Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini kanker termasuk kanker payudara penting dilakukan, agar tahu separah apa penyakit pasien, dan bisa diatasi dengan cepat dan diobati. Pasalnya menurut data, satu dari delapan perempuan di dunia berpotensi menjadi penyandang kanker payudara.

“Alangkah baiknya jika perempuan Indonesia sadar akan pentingnya deteksi dini kanker payudara,” kata Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Hj. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, dalam talkshow tentang sosialisasi kanker payudara di Kuningan City Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2016.

Menurut Giwo, merupakan tanggung jawab dalam menjaga kesehatan kita, apalagi bagi mereka yang sehat. “Merupakan keharusan bagi kita untuk dapat mencegah. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” ujarnya.

Seperti disebutkan oleh Wanda Hamidah, selebriti mantan anggota DPR ini, ketika tahu ada benjolan di tubuhnya enam tahun lalu, dia langsung periksa ke dokter.

“Tumor tersebut cukup meresahkan. Saat itu saya usia 32 tahun, anak-anak masih kecil. Saya ingin cepat diatasi supaya cepat juga selesai. Benjolan di tubuh saya itupun diangkat,” ungkap Wanda yang juga Duta YKPI.

Talkshow yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Payudaya Indonesia (YKPI) bekerja sama dengan manajemen Kuningan City Mall, dihadiri ratusan ibu-ibu yang dominan memakai busana bernuansa merah muda.

Ibu Linda Amelia Sari Gumelar, Ketua YKPI, menuturkan kegiatan sosialisasi  ini terkait dengan Bulan Peduli Kanker Payudara.

Permasalahan yang ada saat ini, katanya, belum meratanya informasi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui Sadari, dan stigma bahwa kanker sama dengan mati dan pasien datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut.

Menurut data UMM-YKPI, terus meningkat. Pada Februari hingga Desember 2015, dari 3.427 orang pasien yang diperiksa, terdapat 12,3% terkena tumor jinak, dan 1,4% dicurigai tumorganas.

Pada Januari hingga September 2016 dari 1.065 orang yang diperiksa, hasilnya 13,5% kena tumor ganas dan 1,5% dicuriga terserang tumor ganas.

Sosialiasasi Sadari deteksi dini kanker payudara ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan masyarakat tentang gejala awal kanker payudara dan bisa cepat diatasi, sehingga pasien bisa hidup lebih lama dan sehat.

IMG-20161027-WA0009 IMG-20161027-WA0011 IMG-20161027-WA0015
Sambutan Ketua YKPI Linda Agum Gumelar (kiri), Ketua Umum Kowani Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. (tengah) dan Lia, perwakilan tim manajemen Kuningan City Mall (kanan)

IMG-20161027-WA0017
Talkshow

IMG-20161027-WA0023 IMG-20161027-WA0021
Para narasumber dan peserta sedang “sadari”

IMG-20161027-WA0025
Foto bersama

Sosialisasi Amnesti Pajak, Kowani Sinergi Membangun Negeri

Bidang Hukum dan HAM Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bekerjasama dengan Dirjen Pajak Kementerian Keuangan RI., menyelenggarakan “Sosialisasi Amnesti Pajak, Kowani Sinergi Membangun Negeri”, Kamis, 22 September 2016. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Kowani, Jalan Imam Bonjol No.58 Jakarta ini dihadiri kurang lebih 100 orang peserta dari Kowani dan organisasi anggota Kowani.

Menurut Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. sosialisasi ini merupakan cara Kowani untuk dapat menjalankan program umumnya yaitu meningkatkan kesadaran hukum secara terus menerus agar kaum perempuan menyadari dan dapat menggunakan hak-haknya secara bertanggung jawab.

Tentu anggota Kowani dan sebagai ibu bangsa maka diharapkan para perempuan dapat mengetahui tentang peraturan pemerintah juga sehubungan dengan asset pribadi keluarga dan organisasi.

Narasumber pada sosialisasi ini dari Kantor Pusat Direktorat Jendral Pajak KPP Pratama Jakarta, Kebayoran Baru Empat yaitu Bapak Christijanto Wahyu (kepala Kantor), Ibu Ani Natalia (mengenai Amnesti Pajak), Endang Unandar (mengenai Tata Cara pengisian Formulir Surat Pernyataan Harta dalam rangka Amnesti Pajak) dan Irwan Hermawan.

Amnesti pajak adalah program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak terutangpenghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang belum dilaporkan dalam SPT, dengan cara melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan membayar uang tebusan.

Amnesti Pajak berlaku sejak disahkan hingga 31 Maret 2017, dan terbagi kedalam 3 (tiga) periode, yaitu:

  1. Periode I: Dari tanggal diundangkan s.d 30 September 2016
  2. Periode II: Dari tanggal 1 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016
  3. Periode III: Dari tanggal 1 Januari 2017 s.d 31 Maret 2017

 

IMG_20160922_141842_RESIZESambutan Ketua Umum Kowani, Dr.Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.

IMG_20160922_154042_RESIZEPenyerahan Plakat Kowani kepada Narasumber

IMG_20160922_154109_RESPenyerahan Sertifikat kepada Narasumber

IMG_20160922_141155_RESIZEPeserta Seminar

Foto Bersama

PEREMPUAN BISA MENJAGA KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Diskusi Peran Perempuan Dalam Ketahanan Pangan Nasional, diadakan oleh Gerakan Perempuan Tanam & Pelihara (GPTP) di Manggala Wanabhakti, Jakarta, 25 Oktober 2016.

Acara ini diikuti oleh berbagai organisasi perempuan di Indonesia. Antara lain KOngres Wanita Indonesia (Kowani), Dharma Pertiwi, Dharma Wanita, PKK, dan SIKIB.

Tujuan dari diskusi pangan ini, kata Ketua GPTP Try Watty Marciano saat membuka acara, adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Narasumber yang tampil dalam diskusi ini antara lain dari Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kaum ibu bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam berbagai sayuran dan buah dalam pot sebagai sumber vitamin dan mineral.

Kementerian Pertanian kembangkan tanaman sayur di dinding dan kolam ikan sederhana di halaman sempit. Wadah tanaman sebagai pot bisa gunakan ban bekas,  penggorengan bekas dan tas bekas.

Ketersediaan pangan  yang cukup ditandai dengan adanya akses dari anggota keluarga/ masyarakat/negara terhadap kuantitas, kualitas, ketersediaan, keterjangkauan harga secara berkesinambungan.

Perempuan juga berperan terhadap keberlangsungan keanekaraman hayati. Sebelum diskusi dimulai di tempat yang sama juga diadakan peluncuran website GPTP.

Galeri:

IMG-20161025-WA0028                                             Ibu Lusie memimpin lagu Indonesia Raya

IMG-20161025-WA0020Sambutan Ketua GPTP Try Watty Marciano

IMG-20161025-WA0019
Ketua GPTP Try Watty Marciano Membuka Seminar

IMG-20161025-WA0018
Narasumber dari beberapa wakil Kementerian

IMG-20161025-WA0023
Peserta dari berbagai organisasi perempuan

IMG-20161025-WA0025
Tampak Ibu-Ibu dari Kowani

IMG-20161025-WA0021
Launching Website GPTP

IMG-20161025-WA0027

IMG-20161025-WA0033

KOWANI EXPO 2016, TAMPIL DENGAN KONSEP BERBEDA DAN LEBIH MENARIK

Jakarta, kowani.or.id — Kongres Wanita Indonesia (Kowani) adalah organisasi federasi dari 88 organisasi wanita yang terdiri dari organisasi profesi, organisasi keagamaan, dan organisasi kemasyarakatan yang didirikan pada tanggal 22 Desember 1928. Sejak berdiri, Kowani senantiasa berperan aktif dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia.

Kowani konsisten untuk terus mendukung semua kepentingan dan kebutuhan perempuan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari masalah sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan dan iptek, seni budaya, lingkungan dan lainnya.

Ketua Umum Kowani yang sekaligus penanggung jawab acara Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, mengungkapkan bahwa KOWANI EXPO 2016 ini akan menghadirkan konsep  baru yang disusun berupa zona-zona yang menarik dengan berbagai acara menarik di dalamnya. KOWANI EXPO 2016 akan menghilangkan kesan monoton pada setiap acara “pameran” dan “bazaar” terkait perempuan yang pernah ada.

Event KOWANI EXPO 2016 yang akan digelar selama 4 hari di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan Jakarta mulai tanggal 1-4 Desember 2016.

KOWANI EXPO 2016 yang mengusung tema “Perempuan Maju, Ekonomi Maju” ini sekaligus ajang untuk memperkenalkan dan menegaskan berbagai prestasi yang telah dicapai oleh perempuan Indonesia yang patut diketahui oleh khalayak ramai agar menjadi inspirasi bagi khalayak untuk berperan aktif mendukung gerakan pemberdayaan perempuan melalui berbagai cara.

Pemberdayaan perempuan Indonesia dalam berbagai bidang dan cara ini selayaknya didukung dan diapresiasi serta difasilitasi karena secara langsung telah berperan turut membangun kesejahteraan Bangsa Indonesia dalam situasi ekonomi dunia yang relatif sulit.

KOWANI EXPO 2016 ini nantinya terdiri dari beberapa stand yang dikelompokkan dalam beberapa zona diantaranya Zona Pusat Informasi Kowani; Zona Perempuan dan Kesehatan; Zona Perempuan, Hukum dan Politik; Zona Perempuan dan Fashion; Zona Perempuan dan Teknologi; Zona Perempuan dan Pendidikan; Zona Perempuan dan Kuliner; Zona Perempuan dan Literasi Keuangan; Zona Perempuan dan Spiritual; Zona Perempuan dan Wisata; Zona Perempuan, Lingkungan dan Globalisasi; Zona Perempuan dan Ketenagakerjaan, serta Zona Perempuan dan UKM.

KOWANI EXPO ini diharapkan mampu menginspirasi seluruh rakyat Indonesia secara umum dan menginspirasi bagi generasi muda khususnya generasi muda perempuan agar lebih kreatif, proaktif, inovatif dan produktif. Sehingga memiliki daya saing yang unggul.

AYO DATANG KE KOWANI EXPO 2016

KATAKAN,

“ SAYA HADIR!!  KARENA SAYA PEDULI PEREMPUAN INDONESIA MAJU”

Proposal

Proposal

Ucapan Belasungkawa

Jakarta, kowani.or.id — Mrs. Giwo Rubianto Wiyogo as The President of NCW of Indonesia (KOWANI) along with all members of NCW of Indonesia (KOWANI) are truly sorry for having the loss of The King of Thailand (Mr. Bhumibol Adulyadej (Rama IX)).
May our Holy Lord bless and comfort his family and all citizens of Thailand during this time of grief, and may he get the decent place in God’s side. Amen.

Meeting Face to Face NAC

Jakarta, kowani.or.id – Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menghadiri meeting facè to facè yang diselènggarakan oleh NAC pada tanggal 10-12 Oktober 2016.
Pertemuan yang berempat di Kantor Pusat Pita Putih, Whasington DC ini membahas program kerja yang telah terlaksana, sedang terlaksana dan rencana kerja kedepannya untuk anggota Global Alliance. Kesehatan ibu dan anak di 4 negara yaitu Indonesia, Bhangladesh, Nigeria dan Tanzania menjadi pembicaraan utama pada pertemuan yang pertama kali bagi NAC tersebut.

 

NAC kepanjangan dari National Alliance Council (Dewan Aliansi Nasional). NAC terdiri dari 5 anggota , 4 anggota perwakilan Aliansi Nasional dan 1 orang dari Direktur Eksekutif Global secretary. Anggota NAC diangkat untuk masa jabatan 3 tahun , keanggotaannya setiap 18 bulan  mengalami perubahan yaitu dua orang anggota akan pergi dan dua orang anggota akan bergabung. Yang menduduki kursi tetap di NAC adalah Direktur Eksekutif GWRA, Betsy McCallon.

Anggota perwakilan NA pertama adalah Lennie Kamwendo dari Global White Ribbon Alliance Council. Lennie bertugas sejak tahin 2014 dan akan berakhir pada bulan Juli 2016, dimana pada saat itu akan ada 2 wakil National Alliance baru yang diharapkan bergabung  pada NAC. Adapun dua wakil National Alliance yang lain adalah Rose Mlay dan Farhana yang masa jabatannya akan berakhir pada Desember 2017.

Hasil penilaian Global White Ribbon Alliance, setelah APPI melampaui masa pemilihan wakilnya secara Nasional untuk menjadi angggota NAC dan penilaian atas kerja keras pada masa perode kepemimpinan sebelumnya, maka  pada tanggal 28 Juni 2016, Ketua Umum Aliansi Pita Putih Indonesia (White Ribbon Alliance of Indonesia), Ibu Giwo Rubianto Wiyogo  terpilih dan ditetapkan sebagai anggota NAC  l dari WRA of Indonesia dengan masa jabatan sampai tahun 2019. Pada saat yang sama, terpilih juga wakil dari National Alliance Nigeria, ibu Nana Chidi-Emanuel.

Adapun struktur organisasi NAC adalah Board of NAC, NAC Coordinator dan NAC Secretary. Mulai tahun 2014, Struktur organisasi WRA dipecah menjadi National Alliance Council dan Global Secretary Board.

IMG-20161015-WA0001

audiensi Forum Pengada Layanan (FPL)

Sekjen Kowani Ibu Titien Pamudji menerima audiensi Forum Pengada Layanan (FPL) bagi perempuan korban kekerasan, terkait Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.
Audiensi ini berlangsung di Kantor Kowani Jl. Imam Bonjol No. 58 Jakarta, Jumat (14/10). Ada lima orang perwakilan dari FPL region berbagai daerah yang datang.
Mereka adalah Ibu Sri Mulyati dari Bandung, Ibu Othe Patty dari Region Timur Yayasan Lapoan,  Maluku,  Ibu R. Agustini Sadikoen dari Region Timur FPL Sulawesi Selatan, Ibu Ina Irawati dari Region Tengah, Malang, dan Ibu Leila Juari dari Region Barat, Aceh.
Titien Pamudji menjelaskan kehadiran ibu-ibu perwakilan FPL dari lima wilayah itu, antara lain  menjalin kerja sama dengan Kowani dan BKOW di daerah, dalam memberikan pelayanan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak.
“Mereka ingin Kowani mendorong adanya kerja sama di tingkat pusat dan wilayah. Kita akan bantu,” ujar SekjenKowani.
Dalam audiensi ini Sekjen Kowani didampingi oleh Ibu Atiek Sardjana (Wasekjen), Ibu Jeanne T. Poegoeh (Kabid Hukum dan HAM), dan Ibu Mediasti Soetopo ( Anggota Bidang Hukum dan HAM).

IMG-20161014-WA0001

RAKOR GERMAS

Diawali dengan sanjungan atas suksesnya peliputan di media dalam kegiatan Forum Informasi Wartawan hasil kerjasama antara Kementerian Kesehatan RI. dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang diselenggarakan selama 4 hari beberapa hari kemarin, Rapat Koordinasi Lokakarya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Jumat (14 Oktober 2016) dilaksanakan di kantor Kowani, Jalan Imam Bonjol No. 58 Jakarta.

Rapat dipimpin oleh Ibu Muhani sebagai pengarah dari Kementerian Kesehatan selaku pendamping drg.Erry dan dihadiri 4 direktur dari Kementerian Kesehatan terkait bidang kegiatan Germas.

Muhani menyatakan bahwa Germas harus disosialisasikan oleh para stakeholder. Disampaikannya bahwa telah ditetapkan kegiatan Germas di 100 lokasi pada 21 provinsi bersama anggota DPR.

Ormas sebagai lembaga non profit harus difasilitasi. Lokakarya akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Medan dan Jakarta dalam program peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

20161014_102957

 

IMG-20161014-WA0011

Santunan Korban Bencana Garut

Foto Bersama Bupati Garut

Jakarta, kowani.or.id – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menyelenggarakan “Santunan Korban Bencana Garut” pada tanggal 8 & 9 Oktober 2016.

Acara yang merupakan program kerja Bidang Sosial, Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga (Soskeskel) ini telah melaksanakan 3 (tiga) kegiatan yaitu silaturrahim dan dialog dengan Bupati Garut, Bapak H. Rudy Gunawan, S.H., M.H., MP. tentang kondisi Garut pasca gempa, kunjungan dan santunan di Penampungan Islamic Centre, dan Kunjungan & santunan di Penampungan Rusunawa Musaddadiyah.

Galeri:

Bersama Bupati Garut, diskusi informal kondisi sosial-psikologis pasca bencana
Berbincang dengan Bupati Garut, diskusi informal kondisi sosial-psikologis pasca bencana

IMG-20161010-WA0000
Foto Bersama Bupati Garut

IMG-20161010-WA0001
Ketua Bidang Soskeskel Susianah memberikan Santunan Korban Bencana Garut di tempat pengungsian Rusunawa Musaddadiyah

IMG-20161010-WA0002
Kondisi Lokasi Paska Banjir

“Periksa Kesehatan Secara Berkala” Kerjasama Kowani dengan Kemenkes RI

Tim Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Kowani

Jakarta, kowani.or.id – Jumat, 7 Oktober 2016 merupakan hari terakhir kegiatan Forum Informasi Wartawan di lantai 3 Ruang Alamanda, Hotel JW Marriott, Kawasan Mega Kuningan, Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav E.1.2 No. 1 & 2, Jakarta dan ditutup oleh Ketua Umum Kowani, Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.

Tema Forum kali ini adalah “Rutin Periksa Kesehatan”, dan menghadirkan Ibu Lily S Sulistyowati, MM., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai narasumber.

Hari ini, KOWANI mengajak media massa untuk bersama-sama mensukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Keluarga Sehat. KOWANI berharap media massa melalui pemberitaannya dapat mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat, dari yang awal mulanya kurang memiliki kesadaran terhadap kesehatan diri dan lingkungannya menjadi sadar dan berperilaku hidup sehat. Melalui peran media, KOWANI berharap masyarakat memahami bahwa untuk hidup sehat harus dilakukan upaya preventif/pencegahan penyakit oleh masing-masing warga negara.

 

KOWANI mengajak Ibu dan keluarga Indonesia untuk melakukan pencegahan secara dini terhadap penyakit tidak menular. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah melakukan cek kesehatan secara rutin. Keluarga Indonesia harus memahami manfaat cek kesehatan agar terbangun motivasi dalam diri untuk melakukan cek kesehatan secara berkala.

 

Beberapa manfaat cek kesehatan antara lain, cek tekanan darah, merupakan salah satu cara mendeteksi dini resiko hipertensi, stroke dan penyakit jantung. Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa angka hasil pemeriksaan darah normal jika di bawah 140/90. Hasil tes tekanan darah menjadi dasar dan panduan bagi kita untuk mengontrol pola konsumsi. Kedua, cek lingkar perut. Pada cek jenis ini masyarakat harus memahami bahwa jika lemak perut berlebihan akan memicu masalah kesehatan yang serius seperti serangan jantung, stroke dan diabetes. KOWANI mengharapkan masyarakat memahami batas aman lingkar perut untuk pria adalah 90 cm dan lingkar perut wanita adalah 80 cm. Jika hasil tes menunjukkan angka di atas ambang batas, sebaiknya kita melakukan konsultasi dengan ahli gizi karena dalam obesitas mengancam berbagai penyakit tidak menular.

 

Ketiga, cek gula darah. Cek kadar gula darah menunjukkan kadar glukosa dalam darah. Hasil cek ini yang harus masyarakat ketahui adalah untuk mendeteksi masalah diabet. Hasil tes normal jika kadar gula dalam darah kurang dari 100. Keempat, cek kolesterol total meliputi tes LDL (kolesterol buruk), HDL (kolesterol baik) dan trigliserida yakni lemak yang dibawa dalam darah berasal dari makanan yang kita konsumsi. Dan terakhir, tes deteksi dini kanker leher rahim. Tes jenis ini merupakan cara paling umum untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan melakukan penilaian pemeriksaan berkala. Tes jenis ini dapat berupa tes pap smear dan tes IVA.

 

Kesuksesan kampanye Germas dapat diukur dari tingkat kesadaran masyarakat dalam melakukan aktifitas fisik setiap hari, konsumsi buah dan sayur serta cek kesehatan secara berkala. Pola konsumsi masyarakat yang cenderung “sekedar kenyang” sehingga berdampak pada komposisi pangan yang tidak seimbang, lebih banyak konsumsi nasi membawa dampak pada penyakit degeneratif. Dengan kondisi tersebut. KOWANI menghimbau kaum Ibu dan keluarga Indonesia pada umumnya memiliki kesadaran untuk berperilaku hidup sehat dengan menjalankan tiga hal sederhana yakni aktifitas fisik setiap hari, konsumsi buah dan sayur serta cek kesehatan secara berkala.