Kowani Tanam Pohon di Subang

Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Cimanuk-Citanduy melaksanakan program “Menanam untuk Pelestarian Lingkungan”, Sabtu (27/1/2018).

 

Berangkat dari kantor Kowani di Jalan Imam Bonjol No.58 Jakarta Pusat pada pukul 06.00 pagi, rombongan tanam pohon Kowani yang dipimpin Poppy Hayono Isman mewakili Ketua Umum Kowani dan Sri Sumiati, SE Ketua Bidang Lingkungan Hidup Kowani menuju Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang Jawa Barat dalam program penghijauan. Rombongan tiba di tempat acara pada pukul 10.00 dan disambut oleh  Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih, S.E.

 

Dalam sambutannya Plt. Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih, S.E. menyampaikan harapannya agar dengan adanya kegiatan tanam pohon ini dapat menjernihkan Kali Cipunagara dan membuat Subang bersih.

 

Hadir pada acara tersebut Dandim 0605 Subang Letkol Inf Fikri Ferdian, S.Sos. MM., Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni S. I. K M. Si., Camat Sukasari, Drs. Heri Hermansyah, Kapolsek Pamanukan Kompol Iwan Setiawan SH., Komandan Rayon Militer (Danramil) 0509 Pamanukan, Kapten (Inf) Ernawan.

 

Galeri:

Sambutan Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih, S.E.

 

Sambutan Ketua Kowani Poppy Hayono Isman mewakili Ketua Umum Kowani

 

Foto Bersama

 

Para undangan yang hadir

 

Kowani dan IPSM Bakti Sosial kepada Korban Gempa di Lebak Banten

 

 

Jum’at, 26 Januari 2018, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bersama dengan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Nasional (IPSM) meninjau lokasi yang terdampak gempa bumi Banten yang terjadi pada Selasa (23/1) untuk melaksanakan Bakti Sosial kepada Korban. Kunjungan ini dipimpin Ketua Umum Kowani sekaligus Ketua Umum IPSM, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.

 

 

Usai melaksanakan rapat koordinasi terkait penanganan Korban bencana alam dengan Kepala dan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Lebak Propinsi Banten, Ibu Giwo menyerahkan bantuan sosial dan modal usaha kepada korban terutama pedagang gerobak.

 

 

Informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa yang berkekuatan 6.4 SR yang berlokasi di 7.21 lintang selatan, 105.91 bujur timur, 81 km barat daya Lebak Banten dengan kedalaman epicentrum gempa 10 km.

 

 

Gempa yang berpusat di barat daya Lebak, Provinsi Banten ini terasa hingga ke berbagai daerah, di Jawa Barat dan Jakarta. Mulai dari Bandung, Garut, Sukabumi, Bekasi, Bogor, Tangerang hingga Jakarta.

 

Gempa dirasakan cukup kuat menggoyang gedung-gedung di kawasan Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Di Gedung Kowani gempa membuat panik Dewan Pimpinan dan pengurus Kowani yang pada saat itu sedang melaksanakan Rapat Kerja IV Tahun 2018.

 

Peralatan kantor, seperti komputer, meja, lemari dan lainnya bergoyang, menambah suasana panik. Peserta Raker dan karyawan Kowani berlari keluar gedung untuk menghindari bahaya dampak gempa. Goyangan gempa dirasakan cukup lama yakni sekitar 50 detik.

 

Galeri:

lustrasi Peta pusat gempa di Lebak-Banten pukul 13:34 WIB, 23 Januari 2018 dengan kekuatan 6.4SR kedalaman 10Km. Foto/BMKG

 

Rapat koordinasi terkait penanganan Korban bencana alam dengan Kepala dan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Lebak Propinsi Banten

 

Foto bersama para korban bencana Gempa di Lebak,Banten

Raker Yayasan-Yayasan Kowani

 

 Yayasan-Yayasan Kowani menyelenggarakan Rapat Kerja I Tahun 2018 di Ruang Malahayati Kantor Kowani, Jalan Imam Bonjol No.58 Jakarta (25/1/2018). Yayasan-yayasan di lingkungan Kowani antara lain Yayasan Seri Derma Kowani, Yayasan Hari Ibu Kowani, Yayasan Kesejahteraan Anak dan Remaja, Yayasan Bina Daya Wanita dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum dan Masalah Keluarga.

 

Acara yang dibuka oleh Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. yang sekaligus sebagai Ketua Pembina Yayasan Kowani tersebut dihadiri Dewan Pembina dan Pengawas serta Ketua dan Pengurus Yayasan-Yayasan Kowani.

 

Dalam sambutannya Ibu Giwo menyampaikan bahwa beberapa hari yang lalu sempat bertatap muka dengan salah satu tenaga ahli organisasi PUM dari Belanda Mrs.Ineke Lemmen, saat kunjungannya di Kowani. Dalam pertemuannya tersebut Mrs. Ineke mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak peluang yang dimiliki oleh Kowani untuk mengembangkan Yayasan-Yayasan dengan konsep profit social organization. Yakni dengan memadukan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi yang semakin pesat dan cepat dengan memperluas jaringan kerjasama intra dan antar sesama.

 

Sebagai Ketua Pembina Yayasan, Ibu Giwo berharap agar Rapat Kerja ini dijadikan sebagai momentum untuk mengkonsolidasikan kekuatan, meningkatkan inovasi baru, melakukan perbaikan kinerja organisasi, serta memantapkan kesiapan untuk berkooperasi (bermitra) dengan yayasan-yayasan lain yang memiliki bidang dan cakupan bidang yang sama.

 

Pada Rapat Kerja Yayasan ini setiap yayasan diminta melaporkan hasil kegiatan program kerja tahun 2017 (Bulan Agustus s.d. Desember 2017) dan menyampaikan rencana program kerja tahun 2018.

 

 

 

Sidang ICW ke-35 Akan Dongkrak Wisata Yogyakarta

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Lebih dari 1.000 wanita dari berbagai negara asing dan Indonesia, akan memenuhi Kota Yogyakarta pada kegiatan International Council of Woman (ICW).

Dari seribuan wanita tersebut terdapat sekitar 200 orang anggota ICW dari seluruh dunia. Sisanya merupakan anggota dari puluhan organisasi perempuan di Indonesia. Mereka semua akan tumplek di Yogyakarta. Kehadiran seribu lebih wanita di Yogyakarta ini, bisa ikut mendongkrak bidang pariwisata di Yogyakarta.

Para peserta sidang akan dibawa berkeliling ke berbagai objek wisata di daerah tersebut. Sidang ICW ke-35 ini berlangsung di Yogyakarta 6-12 September 2018. Diikuti sekitar 200 orang anggota dari berbagai negara di dunia. Sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan ini adalah Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

“Akan hadir lebih dari 1.000 orang wanita dari seluruh Indonesia dan luar negeri pada acara tersebut. Selain bersidang juga ada seminar akbar,” kata Ketua Umum Kowani Dr.Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, di sela-sela Raker Kowani, di Jakarta, Selasa (23/01/2018).

Seminar akbar ini, lanjut Giwo, diikuti sedikitnya 1.000 orang perempuan dari berbagai organisasi di Indonesia dan negara di dunia. “Sidang ICW tersebut merupakan pekerjaan akbar, dan baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Kita baru pertama kali menjadi tuan rumah sidang yang cukup bergengsi ini,” lanjutnya.

Untuk mempersiapkan sidang tersebut, tambahnyan, jauh-jauh hari Kowani sudah melakukannya. Termasuk dalam rapat kerja hari ini yang berlangsung dari pagi hingga sore, dan dihadiri seluruh DP Kowani dan pengurus lainnya.

Selain itu, Kowani juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak di Indonesia, seperti institusi pemerintah, swasta, termasuk dengan organisasi internasional. (Bunda Yoely)

KOWANI MENYELENGGARAKAN RAPAT KERJA TAHUN 2018

Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menyelenggarakan Rapat Kerja IV Tahun 2018 pada Selasa, 23 Januari 2018 di Ruang Malahayati Kantor Kowani. Kegiatan Kowani yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini dibuka oleh Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. dan dihadiri 27 Dewan Pimpinan serta pengurus Bidang-Bidang Kowani.

 

Ketua Umum Kowani dalam sambutannya menyampaikan Rapat Kerja kali ini merupakan momentum yang tepat, sebagai ajang penyamaan persepsi, pola pikir dan pola tindak  demi capaian yang lebih baik kedepan. Dengan berpijak pada pengalaman dan capaian tahun sebelumnya serta kerelaan berupa kemauan dan kemampuan untuk mengevaluasi terhadap setiap kekurangan, maka akan menjadi modal dasar yang kuat untuk meraih tujuan dan harapan sesuai rancangan masing-masing bidang dan bagian.

 

Sehingga diharapkan melalui Raker kali ini maka seluruh  bidang bisa saling berkolaborasi dan bersinergi  serta saling mengisi dalam merancang rencana kegiatan demi capaian yang lebih baik dan lebih berkualitas lagi.

 

Oleh karena itu rapat kerja kali ini merupakan momentum tepat untuk mengkonsolidasikan kekuatan, meningkatkan produktifitas kinerja organisasi, serta memantapkan kesiapan perempuan dalam berbagai peran berbangsa dan bernegara serta  terus meningkatkan dan mengembangkan kapasitas SDM perempuan sesuai dengan kompetensi, potensi dan akses yang dimiliki secara professional dan proporsional.

 

Pada kesempatan yang baik ini, Ketua Umum Kowani menyampaikan beberapa hal untuk ditindak lanjuti, antara lain:

  1. Laksanakan Kajian dan Evaluasi secara komphrehensif dan holistik terhadap hasil Kongres ke 24 tahun 2014, karena merupakan amanah yang harus kita laksanakan, apabila  terdapat hal hal yang belum  dilaksanakan,  maka pada masa kurun waktu 2 tahun terakhir, yakni sisa masa bakti kepengurusan kita , program-program kerja tersebut harus sudah diagendakan untuk diupayakan direalisasikan dan diselesaikan dengan tuntas.
  2. Sebagai implementasi atas Jutlak dan Jutnis dalam komunikasi dan informasi dalam kegiatan di Kowani, maka sekecil apapun agar dikoordinasikan secara baik dan cermat, demi capaian yang optimal.
  3. Ada beberapa kegiatan Prioritas pada tahun 2018 antara lain Kowani Fair sebagai agenda tetap Kowani, Seminar 1000 perempuan sebagai rangkaian dari kegiatan ICW di Jogyakarta, Peringatan Hari Ibu ke 90 yang sekaligus sebagai HUT Kowani, sebagai inisiator pengusul Ibu Sud sebagai Pahlawan Nasional, pembuatan Kaleidoskop 90 tahun Kowani Serta finalisasi buku 11 Windu Kowani.
  4. Refleksi Kowani kepada setiap kemajuan yang telah dilakukan.Refleksi atas apa yang telah dilakukan oleh pengurus yang telah diberikan kepercayaan oleh floor pada waktu Kongres, sebagai barometer kita, bahwa apakah kita sudah mampu mengemban amanat tersebut dengan berkomitmen atau masih terus perlu dipacu dan ditingkatkan, atau justru sama sekali tidak diemban dan tidak amanah.
  5. Feed back dari masing masing anggota akan keanggotaan mereka di Kowani. Apakah keberadaan kita sudah memberikan manfaat atau justru kita lebih mengedepankan jabatan belaka dari pada peran dan embanan fungsi yang kongkrit.
  6. Sebagai pengurus DP apakah kita sudah mampu menjalankan kegiatan sesuai dengan apa yang diberikan mandat oleh Kongres dimana hal tersebut telah dijalankan dengan fokus sehingga mampu merangkum bidang dan kegiatan yang langsung bisa dilaksanakan secara sederhana tanpa beban biaya yang tinggi.
  7. Kerjasama dan kooordinasi yang ketat serta sinergisitas harus selalu dikerjakan,sekecil dan sesederhana apapun kegiatan.
  8. Menjadi DP Kowani itu besar sekaligus menjadi kebanggaan Organisasi Anggota  yang mengirimnya.Karenanya masing masing kita harus mampu membawa nama baik organisasi sekaligus nama baik Kowani.
  9. Menjadi pengurus Kowani ibaratnya adalah pribadi yang “diberi kepercayaan dan mandat” karenanya harus memerankan two in one yakni harus mampu menyeimbangkan antara kegiatan pribadi dan kegiatan sosial secara serasi dan harmoni.
  10. Bahwa setiap kita dikirim oleh organisasi kita, baik sebagai DP/Anggota Bidang, pastilah orang yang terpilih dari organisasi sehingga diharapkan telah mempunyai kualitas unggul dan handal secara kualitas pribadi maupun secara organisasi. Sehingga dengan demikian diharapkan mampu bekerja sama dengan semua orang  dari berbagai bidang dan/atau stakeholfer .

 

Adapun agenda utama Raker IV Kowani ini adalah pembahasan “Hasil Evaluasi Program Kerja Bidang-Bidang Tahun 2017 (Agustus s.d. Desember 2017) dan Rencana Program Kerja Bidang-Bidang Tahun 2018 (Januari – Desember 2018)”.

 

Foto bersama usai Raker IV Kowani Tahun 2018

PUM Apresiasi Kowani

WANITAMEDAN.Com: PUM,Organisasi Nirlaba di Negara Belanda, berkunjung ke Kongres Wanita Indonesia(KOWANI),di Jakarta,guna memberi dukungan untuk berbagai program diusung Kowani bagi pengurus dan anggota,yang bekerja secara sukarela. PUM lahir untuk memperkuat organisasi pengusaha di pasar negara berkembang untuk meningkatkan lingkungan yang mendukung bisnis masyarakat dunia, yang juga mendukung pelatihan untuk kemajuan usaha.

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia(KOWAN),Dr Giwo Rubianto Wiyogo MPd, menyampaikan hal itu,Jumat(19/1/2018),sekaitan kunjungan PUM ke kantornya sekaligus mengapresiasi sebagai induk organisasi di Indonesia yang berkontribusi untuk kemajuan perempuan Indonesia.

“Kedatangan,PUM dengan delegasinya,Ineke Dezentjé Hamming, selaku Ketua wanita / CEO FME-CWM,menambah wawasan bagi kami sebagai pekerja sosial kemasyarakatan,tetapi perlu memiliki penghasilan dari program Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) yang dilakukan sesuai minat dan bakat,”kata Giwo Rubianto.

Giwo menambahkan,Kowani ini, sebagian besarnya adalah volunteer,disarankan untuk menjadi pengusaha guna peningkatan ekonomi.

 

“Untuk itu, PUM bersedia menjadi dampingan dalam berbagai kegiatan menyangkut kewirausahaan terkait hal manajemen karena mereka memang ahli dibidang tersebut,”paparnya.

PUM,juga menilai,sambung Giwo Rubianto, dari 12 bidang di Kowani, alangkah baiknya jika digunakan untuk mendorong kemajuan pembangunan dan kemasyarakatan.

“Saat kami berkunjung ke pengolahan sampah, Ineke Dezentjé Hamming,langsung menjabarkan bagaimana pengelolaan sampah berbasis ekonomi dan lingkungan,sehingga harus dikelola dengan serius agar menjadi penghasilan baru.

“Ketika berkunjung ke Koperasinya Kowani. Ineke Dezentjé Hamming,juga memberikan respon dan menyebutkan Kowani punya potensi pengelolaan yang lebih baik. Maka, Kowani juga akan diperkenalkan dengan pihak Bank, pihak Unilever dan NGO yang konsen bidang lingkungan,”paparnya.

Selain itu, Ineke Dezentjé Hamming,juga mengajak Kowani untuk memanfaatkan teknologi untuk saling berbagi pengetahuan. “Ini memang sangat perlu,dimana saat Kowani menggelar seminar seperti kewirausahaan, materinya bisa disebar keseluruh pengurus dan anggota langsung melalui email atau website Kowani.

“Memang PUM sangat peduli dengan masyarakat dunia dengan programnya dan mendapat dukungan penuh dari pemerintahan. Kowani kuga berharap dapat melakukan hal yang sama dengan dukungan pemerintah,”papar Giwo Rubianto yang menyebut PUM berharap akan ada kunjungan balasan dari Kowani ke Belanda.

 

Sumber link: http://wanitamedan.com/pum-apresiasi-kowani/

Ms. Ineke Lemmen di Kowani

 

 Senin, 8 Januari 2018 Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mendapat kunjungan seorang utusan dari Programm Uitzending Manager (PUM) Belanda, Ms. Ineke Lemmen. Beliau datang ke Kowani bersama Pak Robert dan bertemu dengan Ibu Lia Tono selaku Plt. Ketua Umum Kowani saat itu didampingi oleh Ibu Ikam dan Ibu Atiek Sardjana selaku Wasekjen dan Ibu Neni dari Bidang Organisasi dan Keanggotaan.

 

Pada kesempatan tersebut Ms. Ineke memperkenalkan diri sebagai utusan dari PUM dan memiliki konsentrasi di bidang ekonomi juga lingkungan hidup.

 

Kepada Ms.Ineke, Ibu Lia lebih menjelaskan kepada dua  unggulan bidang yaitu Kowani Fair dari Bidang Ekonomi Koperasi dan juga gerakan tanam pohon dari Bidang Lingkungan Hidup.

 

Yang diminta oleh Ineke adalah program kerja Kowani agar dia dapat melihat dari sisi mana Kowani dapat dibantu. Dikarenakan program kerja Kowani 2017 sudah selesai dan Rapat Kerja Kowani untuk pembahasan Prgram kerja tahun 2018 dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2018, maka pada tanggal 10 Januari 2018  diadakan perkenalan antara para Ketua dan Ketua Bidang dengan Ineke, dimana Ineke akan memperkenalkan soal PUM dan para Ketua serta Ketua Bidang dapat bertanya atau memberikan input tambahan kepada Ineke, pertemuan diadakan pada pk.13.30 dikarenakan pada paginya Ineke akan pergi ke Kedutaan Belanda dengan M. Robert, dikatakan bahwa tujuannya kesana adalah untuk membicarakan apakah ada yang dapat disinergikan antara Kowani, PUM dan Kedutaan Belanda.

 

Selama di Kowani secara bergantian ineke mendapat pendampingan dari Bidang-Bidang terkait seperti Bidang Tenaga Kerja, Bidang Ekonomi Koperasi, Bidang Diktekbud, Bidang Lingkungan Hidup, Bidang Soskeskel, Bidang Pengembangan Lembaga dan Bidang Humas Kowani.

 

Ineke turut hadir pada Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 yang diselenggarakan Kowani dan Yayasan Bina Daya Wanita di Panti Werdha Wisma Mulia. Usai acara tersebut beliau membuat program yang dinamakan “make opa + Oma Happy”.

 

Selain itu Ineke juga diajak mengunjungi Masjid Istiqlal bersama Bidang EKKOP, rekreasi ke Villa Erema Puncak Bogor bersama Bidang Agama, mengunjungi sentra UMKM kerajinan kerang di Cirebon dan ke Rumah Bersejarah di Linggarjati bersama Bidang Soskeskel, kunjungan ke Ros Catering bersama Bidang Humas dan kunjungan ke Kebun Karinda milik Bapak Djamaludin (mantan Menteri Kehutanan) bersama Bidang Lingkungan Hidup.

 

Rapat, pertemuan dan diskusi serta kegiatan yang telah dilaksanakan Kowani bersama Ineke beberapa hari ini bertujuan agar dapat melakukan sinergi dengan PUM.

 

Galeri:

 

Kunjungan Ms Ineke Lemmen dan Bidang Humas ke Ros Catering

Rabu, 17 Januari 2017 Kongres Wanita Indonesia (Kowani) melaksanakan kunjungan dapur Ros Catering yang berada di daerah Bogor, Jawa Barat.

Kedatangan rombongan yang dipimpin Ketua Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Ibu Ery Simandjuntak, S.Sos. tersebut disambut baik oleh Ibu Roswita Riyanti, S.Pd. selaku pemilik Ros Catering.

Turut serta dalam kunjungan Ms Ineke Lemmen, seorang expertis dari PUM, sebuah lembaga nirlaba dari Belanda, Ketua Bidang Ekkop R. Ayu Ratnaningsih, Ketua YLBH & MK Dr. Charletty Choesyana, M.Psi., dan pengurus Bidang Humas.

Coffee and tea time sambil mendengarkan penjelasan salah satu chief Ros Catering yang menyampaikan usaha Katering saat mengunjungi  kantor Ros Catering yang beralamat di Puri Begawan Lt.1, Jl. Raya Pajajaran No.5-7 Kota Bogor.

Berawal pada tahun 1991 dari sebuah home industry, Ros Catering menerima pesanan untuk catering rumahan. Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya permintaan dari konsumen yang setia, maka Ros Catering mengembangkan usaha dalam bidang jasa boga atau catering service untuk penanganan kebutuhan pesta, khususnya dalam penyediaan hidangan pesta pernikahan, khitanan, rapat, seminar, pelatihan, piknik, konsumsi karyawan perusahaan, pengadaan snack/ lunch box dan lain sebagainya.

Dengan dukungan tenaga masak yang professional dan pelatihan jasa boga, Ros Catering siap memberi pelayanan, penyajian dan pengelolaan makan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan dan berbagai jenis makanan baik international dan lokal (makanan khas daerah) dengan mempertimbangkan standar gizi yang baik.

Setelah berkunjung ke kantor Ros Catering, perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi dapur Ros Catering di Jalan Raya Tajur Blok Babadak No.29, Tajur, Bogor.

Pada kesempatan tersebut Ms Ineke menyampaikan harapannya agar Ros Catering mengolah sayur tanpa pupuk.

 

Galeri:

Foto bersama saat berada di Kantor Ros Catering

 

 

Serunya Ms.Ineke ikut masak di dapur Ros Catering

 

Pemilik Ros Catering, Ibu Roswita (4 dari kiri) bersama Karyawan Ros Catering

Diskusi Publik “Penghapusan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak”

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum & Masalah Keluarga Kowani bekerjasama dengan Bidang Hukum dan HAM Kowani menyelenggarakan Diskusi Publik “Penghapusan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak”, Rabu (17/1/2018).

 

Diskusi  dibuka oleh Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang sekaligus Ketua Pembina Yayasan Kowani – Dr.Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. dan menghadirkan beberapa narasumber antara lain dari Komisi VIII DPR RI dengan topik “Perkembangan Proses RUU Penghapusan Kekerasan Seksual”, dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. dengan topik “KUHP dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual”, dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. dengan topik “Pendapat dan Pandangan Pemerintah tentang RUU Penghapusan Seksual”, dan dari Komisioner Komisi Nasional Perempuan, Kombes Pol (P) Dr. Irawati Harsono, M.Si. dengan topik “Elemen Kunci RUU Penghapusan Kekerasan Seksual”.

 

Sementara itu Ketua Umum Kowani menyampaikan materi tentang “Perlindungan Hukum Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Seksual”.

 

Dalam paparannya Ibu Giwo menyampaikan bahwa kejahatan seksual merupakan kejahatan serius. Faktor pemicu maraknya kejahatan seksual antara lain rentannya ketahanan keluarga, mudahnya akses terhadap materi pornografi yang menginspirasi seseorang melakukan kejahatan seksual, kecenderungan korban dan pelaku kejahatan seksual yang tak tertangani dan mendapat rehabilitasi; berpotensi melakukan kejahatan yang sama dan norma hukum yang ada belum memberikan efek jera dan efek cegah.

 

Kedepan Kowani berharap beberapa hal berikut ini dapat diwujudkan yaitu pemberatan hukuman terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak jika pelaku ortu, guru, atau aparat penyelenggara negara; pendirian unit perlindungan perempuan dan anak di tingkat Polsek; rehabilitasi terhadap korban maupun pelaku dapat berjalan tuntas; penguatan keluarga dan sekolah sebagai benteng perlindungan perempuan dan anak semakin masif.

 

Acara yang diselenggarakan di Aula Malahayati Gedung Kowani tersebut dihadiri oleh pengurus Kowani dan organisasi anggota Kowani.

 

Galeri:

 

Para Narasumber Diskusi Publik

 

Ketua Umum Kowani memberi sambutan

 

Peserta Diskusi Publik

Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 Kowani

Kowani.or.id — Jakarta, 11 Januari 2018, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Yayasan Bina Daya Wanita Kowani  menyelenggarakan Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Panti Werdha Wisma Mulia, Jalan Hadiah No 14-16, Jelambar.

Acara yang diikuti lebih dari 100 orang tersebut mengangkat tema “Hendaklah Damai Sejahtera, Kristus Memerintah Dalam Hatimu”.

Turut hadir ms.Ineke Lemmen, expertis dari PUM, sebuah lembaga nirlaba dari Belanda.  PUM ingin berkerjasama dengan Kowani dalam hal apa yg diinginkan oleh kowani berupa pelatihan pendampingan untuk skill yayasan maupun bidang-bidang Kowani.

 

Galeri:

Ibu Lia Tono Suratman memberi sambutan mewakili Ketua Umum Kowani

 

ms.Ineke Lemmen (depan-tengah) diantara tamu undangan