Catatan Akhir Tahun 2017 Kowani

Ini catatan akhir tahun 2017 Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Dalam catatan organisasi perempuan tertua pimpinan Dr. Ir. Hj. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, ini sepanjang tahun 2017, ada beberapa kasus perempuan dan anak yang harus ditangani dengan lebih serius.

 

Beberapa kasus tersebut antara lain trafiking, KDRT, eksploitasi ekonomi, infiltrasi radikalisme. Bahkan seiring dengan kejadian bencana di berbagai titik lokasi, perempuan dan anak juga menjadi kelompok rentan yang memerlukan perlindungan optimal.

 

Tak hanya itu, kejahatan narkotika juga masih menjadi masalah serius. Bahkan pergerakan narkotika menyasar perempuan untuk dijadikan pasar strategis, mengingat perempuan merupakan kelompok yang dekat dengan anak.

 

“Cukup banyak generasi di negeri ini jatuh kehidupannya karena terpapar narkoba. Cukup banyak anak sekolah, gagal melanjutkan pendidikan karena narkoba. Cukup banyak anak remaja, melakukan kejahatan seksual karena faktor narkoba,” papar Giwo Rubianto, di Jakarta, Jumat (29/12).

 

Parahnya, cukup banyak usia dewasa pelaku narkoba, menginspirasi anak melakukan tindakan yang sama. Kondisi ini menjadi pertanda narkoba telah menjadi masalah serius yang memerlukan langkah besar dan ikhtiar besar.

 

KOWANI juga menyorot kasus perceraian di Indonesia yang tergolong tinggi. Tercatat 315 ribu permohonan cerai diterima Pengadilan Agama di Tanah Air. Lebih dari 224 ribu perempuan menceraikan suaminya selama 2016. Sebanyak 152 ribu gugatan di antaranya dikabulkan oleh pengadilan agama. (Data Mahkamah Agung 2016).

 

“Kondisi ini jika tidak dicegah dan diantisipasi, akan berdampak pada melemahnya ketahanan keluarga. Konsekuensinya, penguatan ketahanan keluarga harus menjadi program yang terencana dan berkelanjutan,” tuturnya.

 

Persoalan lainnya yang juga bisa berdampak pada perempuan dan anak yaitu dunia maya, yang masih dijejali konten-konten pornografi. Siapa pun masih mudah untuk mengaksesnya.

 

“Kondisi ini tentu membutuhkan komitmen besar pemerintah dan semua pihak agar peredaran konten pornografi dapat ditekan. Di pihak lain proteksi maksimal kepada publik agar mencegah pergerakan distribusi pornografi dapat terealisasi dengan baik,” ujarnya.

 

Giwo juga menyorot kasus kesehatan terutama difteri, yang saat ini telah menjadi masalah kompleks. Satu sisi, sebagian kelompok masyarakat menolak untuk imunisasi karena berbagai alasan termasuk alasan keyakinan agama (yang menganggap vaksin tidak halal), di pihak lain untuk mencegah difteri dan masalah kesehatan lain membutuhkan imunisasi lengkap.

 

“Kondisi ini perlu langkah terpadu semua pihak agar kerentanan masyarakat terkena difteri dapat dicegah secara optimal,” katanya.

 

KOWANI juga memiliki catatan kasus kejahatan seksual terhadap perempuan sepanjang tahun 2017. Sejumlah kasus tak terlaporkan, sebagian kasus diproses hukum, namun sebagian kasus belum memenuhi rasa keadilan bagi korban. Maka, pemidanaan secara maksimal bagi pelaku kejahatan seksual terhadap perempuan perlu dilakukan oleh aparat penegak hukum.

 

“Tahun 2018, harus menjadi langkah besar untuk pemajuan perempuan Indonesia. Berbagai varian kejahatan terhadap perempuan harus dicegah, dan jika ada korban perlu segera ditangani. Siapapun korbannya, tanpa memandang darimana korban berasal. Inilah prinsip kemanusiaan dan perlindungan kepada perempuan yang harus segera ditunaikan,” tandasnya.

 

Link:

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/29/permasalahan-yang-dihadapi-anak-dan-perempuan-sepanjang-2017-dalam-catatan-kowani

https://possore.com/2017/12/29/catatan-akhir-tahun-2017-kongres-wanita-indonesia/

http://m.suarakarya.id/detail/50089/Catatan-Kritis-Kowani-Persoalan-Anak-dan-Perempuan-Tahun-2017-Masih-Perlu-Penanganan-Lebih-Serius

http://politik.rmol.co/read/2017/12/30/320282/2017,-Kasus-Terhadap-Perempuan-Dan-Anak-Masih-Jadi-Masalah-Serius-

 

Kowani hadiri Peringatan Hari Ibu di Raja Ampat

 

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. didampingi Sekretaris Jenderal Kowani Titien Pamudji, SIP dan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Kowani Ery Simandjuntak, S.Sos menghadiri peringatan Hari Ibu ke-89, 22 Desember di Lapangan Waisai Torang Cinta (WTC), Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua.

 

Hari Ibu sebagai momentum mengenang dan menghargai semangat perjuangan kaum perempuan dalam pergerakan merebut, menegakkan dan mengisi kemerdekaan.

 

Peringatan Hari Ibu bukanlah “Mother’s day” yang dimaknai sebagai hari istimewa untuk memberikan penghargaan kepada kaum ibu yang selama ini banyak berjasa di dalam mengurus rumah tangga dan mendedikasikan segenap hidupnya demi kebahagiaan keluarganya (peran domestik/sebagai pengurus keluarga). Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai hari kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa.

 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  Prof. Dr. Yohana Yembise bersama dengan pimpinan organisasi perempuan, yaitu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK), Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, Bhayangkari, Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat, Kementerian/Lembaga, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, lembaga masyarakat, dunia usaha, media massa, dan seluruh lapisan masyarakat sepakat mengangkat tema ‘Perempuan Berdaya Untuk Indonesia’ dalam PHI ke-89 Tahun 2017.

 

Tema ini dipilih untuk menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia telah menempuh jalan panjang dalam mewujudkan peranan dan kedudukan perempuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hari Ibu yang selalu diperingati setiap tahun membuktikan bahwa telah ada perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, artinya apabila perempuan diberi peluang dan kesempatan, maka mereka akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri.

 

Puncak PHI ke-89 Tahun 2017 ini dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Ibu Negara. Raja Ampat ditetapkan sebagai lokasi puncak acara PHI ke-89 Tahun 2017 supaya perempuan-perempuan dari wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal dapat merasakan kebahagiaan pada Peringatan Hari Ibu, dan Perempuan Papua Barat dapat belajar tentang pembangunan pemberdayaan perempuan dari perempuan-perempuan yang hadir dari seluruh Indonesia.

 

Selain upacara pada kegiatan ini juga  diberikan sertifikat PRONA (Pengurusan Sertifikat Tanah) sebanyak 300 buah kepada mama-mama Papua di Raja Ampat.

 

Ada yang berbeda dalam Peringatan Hari Ibu tahun ini. Presiden Joko Widodo mengajak lima menteri perempuan dalam kabinet kerjanya yang hadir untuk bersama-sama membaca puisi yang diciptakan khusus untuk para perempuan dan ibu di seluruh Tanah Air.

Puisi berjudul “Pesan Ibu Bangsa” tersebut dibacakan secara bergantian oleh para menteri.
Dimulai dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, kemudian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, disambung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, lalu Menteri Kesehatan Nila Moeloek, hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Yohana Yembise

 

Jadilah ibu yang melindungi, menyelamatkan, memberdayakan perempuan Indonesia, dan melindungi generasi masa depan penerus bangsa Indonesia. (Dibacakan Yohana Yembise)

Jadilah ibu yang jujur dan cermat dalam berhitung, cerdas mengelola, anti korupsi, demi kemakmuran bangsa. (Dibacakan oleh Mama Papua menggantikan Sri Mulyani)

Jadilah ibu yang peka dan berempati, selalu mengulurkan tangan untuk memberi pertolongan demi kesejahteraan bangsa. (Dibacakan oleh Mama Papua menggantikan Khofifah Indar Parawansa).

Jadilah ibu yang tegas, berani menegur bila ada yang salah, jika perlu tenggelamkan! Demi keutuhan bangsa. (Dibacakan oleh Mama Papua menggantikan Susi Pudjiastuti)

Jadilah ibu yang tidak segan bekerja, menggali potensi diri, membantu peningkatan pendapatan, demi kemajuan bangsa. (Dibacakan oleh Mama Papua menggantikan Rini Soemarno)

Presiden Jokowi tak ketinggalan ikut serta sekaligus menutup pembacaan puisi tersebut.

“Jadilah Ibu Bangsa, wahai perempuan Indonesia,” ucap Presiden.

Peringatan Hari Ibu Ke-89, Kowani ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata

 

Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-89 yang jatuh pada  22 Desember mendatang, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Rabu (20/12).

Sekretaris Jenderal Kowani Titien Pamudji, SIP didampingi Ketua Kowani Lia Tono Suratman dan Ibu-Ibu pengurus Kowani bersama Kementerian PPPA, OASE, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan, TP PKK dan Komunitas Perempuan.

 

Galeri:

 

Kowani Gelar HUT dan Puncak Peringatan Hari Ibu ke-89

Hari Ibu diharapkan tidak dimaknai secara seremonial saja tetapi juga menjadi spirit perempuan agar lebih maju dan berkembang lagi.

 

Sambutan Ketua Umum Kowani

 

Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar puncak peringatan Hari Ibu dan HUT Kowani ke-89 Tahun 2017 yang bertema Perempuan Bersatu untuk Kemajuan Bangsa. Acara yang digelar di Gedung Nusantara IV pada hari Senin (18/12) ini juga bersamaan dengan pemberian penghargaan kepada para tokoh pejuang di masa penjajahan, khususnya pejuang perempuan di Indonesia, launching KTA Kowani dan Sosialisasi 4 Pilar yang disampaikan oleh ketua MPR RI.  Dr. H. Zulkifli Hasan, SE, MM.

 

Selain para pengurus dan mitra Kowani, acara juga turut dihadiri oleh Dr. Meutia Farida Hatta mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Kabinet Indonesia bersatu 2004-2009, Tuti Sutiawati Sutrisno, istri mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan Prof. Dr, Yohanna Susana Yembise, Dip. Apling, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

 

Ketua penyelenggara, Hj.Oni Jafar Hafsah, SE dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih pada sejumlah pihak yang ikut mendukung suksesnya acara peringatan Hari Ibu. Sebelum acara puncak berlangsung, Kowani juga mengadakan rangkaian acara berupa “Pelatihan Laskar Gerakan  Nasional Perang Melawan Narkoba” bekerjasama dengan BERSAMA dan bakti sosial (pemeriksaan kesehatan) untuk perempuan.

 

Ketua Umum Kowani, Dr. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. mengatakan peringatan Hari Ibu ke-89 ini juga merupakan hari lahirnya Kowani tepat di tanggal 22 Desember 1928. “Sejarah Hari Ibu dimulai melalui kongres pertama pada 1928, lalu pada tahun 1938 ditetapkan menjadi hari Ibu yang diperkuat Keputusan Presiden No. 316 pada tahun 1959,” ujarnya. Pada Hari Ibu, lanjut Giwo juga menjadi tonggak sejarah dan perjuangan perempuan. “Terdapat pesan, yaitu jiwa dan semangat perempuan Indonesia. Wujud pengakuan dan penghargaan oleh negara dan masyarakat”.

 

Dalam kesempatan tersebut, Giwo mengajak masyarakat menghargai founding mother yang berjuang tanpa imbalan apapun. “Bermodal tekad pantang menyerah untuk merdeka”, tambahnya. Jadi, bukanlah sekadar sekuntum bunga dan memberi istirahat sehari pada hari ibu sementara hari lainnya tetap menjadi super woman. “Peran dan fungsi ibu sebagai yang utama dalam keluarga dengan menempatkan peran ibu sebagai mitra sejajar dengan laki-laki,” lanjutnya.

 

Ketua MPR Zulkifli Hasan memberi cenderamata kepada Ketua Umum Kowani sebagai apresiasi terhadap Kowani

 

Sementara itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi perjuangan perempuan hingga akhirnya perjuangan mereka diperingati sebagai hari Ibu. Zulkifli juga menyampaikan sosialisasi 4 pilar yang terdiri dari: Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

 

Acara yang dihadiri 500 undangan tersebut juga dimeriahkan dengan kehadiran Jawara Indonesian Idol pertama, Joy Tobing.

 

Galeri:

 

Ketua Umum Kowani dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat berfoto bersama Laskar Gerakan Nasional Perang terhadap Narkoba

 

pemberian penghargaan kepada para tokoh pejuang di masa penjajahan, khususnya pejuang perempuan di Indonesia

 

Do’a bersama 6 Agama

 

Para Tamu Undangan

 

 

Link Berita:

http://majalahkartini.co.id/berita/serba-serbi/kowani-gelar-puncak-peringatan-hari-ibu-ke-89/

Kowani Gelar Perayaan Hari Ibu

Ketua MPR-RI Apresiasi Kowani

 

http://indonews.id/artikel/10801/Peringati-Hari-Ibu-Kowani-dan-BERSAMA-Bagikan-Sertifikat-Laskar-Gerakan-Nasionnal–Perang-Terhadap-Narkoba/

 

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/18/kowani-memperingati-hari-ibu-di-jakarta

 

http://www.suarakarya.id/detail/49754/Di-Peringatan-Hari-Ibu-Ketum-Kowani-Tegaskan-Konektivitas-Perempuan-Hadapi-Tantangan-Global

 

 

 

 

Rayakan Hari Ibu, Kowani Gelar Bakti Sosial untuk Perempuan

Turut memeriahkan peringatan Hari Ibu ke-89, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar Bakti Sosial yang ditujukan khusus untuk perempuan. Kegiatan yang diadakan pada Kamis (14/12)  di kantor Kowani tersebut antara lain seminar kesehatan , pemeriksaan IVA Test, mamographi, pemeriksaan tulang dan mata.

 

Ketiga jenis pemeriksaan di atas merupakan penyakit yang kerap menyerang para perempuan. Menurut Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pada kesehatan khususnya perempuan. “Kami berharap para perempuan bisa menjaga kesehatan, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin,” ujar Giwo.

 

Peningkatan kualitas kesehatan, lanjut Giwo juga merupakan peningkatan kualitas hidup manusia. “Pun dengan kegiatan bakti sosial ini juga sebagai wujud nyata dari kepedulian kita pada sesama untuk saling berbagi,” pungkasnya.

 

Peningkatan kualitas kesehatan perempuan menjadi alasan Kowani untuk mengisi rangkaian bakti sosial.

 

Galeri:

 

 

 

 

 

 

Kowani Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Dalam rangka program kerja Bidang Agama Kowani tahun 2017, Kowani akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema “Meneladani Karakter Nabi Muhammad SAW dalam Memperjuangkan Martabat Wanita”, yang akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal     : Rabu/ 13 Desember 2017

Pukul                     : 09.30 – 12.00

Tempat                 : Kantor Kowani, Jl. Imam Bonjol No.58 Jakarta Pusat