Jakarta, kowani.or.id — Bidang Tenaga Kerja Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bekerjasama dengan International Labour Organization (ILO) menyelenggarakan Road Show untuk mensosialisasikan RUU PRT ke organisasi anggota Kowani.
Organisasi anggota Kowani yang sudah melaksanakan sosialisasi tersebut antara lain FPPI (1 Maret 2017), PERWARI (7 Maret 2017), PP. Dian Kemala & Bhayangkari (8 Maret 2017) , Wanita Katolik RI. (9 Maret 2017), PWKI (13 Maret 2017), PERWANAS (15 Maret 2017), Wanita Kosgoro (17 Maret 2017) dan Aisyiyah (20 Maret 2017).
Sosialisi RUU Pekerja Rumah Tangga kepada Organisasi Anggota Kowani selain silaturahmi juga atas keprihatinan terhadap RUU PRT yang sejak tahun 2004 masih diperjuangkan dan belum menghasilkan hasil yang signifikan. Padahal akibat ketiadaan UU ini menyebabkan aturan main (rule of the game) dan aturan pelibatan (rule of engagement) menjadi belum ada sehingga menciptakan “ketidak pastian” dan pada gilirannya menciptakan kerawanan (sengketa. perselisihan perbedaan pendapat, termasuk pada kesewenang-wenangan).
Pada sambutannya ketua umum Kowani Ibu Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan bahwa bertitik tolak dari topik tersebut diatas saya ingin mengantar bahwa sebagian besar PRT adalah perempuan karena nya mereka sebenarnya secara fisik memiliki keterbatasan dan memerlukan perlakuan yang terukur dan pantas. Kita sebagai wanita tentu merasakan hal tersebut, serta bisa memberikan empati karenanya.
“Kowani yang menjadi salah satu inisiator sangat mendukung dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sosialisasi ini, baik dalam konteks informasi dan pengetahuan, tetapi saya berharap lebih dari sekedar mengetahui sehingga bisa “menjadi agen” serta bagian dari solusi terhadap permasalahan seputar PRT ini”, lanjut Giwo.
Berdasarkan hasil keputusan Kongres Perempuan ke III tahun 1935 di Jakarta, Kowani mendapat amanat sekaligus kehormatan untuk wajib menjadi “IBU BANGSA’ dengan tugas mempersiapkan generasi penerus yang berwawasan kebangsaan, hal ini jika diurai maka kita harus mempersiapkan generasi muda kita sejak dari kandungan, pangkuan, PAUD, SD, SLTP, SLTA dan seterusnya, secara baik dan maksimal sehingga mereka pada saatnya memiliki inovasi, kreasi, daya improvisasi, yang mampu menghantar mereka memiliki keunggulan dan daya saing yang mantap. Termasuk didalamnya, andaipun dia menjadi PRT, maka dia adalah PRT yang berkualifikasi dan berklasifikasi professional, sebagaimana profesi-profesi yang lain.
“Akhirnya saya ingin menitip pesan, cenderung menggugah hati nurani kita agar terus menumbuh kembangkan dan terus mengumandangkan kewajiban sebagai ‘IBU BANGSA” secara bertahap, berlanjut, berkesinambungan dan mantap serta bertanggung jawab untuk menciptakan “generasi emas” yang mampu sanding dan mampu tanding secara, lokal, nasional, regional dan internasional”, pungkas Giwo.
Pada Akhir sambutannya Ketua Umum Kowani menghimbau kepada kita semua khususnya kaum perempuan untuk memahami hakekat keberadaan profesi PRT secara benar dan mulai memberlakukannya dilingkungan rumah masing-masing secara berharkat dan bermartabat.
Kowani berharap bahwa sosialisasi ini kiranya mampu menyatukan kita dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak untuk membangun perempuan yang mandiri, berharkat, dan bermartabat sebagai mitra sejajar laki-laki.
Galeri:
Foto bersama usai sosialisasi di FPPI
Foto bersama usai sosialisasi di PERWARI
Kiri-kanan: Ketua Umum Bhayangkari, Ketua Umum Kowani dan Ketua Umum PP. Dian Kemala pada sosialisasi RUU PRT di Bhayangkari
Foto bersama usai sosialisasi RUU PRT di Kantor WKRI
Penyerahan Plakat oleh Ibu Sheila A Lumempouw Salomo SH (Ketua Umum PWKI) kepada Ibu Nuning Siregar (Ketua Kowani) usai sosialisasi