Kowani Dukung Olimpiade UMKM Go Online

Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bekerjasama dengan Kementerian Kominfo RI dan Majalah Wanita Kartini menyelenggarakan pelatihan “ Ayo! UMKM Jualan Online”, Rabu (25/7/2018).

 

Pelatihan yang diselenggarakan di Aula Malahayati Kantor Kowani, Jl. Imam Bonjol 58 Jakarta ini diikuti 200 orang peserta dari pengurus dan organisasi yang tergabung di Kowani.

 

Para peserta dibimbing mulai dari proses pengonlinean hingga manajemen dan promosi online. Proses promosi sendiri dibantu mulai dari pemotretan produk, deskripsi produk, harga, lalu juga mendapat domain .id sekaligus hosting secara gratis. Produk-produk UMKM yang telah terdaftar tersebut kemudian akan dipromosikan dan ditempatkan di marketplace besar dan pada pelatihan kali ini didukung oleh marketplace “Shopee”.

 

Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. pada sambutannya menyampaikan bahwa Kowani mendukung Olimpiade UMKM Go Online dalam rangka berpartisipasi dalam Asian Games 2018 yang diselenggarakan Kementerian Kominfo.

 

“UMKM di Indonesia memiliki jumlah yang banyak, namun masih terbilang sedikit yang dapat merambah dunia Electronic Commerce (e-commerce). Dengan pergerakan ekonomi masyarakat ke dunia e-commerce akan sangat membantu mempermudah transaksi, meningkatkan daya beli, serta dapat meningkatkan kontribusi pada perkembangan ekonomi negara”, kata Giwo.

Sambutan Ketua Umum Kowani

 

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aplikasi Infromatika Kementerian Kominfo Septriana Tangkary, SE, MM menyampaikan bahwa Kementerian Kominfo berkomitmen untuk mengonlinekan 8 Juta UMKM sampai tahun 2020. Komitmen ini menunjukan keberpihakan pemerintah dalam memajukan UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

 

“Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan visi misi Indonesia untuk menjadikan Gigital Energy of Asia, dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai US$130 juta pada 2020,” ujar Septriana.

 

Kaum Ibu Mesti Tingkatkan Komitmen Mengawal Tumbuh Kembang Anak

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Ibu merupakan fundamen tumbuh kembang anak. Namun deretan kasus dewasa ini yang melibatkan Ibu sebagai pelaku terjadi di sejumlah titik daerah.

 

Ini menurut Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto dalam WhatsApp yang diterima arahkita.com, Senin (23/7/2018) menandakan bahwa kaum ibu mesti meningkatkan komitmennya dalam mengawal tumbuh kembang anak secara optimal.

 

“Saat ini tantangan serius di dunia digital mash terjadi. Namun literasi terhadap anak oleh orangtua mash terbatas. Ayo kawal anak kita agar tidak terpapar dampak negatif dari gadget,”pinta Giwo.

 

Giwo menambahkan, pastikan anak kita memiliki literasi yg memadahi sehingga gadget hadir positif buat anak dan bukan sebaliknya. Kelola waktu agar anak kita tidak terpapar gadget.

“Pastikan anak terpantau agar mereka aman dari segala potensi ancaman,”ujar Giwo.

 

Sementara dalam memperingati Hari Anak Nasional 2018, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan pentingnya membuat komitmen pada peringatan Hari Anak Nasional. Di hadapan Forum Anak Nasional 2018 di Surabaya, Yohana Yembise minta mereka berperan memutus mata rantai kekerasan terhadap anak-anak.

 

Menurut Menteri Yohana, di negara-negara maju sudah tidak ada lagi anak-anak yang dipukul atau mengalami kekerasan.

“Saya minta kalian berjanji, kalau berkeluarga nanti jangan melakukan kekerasan kepada anak-anak kalian,” kata Yohana saat menutup Forum Anak Nasional 2018 di Surabaya, Minggu, 22 Juli 2018.

 

Yohana mengatakan, negara-negara maju yang sudah tidak ada lagi kasus kekerasan terhadap anak karena kesadaran masyarakatnya sudah tinggi. Sebab, kekerasan terhadap anak juga akan dihukum berat. “Dendanya ribuan dolar. Di Indonesia sudah ada Undang-Undang Perlindungan Anak, karena itu jangan ada lagi kekerasan terhadap anak”.

 

Yohana juga meminta para peserta Forum Anak Nasional 2018 untuk meningkatkan peran sebagai pelopor dan pelapor dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Menurut Yohana,anak-anak adalah pewaris kepemimpinan bangsa. Indonesia di masa depan adalah milik anak-anak.

 

“Pada saat bermain, bermainlah dengan senang hari dan bergembira bersama kawan-kawan. Namun, jangan lupa saat belajar, belajarlah dengan tekun sungguh-sungguh agar dapat meraih prestasi,” katanya.

 

Forum Anak Nasional 2018 diikuti 516 anak dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Setelah acara penutupan, anak-anak akan mengikuti puncak Hari Anak Nasional 2018 yang diselenggarakan pada Senin, 23 Juli 2018 di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.

 

Sementara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memiliki beberapa catatan ihwal kasus pelanggaran terhadap hak anak dalam peringatan Hari Anak Nasional pada hari ini, Senin 23 Juli 2018. Ketua KPAI Susanto mengatakan, tren pelanggaran hak anak saat ini terus bergeser. “Kekerasan fisik relatif turun, namun kekerasan psikis dan verbal masih terjadi,” ujar Susanto saat dihubungi Tempo pada Senin, 23 Juli 2018.

 

Untuk itu, ujar Susanto, perlindungan anak harus jadi gerakan bersama, bukan kerjaan parsial apalagi sektoral. “Tanpa gerakan bersama, rasanya sulit melakukan percepatan untuk mewujudkan Indonesia ramah anak,” ujar dia.

 

Kekerasan verbal dan bully, lanjut dia, juga tidak boleh terjadi dalam berbagai lini kehidupan anak, baik di lingkungan keluarga, sekolah, kelompok teman sepermainan, komunitas, maupun dunia hiburan. “Hari Anak Nasional harus menjadi momentum evaluasi dan perbaikan dalam perlindungan hak anak,” ujar dia.

 

Editor : Farida Denura
sumber link:
http://www.arahkita.com/news/read/2864/kaum_ibu_mesti_tingkatkan_komitmen_mengawal_tumbuh_kembang_anak
baca juga:
http://m.mediaindonesia.com/read/detail/173616-hari-anak-nasional-jadi-pengingat-peran-besar-ayah-dan-ibu

Pesan Penting Ketua Umum Kowani pada Hari Anak Nasional 2018

Indonesia memperingati Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli. Tahun ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menetapkan GENIUS sebagai tema untuk merayakan Hari Anak Nasional 2018. GENIUS sendiri merupakan singkatan dari Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat.

 

“Melalui tema yang diangkat ini, saya berharap anak Indonesia dapat menjadi anak yang sehat, berbahagia, dan aman,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, MA.

 

Sementara itu Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd menyampaikan bahwa Ibu merupakan fondamen tumbuh kembang anak. Namun deretan kasus dewasa ini yang melibatkan Ibu sebagai pelaku terjadi di sejumlah titik daerah. Ini menandakan bahwa kaum ibu mesti meningkatkan komitmennya dalam mengawal tumbuh kembang anak secara optimal.

 

Saat ini tantangan serius di dunia digital masih terjadi. Namun literasi terhadap anak oleh orangtua masih tebatas. Ayo kawal anak kita agar tidak terpapar dampak negatif dari gadget. Pastikan anak kita memiliki literasi yang memadahi sehingga gadget hadir positif buat anak dan bukan sebaliknya. Kelola waktu agar anak kita tidak terpapar gadget. Pastikan anak terpantau agar mereka aman dari segala potensi ancaman.

 

Luncurkan UMKM Go Online, Kominfo Gandeng Kowani

Jakarta, kowani.or.id: Menyambut Asian Games yang akan berlangsung beberapa saat lagi di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Program UMKM Go Online yang akan dilaksanakan secepatnya dalam bulan Juli ini.

 

Septriana Tangkary, SE, MM, Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Kementrian Kominfo, mengatakan program UMKM Go Online tersebut untuk mengangkat produk-produk  Indonesia bisa dikenal dan dibeli oleh jutaan tamu yang hadir dalam acara akbar Asian Games yang berlansung mulai 18 Agustus 2018.

 

“Kegiatan itu dalam rangka mewujudkan visi misi Indonesia untuk menjadikan Gigital Energy of Asia, dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai US$130 juta pada 2020,” ujar Septriana di kantornya saat meeting dengan tim Kowani dan lainnya di Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018.

 

Semua itu, lanjutnya, bisa dilakukan antara lain melalui penguatan UMKM dengan membuka peluang bagi UMKM untuk bertransformasi di era digital.

 

Untuk pelaksanaan progran tersebut, tambahnya, Kementerian Kominfo bekerja dengan sejumlah Marketplace, Kongres Wanita Indonsia (Kowani), serta stakeholders terkait lainnya akan melaksanakan Gerakan Ayo UMKM Jualan Online.

 

Untuk mendulung gerakan tersebut, kata Onny Jafar Hafsah, SE, Ketua Koordinator Bidang Ekkop dan Politik Kowani, mengatakan Kowani siap melakukannya. Kowani akan menfasilitasi seluruh anggota binaan kowani. Untuk tahap pertama akan dilaksanakan di Kantor Kowani Jl Imam Bonjol No 58, Jakarta, pelatihan UMKM Go Online pada Rabu, 25 Juli 2018.

“Ditargetkan 200 anggota UMKM yang tergabung dalam Kowani akan ikut program tersebut,” ujar Onny.

 

Foto Bersama usai Rapat di Ruang Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Kementerian Kominfo

Diskusi Publik “90 Tahun Perjuangan Perempuan Indonesia Menjadi Ibu Bangsa Sejati Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Jaya”

Diskusi Publik “90 Tahun Perjuangan Perempuan Indonesia Menjadi Ibu Bangsa Sejati Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Jaya”, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) diselenggarakan di ruang Kartini kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Rabu (11/7/2018) dan dihadiri kurang lebih 250 peserta dari pengurus dan organisasi anggota Kowani

 

Diskusi publik yang menghadirkan Dra. Sjamsiah Ahmad MA, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. dan Prof. Dr. R. Siti Zuhro MA sebagai narasumber ini diselenggarakan untuk mengoptimalkan kegiatan Temu Nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 September 2018 di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta. Temu Nasional ini merupakan kegiatan Kowani untuk memposisikan diri sebagai bagian integral dari program dunia.

 

Temu Nasional akan dihadiri 1000 perempuan dari organisasi yang tergabung di Kowani, BKOW, GOW dan organisasi lainnya dari seluruh Indonesia dan rencana akan dibuka oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan RI.

Dengan motto “Kowani Berdaya – Perempuan Berkarya – Negara Jaya”, Kowani akan membahas bagaimana perjuangan perempuan indonesia dari awal pergerakan mengisi kemerdekaan hingga waktu yang akan datang; bagaimana perempuan indonesia menjadikan dirinya sebagai Ibu bangsa yang sejati dan bagaimana peran pentingnya dalam mewujudkan indonesia jaya.

 

KOWANI yang merupakan federasi organisasi wanita tertua dan terbesar di Indonesia yang sekarang memiliki 95 organisasi wanita di tingkat pusat. KOWANI didirikan melalui Kongres perempuan pertama pada tanggal 22 Desember 1928 oleh Perempuan Indonesia untuk membantu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tanggal tersebut sekarang ditetapkan sebagai “HARI IBU” di Indonesia. Pada tahun 1935, Kongres menghasilkan keputusan bahwa wanita Indonesia wajib menjadi IBU BANGSA yang mengutamakan peran wanita dalam mempersiapkan generasi penerus yang sehat jasmani dan rohani, jujur, rajin, berkarakter, cakap, pintar, berpengetahuan, tahan uji, kreatif, inovatif, unggul dan berdaya saing, berwawasan luas dan memiliki wawasan kebangsaan yang militan tak mudah menyerah, kokoh tergoyahkan dan membanggakan untuk Indonesia. Saat ini, KOWANI yang menangani sejumlah masalah untuk mengevaluasi potensi dan mengembangkan wanita dan anak-anak Indonesia. Secara keseluruhan, action utama KOWANI adalah memperjuangkan hak dan kesetaraan perempuan dibidang-bidang seperti Pendidikan, perekonomian, kesehatan, hukum dan lingkungan hidup, KOWANI juga bergerak aktif dalam lingkup Internasional, KOWANI mengambil Peran Utama di tingkat Internasional untuk Mendorong dan mengembangkan potensinya untuk berpartisipasi aktif dalam forum regional dan internasional dengan bergabung pada organisasi ICW, ACWO dan pengakuan yang diterima dari badan PBB UN-ECOSOC.

 

Sambutan Ketua Umum Kowani

 

Ketua Umum Kowani memaparkan materi

 

Peserta Diskusi Publik dari Pengurus dan Organisasi Anggota Kowani

 

Foto Bersama

Kementerian Luar Negeri Siap Memberikan Pendampingan Protokoler pada GA ICW di Yogyakarta

Selasa, 10 Juli 2018, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) audiensi dengan Menteri Luar Negeri RI. Ibu Retno Lestari Priansari Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon No.6 Jakarta Pusat.

Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. beserta lima jajaran Kowani antara lain Ketua Koordinator Bidang Hubungan Luar Negeri (HLN) dan Bidang Humas Ibu Lia Tono Suratman, Ketua Bidang HLN Ibu Uli Silalahi, Ketua Bidang Humas Ery Simanjuntak, Sekretaris Jenderal Kowani Ibu Titien Pamudji da Wasekjen Ibu Atiek Sardjana diterima di Ruang Tamu Utama, Kantor Menteri Luar Negeri sekitar pukul 16.30 WIB dan pertemuan dilaksanakan sekitar 30 menit.

Sementara Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi didampingi Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Bapak Cecep Herawan dan stafnya yaitu Bapak Azis.

Dalam kesempatan itu, Kowani menyampaikan undangan kepada Menteri Luar Negeri RI sebagai narasumber pada kegiatan GA ICW yang akan dilaksanakan pada tanggal 13-18 September 2018 di Yogyakarta.

Kowani juga Mohon arahan dan pendampingan  untuk tamu VVIP pada kegiatan tersebut yang juga merupakan tamu negara RI sesuai protokol negara yang berlaku.

Sementara itu Menteri Luar Negeri memberi beberapa arahan antara lain bahwa Kemenlu akan memberikan pendampingan protokoler sesuai ketentuan yang berlaku, Kowani dapat bekerja sama dengan protokol Kementerian Luar Negeri untuk pendampingan pada kedatangan tamu VVIP negara sahabat. Sedangkan untuk substansi kegiatan, Kowani diminta agar berkoordinasi dengan bagian PELH (Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup).

Kementerian Luar Negeri akan mengikuti peraturan dari ICW sebagai penyelenggara kegiatan dan Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah akan mendukungnya, antara lain dengan pemberian Visa bagi peserta dari negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Sedangkan untuk kegiatan yang menghadirkan Presiden, Kowani agar berkoordinasi dengan Protokol Kepresidenan.

Pada akhir arahannya Menteri Luar Negeri menyampaikan permohonan maaf tidak dapat menghadiri kegiatan GA-ICW tersebut karena sudah ada kegiatan terjadwal dengan beberapa negara.