya lebih banyak berbicara tentang keluarga daripada tentang Negara”, ujar Bapak Juraidi saat menyampaikan paparannya.
Sementara itu Ibu Khaeri Marifah.M.Psi.T yang memberikan paparan tentang Peran Wanita dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga melalui Gerakan STAY@HOME menjelaskan bahwa ada 8 Fungsi keluarga yaitu ASAH (Fungsi Agama, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Sosialisasi, Fungsi Lingkungan), ASIH (Fungsi Cinta Kasih, Fungsi Reproduksi) dan ASUH (Fungsi Ekonomi, Fungsi Perlindungan).
“Keluarga Indonesia sudah saatnya menerapkan sikap-sikap dalam delapan fungsi keluarga ini untuk menciptakan dan mewujudkan keluarga yang mandiri dan sejahtera”, ujar perempuan yang akrab disapa Riri itu.
Ibu Riri juga menjelaskan bahwa ditengah masa pandemi saat ini ada 8 langkah untuk meningkatkan penghasilan keluarga, antara lain membentuk kelompok, mengenali peluang pasar, menentukan jenis usaha, menggalang modal usaha, menyelenggarakan proses produksi, melakukan aktivitas pemasaran, mengelola administrasi keuangan kelompok dan menjalin kemitraan untuk membina & mendampingi kelompok.
Materi yang dipaparkan oleh kedua narasumber sangat menarik dan para peserta sangat antusias mengikutinya. Hal ini terlihat pada sesi tanya jawab dengan banyaknya penanya dan jumlah peserta yang tetap bertahan hingga akhir acara.