Kowani Hadiri Milad Wanita Islam

Jakarta, kowani.or.id — Milad Wanita Islam yang ke 55 diselenggarakan pada hari Sabtu 27 April 2017. Acara yang bertempat di Aula Wisma Wanita Islam Klender Jakarta Timur ini mengangkat tema “Lima Puluh Lima Tahun Wanita Islam Menanam dan Menabur”.

Ketua Umum Wanita Islam Dra. Hj. Marfuah Musthofa, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa secara bersamaan di provinsi dan kabupaten kota di Indonesia juga di acarakan Milad ke 55 Wanita Aisyiah sekaligus gerakan menanam pohon.

Hadir dalam acara ini Dr. Khalilah, M.Pd. selaku Ketua Bidang Agama Kowani dan Dirjen dari Kementerian Kehutanan yang memberikan 1000 bibit pohon.

Setelah acara secara simbolis selesai dilanjutkan dengan acara menanam pohon di halaman kantor Wanita Islam dan setiap peserta diberikan bibit pohon untuk ditanam di rumah masing-masing.

Galeri:

IMG-20170528-WA0000

IMG-20170528-WA0001

Tasyakuran Milad Nasyiatul Aisyiah

Jakarta, kowani.or.id — Nasyiatul Aisyiah sebagai organisasi anggota KOWANI No 81 telah mengundang KOWANI dalam  acara Tasyakuran Milad Nasyiatul Aisyiah yg ke 88 di Aula Gedung PP Muhammadiyah Menteng Jakarta pada hari sabtu 20 Mei 2017.

Ketua Umum Nasyiatul Aisyiah Diyah Puspitarini, M.Pd.dalam acara Acara dengan tema “Cinta dan Dedikasi Untuk Nasyiatul Aisyiah Berkemajuan” tersebut menyampaikan rasa syukurnya dan menekankan kembali bahwa tema berkemajuan adalah slogan atau spirit bagi kepengurusannya kedepan.

Selain pengurus dan kader Nasyiatul Aisyiah hadir dalam acara ini untuk memberikan sambutan atau testimoni adalah Ketua Bidang Agama Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dr. Khalilah, M.Pd.

Hal pertama yang disampaikan Ibu Khalilah adalah salam dari Ketua Umum Kowani ibu Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., selanjutnya menyampaikan bahwa Ketua Koordinator bidang Agama dan bidang Pendidikan, Iptek, dan Seni Budaya Kowani adalah Prof Masyitoh dan yang mewakili dari Nasyiatul Aisyiah di Kowani salah satunya ada di bidang Iptek yaitu Dr. Ulfah Mawardi, yg belum bisa hadir ditengah2 acara.

Selain itu dalam sambutannya disampaikan juga apresiasi terhadap Nasyiatul Aisyiah yang sama halnya dengan organisasi Fatayat NU yaitu asal organisasi saya sendiri yang suasananya kurang lebih sama karena kedua organisasi ini adalah organisasi keagamaan perempuan usia produktif jadi tidak heran dalam setiap acara selalu ada balita bahkan suami pendamping.

“Hal ini adalah hal yang harus di apresiasi karena perjuangan kita adalah sama untuk kesejahteraan perempuan dan anak jadi perjuangan ini bisa dimulai dari diri kita sendiri. Bagaimana kita mau memperjuangkan perempuan dan anak diluar sana jika organisasi perempuan seperti kita tidak ramah terhadap anak. Jadi acara yang ramah anak seperti inilah yang bisa menjadikan anak dan perempuan merasa nyaman. Kita tetap bisa berkiprah di ruang publik tanpa harus meninggalkan kewajiban kita baik sebagai istri maupun sebagai ibu”, Lanjut Ibu Khalilah.

Selain dari kowani turut serta hadir sebagai pembicara lainnya yaitu Ketua MPR RI: DR (HC) H. Zulkifli Hasan, SE, MM., Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah: Abdul Mu’tih, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah: Dahnil Anzar Simanjutak, Majelis Pendidikan dan Kader PP Muhammadiyah: Faiz Rafdhi, Anggota DPR RI Fraksi PAN Andi Yuliani Faris,

Alumni Nasyiatul Aisyiah: Jaorana, dan Ketua Komnas Perempuan: Ariana.

Galeri:

IMG-20170528-WA0008

IMG-20170528-WA0004

Audiensi Kowani ke Kementerian Agama

Jakarta, kowani.or.id – Audiensi Bidang Agama Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ke Kementerian Agama RI. Rabu (24/5/2017) diterima dengan baik oleh Kabalitbang dan Diklat Kemenag RI. yang sekaligus merangkap sebagai Dirjen Bimas Kristen, Prof. Abdurrahman Masud.

Kunjungan yang dipimpin Ketua Bidang Agama Kowani, Dr. Khalilah, M.Pd. ini terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan pada awal bulan Ramadhan, Kowani Fair 2017. Kowani berharap Bapak Abdurrahman Masud berkenan menjadi narasumber pada seminar dengan tema “Peluang dan Tantangan Ekonomi Perempuan Untuk Kesejahteraan Rakyat”.

Seminar ini akan dilaksanakan pada penutupan Kowani Fair 2017, Minggu, 4 Juni 2017 di Gd.Smesco Tower, Jl.Gatot Subroto Kav.94 Jakarta, yang akan dilanjutkan acara buka bersama dan santunan anak yatim & dhuafa.

Pada kesempatan ini turut hadir mendampingi Ibu Khalilah, Ibu Evie dan Ibu Retno, pengurus Bidang Agama.

Kesan Ibu Khalilah terhadap sambutan dari Prof. Abdurrahman Masud adalah beliau tidak hanya baik dan cerdas tapi juga berkinerja cepat dan kongkrit, buktinya langsung didampingi oleh pejabat terkait lainnya yaitu Dr. Rohmat Mulyana (Sekretaris Balitbang), Dr. Nurudin (Kabid Pendidikan Agama pada Pendidikan Tinggi Keagamaan), dan Bapak Ansori (Kabag Umum).

Yang membanggakan keempat pejabat ini mengapresiasi positif atas audiensi dari Bidang Agama Kowani dan berharap agar kerjasama dapat terjalin dengan baik dan sukses.

Semoga acara dan program-program yang akan digagas bersama dapat berjalan dengan lancar, dan sukses serta semoga atas segala kebaikan yang diberikan dapat dibalas oleh Allah SWT, Amin.

Galeri:

IMG-20170524-WA0003

RUMUSAN REKOMENDASI FGD LAKSAMANA MALAHAYATI

Laksamana Malahayati adalah salah satu pahlawan wanita yang lahir di Aceh, Laksamana Muslimah Pertama di dunia dan memiliki tiga kemampuan yang tidak dimiliki oleh pahlawan lainnya.

  1. Terkenal Patriotismenya memimpin pasukan Inong Bale dengan seribu laskar dan 100 kapal prang yang sangat ditakuti oleh armada Portugis, Inggris dan Belanda. Kehebatan armada Inong Bale ditulis oleh John Dawis, seorang berkebangsaan Inggris yang menjadi nahkoda pada sebuah kapal Belanda bahwa Kekuatan Armada Angkatan Laut Aceh pada waktu itu termasuk yang terkuat di Asia Tenggara. Seorang pengarang wanita Belanda yang lain, Marie van Zuchtelen dalam bukunya yang berjudul Vrouwelijke Adrniraal Malahayati sangat memuji-muji Laksamana Malahayati, belum ada seorang wanita pun di dunia yang menjadi Panglima Armada seperti Laksamana Malahayati.
  2. Terkenal dengan diplomasinya menghadapi utusan Prins Maurits dari Belanda dan Sir James Lancaster dari Inggris utusan Ratu FJizabeth I (1558-1603).
  3. Juga sebagai Negarawan menyelamatkan Kesultanan Aceh Darussalam dari kekacauan akibat penghianatan putra mahkota kepada sang ayah dan berhasil meyakinkan rakyat Aceh sehingga terpilihnya Dharmawangsah sebagai sultan Aceh Darussalam yang dikenal sebagai Sultan Iskandar Muda.

Laksmana Malahayati disampaikan oleh Dr. Bondan Kanumoyoso bahwa satu-satunya pahlawan wanita yang tidak pernah kalah, gugur di medan perang bukanlah kekalahan bagi seorang pahlawan, seperti yang dituliskan oleh Henriette Roland Holst (1869-1952) “Kami bukanlah pembina candi Kami hanyalah pengangkut batu. Kamilah angkatan yang mesti musnah. Agar dari atas pusara kami akan lahir angkatan yang lebih baik” Gugurnya Laksamana Malahayati melawan portugis adalah bukti dari sumpahnya di depan Sultan Alauddin Riyat Syah, ia bersumpah kepada Tuhan Yang Maha Esa — Allah SWT — Insya Allah ia akan berjuang sampai tetes darah yang penghabisan untuk menghadapi musuh Kerajaan Aceh.

Laksamana Malahayati, namanya telah diabadikan dalam :

  1. Buku : Srikandi Atjeh oleh H. Muh. Zainuddin, Malahayati Srikandi Dari Aceh oleh Solichin Salam, Malahayati Singa Betina Dari Aceh oleh Adi Pewara dan beberapa penulis dalam/luar negeri menuliskan tentang diri Malahayati.
  2. TNI AL mengabadikannya dengan memberi nama KRI Malahayati pada salah satu kapal milik TNI AL jenis korvet kelas Fatahillah, dan juga mengabadikan nama Malahayati pada gedung-gedung.
  3. Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya Aceh yang diresmikan oleh Soeharto.
  4. Di dunia pendidikan juga diabadikan pada salah satu Universitas di Aceh.


FILM LAKSAMANA MALAHAYATI
SEBAGAI PENGGUGAH SEMANGAT MARITIM NUSANTARA

  1. Film Laksamana Malahayati, korelasinya dengan dunia kemaritiman Indonesia saat ini sangat relevan, dengan melakukan tindakan komunikasi yang tepat karena kisah Malahayati memiliki unsur-unsur film yang berkualitas sehingga sangat memiliki kemampuan menjadikan sebagai penggugah semangat kemaritiman Indonesia agar menjadi pintu munculnya pahlawan-pahlawan maritim lainnya.
  2. Film Laksamana Malahayati dengan karakter yang dimiliki oleh Malahayati sebagai patriot, diplomat dan negarawan salah satu contoh karakter yang telah dimiliki bangsa ini utntuk mendidik generasi muda kita dalam memabangun karakter bangsa ini sebagai salah satu dari Nawacita Presiden Jokowi selain untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
  3. Film Laksamana Malahayati sebagai Role Model Sistem produksi film Indonesia standard Internasional, baik sistem kerja produksinya maupun teknologi yang digunakan, untuk menumbuhkan industri film Indonesia sebagai salah satu sektor andalan ekonomi kreatif.

REKOMENDASI

  1. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, fasilitator dalam melibatkan lembaga-lembaga pemerintah terkait dalam merealisasikan produksi film Laksamana Malahayati sebagai pendukung penetapan Laksamana Malahayati menjadi Pahlawan Nasional.
  2. Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), inisiator penetapan Laksamana Malahayati menjadi Pahlawan Nasional, dengan melakukan koordinasi kepada lembaga-lembaga terkait.
  3. Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT), inisiator produksi film Laksamana Malahayati, membuat rumusan atau desain produksi berorientasi standard International dan berkoordinasi dengan lembaga terkait.

 

Rumusan
Rumusan

Rumusan

AYO DATANG KE KOWANI FAIR 2017

Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) tahun ini kembali menggelar acara ‘KOWANI FAIR’ dalam mempromosikan industri kreatif dan menciptakan jalur komunikasi antara produsen, penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.  Seperti tahun-tahun sebelumnya maka “KOWANI FAIR 2017”  akan menjembatani serta memfasilitasi wanita pengusaha untuk mempromosikan hasil produknya, sekaligus sebagai sarana dalam mencari pasar-pasar baru bagi produknya.

Ajang ini juga menjadi sarana menguatkan jejaring wirausaha menjadi lebih solid diantara pengusaha yang akan saling mendukung di pasar nasional dan menuju globalisasi.  “KOWANI FAIR 2017” akan dilaksanakan pada tanggal 1 – 4 Juni 2017 bertempat di Gedung SME TOWER Jakarta dengan tema “Memperkuat Kemandirian Ekonomi Perempuan Berbasis Kearifan Lokal dengan memanfaatkan Sarana Teknologi Informasi”. Adapun TUJUAN dari acara ini adalah pertama  Meningkatkan perekonomian (organisasi) anggota dan masyarakat melalui penciptaan barang – barang yang inovatif dan kreatif, Kedua, Memberikan peluang bagi organisasi anggota dan pengusaha wanita Indonesia, untuk dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing dalam memasuki era IT, ketiga, Meningkatkan kecintaan masyarakat untuk menggunakan produksi dalam negeri dan dapat menggerakkan perekonomian nasional menuju terwujudnya kemandirian bangsa, keempat, Sebagai ajang promosi efektif dan kompetisi dalam pengenalan produk yang bermutu dan kelima Sebagai ajang untuk memperoleh manfaat pemasaran dengan memaksimalkan seluruh komponen pendukung.

“KOWANI FAIR 2017” kali ini menyiapkan 150 Stand Peserta, sebagian besar diikuti oleh organisasi anggota Kowani dengan menggelar hasil usaha mereka berupa : sandang, pangan dan beberapa yang mendukung dan sejalan dengan tema yang panitia tetapkan, selain itu menampilkan produk unggulan dari UKM binaan BUMN, Perbankan, Binaan Asosiasi, Himpunan dan gabungan pengusaha.

AYO DATANG KE KOWANI FAIR 2017

Acara :Pameran,Seminar,Talkshow, Aneka Lomba (Lomba Busana Muslim, LombaPaduanSuara, Lomba Aneka Ta’jil, Lomba Line Dance dan Lomba Kreatifitas Anak)

Leaflet

Negara dan Masyarakat Harus Lindungi Anak Dari Kekerasan

KOWANI prihatin dengan kasus yang menimpa Tri Mujiono (14 tahun), siswa SMPN 194 Jakarta. Ia korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh anggota gang motor yang melintas di depan rumahnya di Jalan Mawar Meraya Raya No 19 RT 09/12 Duren Sawit Jakarta Timur. Kejadiannya terjadi Minggu, 30 April 2017 dini hari pukul 02.00 dini hari saat Mujiono terbangun dan bermain di depan rumahnya. Modus penyiraman air keras dilatari oleh perampasan HP milik korban dan ia mempertahankannya. Akibat penyiraman air keras tersebut, wajah dan kedua mata Mujiono rusak.

KOWANI menuntut kepada Pemerintah agar membuat regulasi yang spesifik mengatur penjualan bahan kimia berbahaya. Mengapa anak remaja mudah mengakses air keras dan mereka gunakan untuk tindakan criminal karena tidak ada aturan seperti Pergub atau Perda mengantur hal tersebut. Pemerintah hanya mengatur tentang perijinan usaha perdagangan bahan berbahjaya (SIUP 82) kepada toko bahan kimia yang menjual bahan berbahaya.

KOWANI prihatin, mengapa pelaku kekerasan yang diduga berusia remaja ini berani menggunakan bahan berbahaya. Darimana mereka terinspirasi melakukan criminal dengan cara tersebut? KOWANI menduga anak-anak remaja dalam kasus ini terinspirasi dari tontonan televisi yang banyak menyajikan berita tentang penggunaan bahan berbahaya untuk mencelakakan orang lain. Untuk itu KOWANI menuntut KPI agar melakukan pengawasan terhadap penyiaran yang membawa dampak buruk bagi tumbuh kembang anak.

KOWANI telah membentuk Tim Advokasi untuk melakukan pendampingan kepada korban. Tim advokasi ini terdiri dari lawyer yang pengalaman mendampingi kasus kekerasan dan keluarga, Sosiolog dan pekerja sosial. Beragamnya tim Advokasi KOWANI diharapkan dapat menciptakan sinergi kerja untuk mempercepat penanganan kasus ini, antara lain, kasus hukumnya, penanganan medis, trauma healing dan rehabilitasi sosialnya.

Saat korban masuk RSCM, KOWANI pada hari yang sama yakni minggu, 30 April 2017 langsung melakukan koordinasi dengan pihak keluarga untuk mendapatkan data-data dan kronologis kejadian. Pada Senin 1 Mei 2017, KOWANI memastikan kasus ini telah mendapat perhatian dari pihak polisi.

Mengingat sekolah-sekolah tengah melaksanakan UNBK, pada Jum’at 5 Mei 2017 pagi pukul 06.30 tim lawyer KOWANI mengunjungi SMPN 194 Jakarta tempat Mujiono sekolah. Di sana KOWANI diterima oleh Kepala Sekolah dan jajarannya. KOWANI ingin memastikan bahwa Mujiono tetap mendapatkan hak-haknya sebagai siswa yakni dapat mengikuti ujian susulan. Dari hasil advokasi KOWANI, pihak sekolah akan memberikan akses kemudahan kepada korban untuk memperoleh pelajaran. Pihak sekolah juga berjanji korban bisa mengikuti ujian secara lisan. Kepada KOWANI, pihak sekolah berharap pelaku kekerasan dapat diganjar hukuman sebagai efek jera.

Untuk penanganan trauma healing, KOWANI telah melakukan koordinasi dengan tim di Klinik Yayasan Pulih. Layanan konseling akan diberikan kepada korban setelah kondisi kesehatannya telah pulih dibuktikan adanya rekomendasi oleh tim dokter RSCM. Layanan konseling juga akan diberikan untuk keluarga korban seperti orang tua jika dilihat membutuhkan. Saat ini korban masih di rawat di HCU Unit Luka Bakar RSCM.

KOWANI saat ini juga sedang koordinasi dengan pihak kepolisian terkait penanganan hukum. KOWANI berharap penegak hukum cepat menemukan pelaku. KOWANI juga berhadap kepada semua orang tua untuk memberikan perhatian kepada anak-anaknya sehingga terlindungi dari aksi kejahatan.

Konferensi Pers Ketua Umum Kowani terkait Kasus Penyiraman Air Keras, 5 Mei 2017
Baca juga:
http://poskotanews.com/2017/05/07/kowani-desak-pemerintah-perketat-akses-pembelian-air-keras/

http://possore.com/2017/05/05/korban-air-keras-kowani-bentuk-tim-advokasi/

http://possore.com/2017/05/05/kowani-hukum-berat-pelaku-penyiraman-air-keras/

http://menara62.com/2017/05/06/kisah-pilu-mujiono-siswa-smp-yang-disiram-air-keras/

http://kabar24.bisnis.com/read/20170505/16/651241/kowani-prihatin-aksi-kekerasan-remaja-makin-menjadi-jadi

Kowani Dukung Big Bad Wolf Book Sale 2017

Setelah sukses tahun 2016 lalu, The Big Bad Wolf Book Sale yang menjadi pameran buku terbesar di Asia Tenggara kembali hadir di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City. Tahun ini, penyelenggara menyediakan lebih dari 5 juta buku yang terdiri dari berbagai genre dan kategori usia dengan potongan harga 60-80%. Tahun ini merupakan penyelenggaraan The Big Bad Wolf Book Sale ketiga di Indonesia setelah tahun lalu BBW diadakan di ICE BSD City serta di Surabaya. Untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, BBW membuka promo 24 jam non-stop selama 12 hari berturut-turut dari 21 April – 2 Mei 2017 dengan tambahan lokasi dibanding tahun lalu menjadi 4 hall penuh.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Ketua Umum Kowani Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.turut hadir dalam pameran buku yang secara resmi dibuka oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan sangat mendukung pameran buku ini.

Uli Silalahi, Presiden Direktur PT. Jaya Retail Indonesia yang menjadi penyelenggara acara BBW Indonesia ini menyatakan bahwa penyelenggaraan BBW kali ini bertepatan dengan hari Kartini tanggal 21 April dan diakhiri tanggal 2 Mei di hari Pendidikan Nasional, “Melalui pameran ini, kami ingin membantu mengedukasi wanita khususnya para ibu, agar dapat menanamkan budaya membaca sejak dini kepada anak-anak dan keluarga mereka. Dalam hal ini, kami mendapatkan dukungan dari KOWANI”. Sehubungan dengan misi tersebut, BBW Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Ennie Ebu Gobel serta Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dalam sebuah program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bernama “Red Readerhood”. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya buku yang kemudian akan disumbangkan ke perpustakaan-perpustakaan di berbagai darah pelosok di Indonesia.

Seperti penyelenggaraan BBW tahun lalu, Mizan kembali terlibat dalam pameran buku terbesar di Asia Tenggara ini dengan menyediakan buku-buku lokal berbahasa indonesia. Rusydi Addibani selaku General Manager PT. Mizan Publika menyatakan bahwa dari 5 juta buku yang hadir di BBW Indonesia tidak kurang dari 1 juta buku berbahasa indonesia yang terdiri dari berbagai genre serta menghadirkan buku-buku relatif baru.

Galeri:

Pembukaan

97ed735b-00c0-48e6-af0b-5461a08ae277_43

IMG-20170421-WA0013

IMG-20170421-WA0010