Proposal Kowani Fair 2019:
http://kowani.or.id/wp-content/uploads/2019/01/proposal-gabungan.pdf
Proposal Kowani Fair 2019:
http://kowani.or.id/wp-content/uploads/2019/01/proposal-gabungan.pdf
“Perempuan punya andil suara yang besar dalam Pemilu 2019 mendatang. Suaranya sudah pasti diperebutkan oleh peserta pemilu. Jumlah DPTHP-2 sebesar 190.770.329 pemilih dengan pemilih laki-laki sebanyak 95.368.749 pemilih dan perempunan sebanyak 95.401.580 pemilih. Jumlah pemilih perempuan LEBIH BANYAK dari pemilih laki-laki yang terdapat di 13 Provinsi yaitu: Aceh, Bali, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Yogyakarta”, demikian disampaikan Dr. Ratna Dewi Pettalolo, SH, MH dari Bawaslu saat menjadi narasumber pada Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Perempuan, Rabu, 30 Januari 2019.
Kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Malahayati, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Jalan Imam Bonjol 58 Jakarta dengan tema “Menjadi Pemilih Perempuan Cerdas, untuk Pemilu Berkualitas” tersebut merupakan hasil kerjasama antara Bidang Politik Kowani dengan Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan (GPSP).
Ketua GPSP, Ibu Linda Agum Gumelar, SIP dalam sambutannya menyampaikan bahwa Perempuan wajib mendapatkan sosialisasi terkait Pendidikan Pemilih agar perempuan tau dan paham bagaimana menggunakan dan menentukan hak pilihannya di pemilu 2019 agar dapat dilaksanakan secara cerdas dan bertanggung jawab, kàrena perempuan tidak hanya memiliki hak pilih tetapi perempuan juga berhak dipilih pada pemilu 2019 apalagi pada pemilu 2019 undang-undang dan peraturan KPU mendorong unsur keterwakilan perempuan wajib diakomodir 30% di legislatif.
Sementara itu dalam sambutannya Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd mengimbau seluruh perempuan di Indonesia untuk memanfaatkan hak pilih dengan sebaik-baiknya. “Jangan golput. Silahkan pilih pemimpin bangsa yang terbaik menurut kita masing-masing,” serunya.
“Perempuan juga harus cerdas dalam memimpin sosok yang benar-benar diyakini dapat memimpin bangsa ini,” tambahnya.
Demikian juga bagi para caleg, Giwo berharap, akan semakin banyak perempuan yang duduk sebagai anggota legislatif. “Kami berharap bisa lebih dari 18 persen kursi di legislatif dihuni oleh perempuan,” tukasnya.
Diyakini, bila perempuan banyak menjadi anggota legislatif, maka berbagai persoalan, khususnya bagi kaum perempuan akan lebih banyak lagi bisa diselesaikan. Pun anggaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bisa lebih ditingkatkan lagi.
Sosialisasi yang dimoderatori oleh Dra. Corry Soekotjo yang sekaligus sebagai Ketua Bidang Politik Kowani dengan menghadirkan narasumber Dr. Endang Sulastri Sumartoyo dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat dan Dr. Ratna Dewi Pettalolo, SH, MH dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tersebut dihadiri lebih dari 150 peserta yang terdiri dari pengurus dan organisasi anggota Kowani.
Pada akhir acara seluruh peserta dengan lantang menyerukan pernyataan “KAMI PEREMPUAN INDONESIA, ANTI HOAKS, ANTI SARA, ANTI POLITIK UANG”.
Jelang akhir kepengurusan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) masa bakti 2014-2019, segenap jajaran pengurus berkomitmen untuk tetap fokus menjalankan serangkaian program yang dicanangkan.
Hal ini nampak dalam Rapat Kerja (Raker) V Kowani yang diadakan di Aula Gatot Subroto, Puspomad, Jakarta, Rabu (23/1/2019). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.ini bertekad mengakhiri periode kepengurusan dengan capaian yang gemilang.
Raker dihadiri oleh Dewan Pimpinan dan Pengurus, Tim Ahli, serta dari Yayasan-Yayasan Kowani.
Giwo Rubianto menjelaskan, “Kami bertekad untuk lebih memantapkan barisan dengan serangkaian program unggulan di 2019 ini”.
Tidak hanya di lingkup Indonesia, tapi juga sampai ke mancanegara. Berbagai program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak terus digodok dan siap dijalankan di 2019 ini. Begitu juga dengan komunikasi, baik pusat dengan daerah akan lebih diintensifkan.
“Kami juga berkomitmen untuk terus mensosialisasikan dan menggaungkan Ibu Bangsa bahwa perannya tidak hanya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak, tapi juga terus membina generasi penerus sehingga bermanfaat bagi bangsa dan negara serta berkemampuan maju dan berdaya saing unggul,” jelasnya.
Giwo berharap bonus demografi yang diperoleh Indonesia nantinya tidak menjadi bencana, namun justru bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Bertalian dengan Pemilu 2019, secara khusus Giwo mengimbau seluruh perempuan di Indonesia untuk memanfaatkan hak pilih dengan sebaik-baiknya. “Jangan golput. Silahkan pilih pemimpin bangsa yang terbaik menurut kita masing-masing,” serunya.
“Perempuan juga harus cerdas dalam memimpin sosok yang benar-benar diyakini dapat memimpin bangsa ini,” tambahnya.
Demikian juga bagi para caleg, Giwo berharap, akan semakin banyak perempuan yang duduk sebagai anggota legislatif. “Kami berharap bisa lebih dari 18 persen kursi di legislatif dihuni oleh perempuan,” tukasnya.
Diyakini, bila perempuan banyak menjadi anggota legislatif, maka berbagai persoalan, khususnya bagi kaum perempuan akan lebih banyak lagi bisa diselesaikan. Pun anggaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bisa lebih ditingkatkan lagi. (RN)
Sumber link: http://innews.co.id/2019-kowani-rapatkan-barisan-mantapkan-program/
Menteri Pemberdayaan Perempuan era Orde Baru, Anindyati Sulasikin Murpratomo, meninggal dunia, tadi pagi, sekitar pukul 05.00 WIB.
Berpulangnya Ketua Umum Kowani masa bakti 1978-1988 tersebut dikarenakan faktor usia yang sudah demikian sepuh, 91 tahun.
Sulasikin Murpratomo merupakan salah satu sesepuh Partai Golkar yang sangat dihormati.
Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., Ketua Umum KOWANI, sampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Sulasikin Murpratomo.
Secara khusus Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Sulasikin Murpratomo.
“Kami merasa kehilangan atas kepergian salah satu pejuang wanita yang juga sebagai panutan dan role model perempuan Indonesia. Ini merupakan kedukaan bagi Kowani,” ujarnya.
Ditambahkannya, “Kami di Kowani akan meneruskan perjuangan Ibu Sulasikin Murpratomo untuk terus maju dan bergerak memperjuangkan peningkatan harkat dan martabat wanita Indonesia sesuai dengan hak-hak dan perlindungannya”.
Anindyati Sulasikin Murpratomo selama dua periode duduk sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan. Perempuan kelahiran Jakarta, 18 April 1927 itu menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan periode 1987-1988 menggantikan Lasiyah Soetanto di Kabinet Pembangunan IV dan periode 1988-1993 di Kabinet Pembangunan V.
Semasa hidup, almarhumah bergerak aktif di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan politik. Ia mendirikan ASEAN Confederation of Women’s Organisation (ACWO) sebagai organisasi perlindungan dan pemberdayaan perempuan. Juga pernah didapuk sebagai Programme Officer UNICEF pada 1958-1983.
Sementara di bidang politik, almarhum pernah menjadi anggota DPR (1982-1987), Ketua DPP Golkar (1983-1988) dan Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar (1998-2003).
Sulasikin Murpratomo disemayamkan di rumah duka di Jalan Pinguin II Blok CE nomor 8, Bintaro Sektor 3, Tangerang Selatan, dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. (RN)
Sumber link: http://innews.co.id/menteri-perempuan-era-orba-sulasikin-murpratomo-berpulang-kowani-berduka/
Dalam rangka perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Bidang Agama Kongres Wanita Indonesia (Kowani) berbagi kebahagiaan dan kasih kepada anak-anak di Desa SOS Taruna Cibubur pada Senin, 7 Januari 2019.
Dengan mengangkat tema “Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita” dan sub tema “Kowani sebagai Ibu Bangsa Berperan Mewujudkan Kedamaian Keluarga” kegiatan ini dimulai pada pukul 15.00 dan diisi dengan lagu-lagu Natal oleh Kowani bersama 135 anak, cerita Natal oleh Ibu Hadriani Uli Silalahi, renungan Natal dan Doa syafaat oleh Suster Leoni PRR.
Ibu Retno Purweni yang pada kesempatan tersebut mewakili Ketua Bidang Agama Kowani menyampaikan bahwa perayaan hari besar keagamaan akan digelar rutin untuk semua agama yang ada di Indonesia. Dengan cara demikian maka silaturahmi antar sesama akan terjalin semakin erat.
Hadir pula pada acara yang diketuai oleh Ibu Nuning Siregar dan Ibu Lia Tono Suratman tersebut Ketua Bidang Humas Kowani, Ibu Ery Simanjuntak beserta pengurus Kowani serta perwakilan Yayasan-yayasan Kowani.