Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan, peringatan Hari Ibu di Indonesia tak hanya sekadar ingin mengikuti kebiasaan orang barat dengan peringatan Mother Day.
Menurut Giwo, peringatan Hari Ibu adalah momen sejarah yang sangat penting. Hal itu dikarenakan Hari Ibu sebelumnya diusulkan Kowani langsung kepada Presiden Soekarno.
Pada 1938 hasil kongres ke 3 menetapkan Hari Ibu dengan diikuti Keppres 1959 oleh Pesiden Soekarno.
Hal ini disampaikan oleh Giwo menanggapi penilaian tokoh agama yang menganggap Hari Ibu tak perlu ada di Tanah Air karena itu hanya mengikuti kebiasaan masyarakat barat.
“Saya rasa perlu diperjelas bahwa peringatan Hari Ibu itu sangat penting, karena upacara peringatan Hari Ibu sebagai kilas balik peristiwa sejarah 91 tahun lalu dan untuk mengenang jasa founding mother. Selain itu justru peringatan Hari Ibu karena adanya usulan dari Kowani,” ujar Giwo.
Giwo juga mengatakan, masyarakat termasuk tokoh agama harus memahami hal ini karena banyak yang belum paham tentang peristiwa sejarah lahirnya Hari Ibu.
Selain itu, sejarah juga mencatat bahwa umur Kowani jauh lebih tua dari umur kemerdekaan Republik Indonesia. Pada masa itu tahun 1928, Kowani tumbuh dan bergerak serta berkiprah hampir bersamaan dengan Gerakan Sumpah Pemuda.
“Peringatan 22 Desember itu kan peringatan hari sejarah jadi memang kita harus memperingatinya,” ungkap Giwo.
sumber link: https://today.line.me/id/pc/article/Kowani+Sebut+Peringatan+Hari+Ibu+Bukan+Mengikuti+Tradisi+Barat-6wLKev